back to top

2 in 1 Fungi+Bakterisida, Jamur Bakteri Mati Semua

Agar tidak bolak balik semprot atau kocor, sekarang ini masih menjadi tren campur atau mixing fungisida dengan bakterisida. Tapi pada kenyataannya masih banyak yang sering bingung, takut jika salah cara. Karena meski dengan nama yang sama, tidak semua fungisida atau bakterisida boleh dicampur. Maka ini perlu kita pelajari lagi.

Di samping itu, apabila ada penyakit layu, tidak selalu penyebabnya adalah jamur. Bakteri juga bisa menyebabkan layu pada cabe. Maka agar tetap praktis, Juragan bisa menggunakan fungisida, yang juga bisa berfungsi sekaligus sebagai bakterisida, pada tanaman cabe. Berikut ini contoh produknya.

Bactocyn

Bactocyn 150 AL, merupakan fungisida bakterisida sistemik yang mempunyai bahan aktif Tembaga hidroksida 150 gram per liter.

Obat dengan bahan aktif tembaga hidroksida seperti bactocyn tembaga hidroksida masuk golongan kode cara kerjanya M1 untuk Multisite Activity. Fungisida Multisite (M) adalah fungisida yang umumnya bekerja secara kontak yang bisa mengendalikan banyak jamur di kelas yang berbeda.Oleh karena cara kerjanya itu fungisida multisite masuk kelompok fungisida resiko resistensi rendah.

Penggunaannya, bisa membantu mengendalikan penyakit layu bakteri, patek, dan bercak daun pada tanaman cabe. Dosis yang dibutuhkan, adalah 1, sampai 2 mili per liter. Dengan cara aplikasi semprot, menyeluruh pada bagian tanaman.

Lakukan penyemprotan atau penyiraman pada saat tanaman berumur 14 HST sebanyak 5 sampai 6 kali aplikasi. Ini tergantung pada intensitas serangan penyakit. Interval aplikasinya 7 hari sekali.

Harga 100 mili Bactocyn saat ini, sekitar 45 ribuan.

Kuproxat

Kuproxat 345 SC merupakan fungisida bakterisida yang bisa digunakan untuk mengendalikan penyakit busuk buah atau patek pada tanaman cabai. Bahan aktifnya adalah tembaga oksi sulfat 345 gram per liter. Cara kerjanya kontak.

Obat ini mengeluarkan ion Cu2+ secara perlahan-lahan, sehingga tidak meracuni tanaman pokok dan melindungi tanaman dari jamur dan bakteri dalam waktu lama.
Untuk tanaman cabai, dosis yang disarankan adalah 1 sampai 1 liter per hektar. Ini diaplikasikan dengan cara semprot, ketika terlihat gejala serangan patek.

Sebelum terjadi serangan, penggunaan Kuproxat disarankan dengan dosis 2 sampai 3 mili per liter. Diaplikasikan pada saat mulai terbentuk buah. Setelah melakukan pemanenan cabe, disarankan juga menyemprotkan Kuproxat kembali, untuk menuntaskan penyakit patek pada cabe. Interval aplikasi yang disarankan dari perusahaannya yaitu Nufarm, adalah 3 sampai 5 hari sekali.

200 ml Kuproxat, harganya sekitar 35 ribuan.

Nordox

Nordox 56 WP memiliki bahan aktif tembaga oksida 56%. Di dalamnya juga terkandung unsur hara sekunder kalsium dan magnesium dari bahan pembawanya. Ini tentunya akan memberi efek yang baik untuk tanah yang mengalami kekurangan unsur hara. Cara kerja Nordox kontak.

Pada tanaman cabe, produk ini bisa mengatasi infeksi layu bakteri, dan jamur penyebab busuk buah patek. Dari beberapa pengalaman petani, Nordox ternyata juga bisa mencegah terjadinya layu fusarium.

Pengaplikasian Nordox untuk cabe bisa menggunakan metode penyemprotan. Dosisnya yaitu sekitar 1 – 2 gram per liter air atau sebanyak 1 sendok makan per tangki dengan ukuran 15 liter.

100 gram Nordox, harganya sekitar 20 ribuan.

Kasumin

Kasumin 5/75 WP memiliki dua bahan aktif. Yaitu kasugamisin hidroklorida yang bekerja secara sistemik, dan tembaga oksiklorida yang bekerja secara kontak. Dengan bahan aktif kasugamisin ini, Kasumin juga bisa masuk kategori antibiotik tanaman.

Perlu Juragan ketahui, bahan aktif kasugamisin berisiko sedang pada terjadinya resistensi. Maka membutuhkan pengelolaan resistensi. Sementara tembaga oksiklorida merupakan kelompok fungisida dengan risiko rendah tanpa ada tanda-tanda resistensi. Tidak ada resistensi silang antara anggota kelompok M1 sampai M9.

Aplikasinya dengan cara sray dalam dosis sekitar 15 gram, per tangki 15 liter.

500 gram kasumin harganya sekitar 35 ribuan.

Tanaka

Dalam Tanaka 80 WP, terkandung Copper sulphate hydroxide pentahydrate 70%, juga Sulfuric acid 10%. Dalam produk ini juga terkandung alumunium silica.

Harganya sekitar 50 ribuan. Ini untuk kemasan isi 250 gram.

Pada tanaman cabe, Tanaka bisa digunakan untuk mengendalikan penyakit bercak dan dan busuk buah. Dosis pemakaian yang disarankan adalah 2 atau 3 gram per liter. Aplikasikan dosis ini saat terjadi serangan dalam interval aplikasi 7 hari.

Baca juga : 7 OBAT HAMA CABE TERMAHAL, AMPUH DI KANTONG AMPUH DI HAMA

Zephyr

Zephyr 50 WP memiliki 3 bahan aktif sekaligus. Terdiri dari maneb 72%, zineb 8%, carsiben 20% sebagai bahan tambahan agar pengendaliannya bisa lebih luas. . Maneb sendiri merupakan unsur yang biasanya ada pada mankozeb, misalnya pada Dithane yang juga ada unsur zink-nya dengan cara kerja kontak. Zineb dalam Zephyr juga merupakan bahan aktif fungisida dengan cara kerja kontak.

Pada tanaman cabe, target pengendalian penyakitnya banyak. Untuk pengendalian penyakit bercak daun, bila hanya untuk pencegahan dosisnya 1 gram per liter, aplikasikan setiap 14 hari. Sementara untuk pengobatan, gunakan dosis 2 gram per liter, aplikasikan 3 kali setiap 7 hari.

Sementara untuk pengendalian patek antraknosa, busuk batang daun atau buah yang penyebabnya jamur phytophthora, juga layu fusarium, untuk pencegahan gunakan dosis 2 gram per liter, aplikasikan setiap 14 hari sekali. Kalau untuk pengobatan, dosisnya menjadi 3 sampai 4 gram per liter. Aplikasikan 3 kali setiap 5 hari.

Meski dengan kandungan 3 bahan aktif, fungisida plus bakterisida ini harganya cukup terjangkau. 250 gram Zephyr harganya sekitar 50 ribuan.

Antigermen Plus

Antigermen Plus bisa berfungsi sebagai fungisida dan bakterisida. Bahan aktifnya adalah metil tiofanat 520 gram per liter. Bahan aktif metil tiofanat bekerja secara sistemik, protektif dan juga kuratif.

Sebagai bakterisida, pada tanaman cabe antigermen plus bisa mengendalikan penyakit layu bakteri dengan dosis 1 sampai 3 mili per liter. Sebagai fungisida, pada tanaman cabe produk ini bisa mengendalikan penyakit patek antraknosa dengan dosis pemakaian 1 sampai 3 mili per liter.

Waktu aplikasinya disarankan pada 3 minggu setelah tanam, dan diulang setiap 7 hari sekali, atau tergantung pada intensitas serangan.

250 mili antigermen plus harganya sekitar 110 ribuan.

Itu tadi 7 produk yang berguna sebagai fungisida, sekaligus bakterisida. Beberapa diantaranya memiliki kandungan bahan aktif yang termasuk dalam tembaga. Bahan aktif tembaga sebenarnya memang terkenal ampuh dalam mengendalikan penyakit. Namun jika berlebihan, bisa memberikan dampak negatif. Maka dari itu, selalu patuhi aturan dosis dan lakukan rolling agar tidak terjadi resistensi.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Bactocyn 150 AL – Link Shopee 
Kuproxat 345 SC – Link Shopee 
Nordox 56 WP – Link Shopee
Kasumin – Link Shopee
Tanaka 80 WP – Link Shopee
Zephyr 80 WP – Link Shopee
Antigermen Plus – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });