Dalam dunia pertanian, fungsi kapur dolomit adalah untuk menaikkan ph tanah agar tidak menjadi asam lagi. Kandungan kapur dolomit terdiri dari unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi. Saat ini, kandungan kapur dolomit ini bisa Juragan dapatkan tidak hanya pada kapur saja. Ada juga pupuk pengganti kapur dolomit dengan fungsi yang sama seperti dolomit, yang dikemas dalam bentuk cair.
Top PH Balancer
Kandungan kalsium dalam top ph balancer terbilang tinggi. Dalam produk ini, terkandung kalsium hidroksida sebanyak 67% dan natrium hidroksida sebanyak 17 persen.
Kedua bahan ini bisa membantu Juragan dalam menetralisir ph tanah yang semula asam, menetralisir zat-zat berlebihan yang bersifat racun, membantu mempercepat serapan zat-zat hara, juga membantu mengembalikan kesuburan tanah.
Hanya saja, ada tapinya. Umumnya, selama ini kita meningkatkan ph tanah dengan pupuk kalsium dan magnesium, seperti halnya kandungan dalam dolomit. Sementara dalam produk ini, kandungannya adalah kalsium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
Penggunaan NaOH dan KOH untuk meningkatkan pH tanah sebenarnya juga efektif. Tapi karena sifatnya yang mudah larut air, maka material ini mudah tercuci oleh air siraman atau air hujan sehingga kurang persisten. Maka tidak memungkinkan untuk digunakan saat olah tanah karena jumlah yang diperlukan banyak (kurang lebih 200 kg per Ha) dan sangat mudah tercuci oleh aliran air.
Maka dengan karakteristiknya itu produk ini lebih cocok untuk pertanaman dengan luasan skala kecil seperti tabulampot, tanaman hias, atau tanaman hobiis lainnya.
Dalam penggunaannya pun juga harus hati-hati. Karena mempunyai sifat korosif. Terutama jangan terkena bagian tanaman, karena dapat menyebabkan terbakar. Tandanya ada perubahan warna daun menjadi menguning, dan lama kelamaan akan kering.
Dosis pemupukannya untuk tanaman cabe, adalah 10 mili per liter air. Dengan cara semprot pada tanah.
1 liter Top Ph Balancer, harganya sekitar 55 ribuan.
Supratan Dolomit Cair
Supratan Mg merupakan pupuk cair yang mengandung unsur mikro lengkap dengan dolomit plus zpt, untuk mengaktifkan kembali pupuk-pupuk kimia dalam tanah yang tidak bisa terurai, sehingga dapat terserap dengan sempurna.
Kandungannya terdiri dari boron, tembaga, seng, mangan, zpt, dolomit cair, juga vitamin. Dolomit cair di dalamnya memang bukan kandungan utama. Namun dengan pemakaian yang rutin, tentunya bisa membantu menstabilkan ph.
300 mili pupuk ini harganya sekitar 40 ribuan.
Semprotkan pupuk ini ke lahan yang belum ada tanamannya. Bisa juga untuk pengocoran maupun semprot ke tanaman untuk menetralisir dan menstabilkan ph.
Dengan penggunaan 6 sampai 8 liter per hektar, dapat meningkatkan ph tanah. Apabila Juragan menggunakan cara kocor ke lubang tanam, dosis pemakaiannya 15 mili per liter air. Jika dengan cara semprot, pakai 3 mili per liter air.
Mana Pengganti Kapur Dolomit Terbaik?
Antara 2 produk tadi, yang paling cepat menaikkan ph tanah adalah Top PH Balancer. Namun ada efek negatifnya, jika penggunaannya tidak benar. Dengan pupuk Supratan pun tetap membutuhkan waktu, agar tanaman bisa naik ph-nya.
Kalau kita ingin ph tanah tetap stabil dalam waktu yang lebih lama, dari pada menggunakan produk tadi memang lebih baik pakai dolomit kapur, seperti yang biasa kita lakukan pada saat pengolahan tanah.
Hanya saja, mungkin dari beberapa Juragan sedikit bingung dengan dosisnya, ketika harus menaikkan ph tanah, dalam kondisi bedengan yang sudah ada tanamannya. Dalam kondisi ini, saya berikan tipsnya.
Kebutuhan dolomit untuk meningkatkan ph tanah ketika sudah ada tanamannya, adalah setengah dari kebutuhan pengapuran dolomit ketika olah lahan.
Misalnya, setelah cek dengan ph meter, ph tanah yang ada pada lahan Juragan menunjukkan angka 4,9. Maka banyak dolomit adalah 5 ton per hektar. Ketika bedengan sudah ada tanamannya, maka dosisnya menjadi 2,5 ton per hektar.
Baca juga : JUAL BIBIT CABE MASTER PALING MUDAH PANEN DAN TAHAN HAMA
Pada lahan yang basah atau seperti sawah, setengah dosis dolomit tadi diaplikasikan dengan cara tabur. Saat penaburan, sebaiknya genangan air dikurangi sampai tersisa ketinggian 2 cm. Atau dalam keadaan macak macak.
Sementara untuk lahan dengan jarak tanam yang lebar atau menggunakan mulsa seperti cabai, gunakan dolomit yang dicampur dengan asam humat. Dosisnya 0,5 kg asam humat per 100 kg dolomit. Taburkan pada sekitar lubang tanam bila musim hujan. Sementara ketika kemarau, setelah penaburan disiram air.
Pada tanah yang asam dan butuh dolomit, umumnya kapasitas tukar kationnya (KTK) juga rendah. Di sini, asam humat akan memperbaiki masalah KTK ini, yang nantinya akan membuat tanah menjadi lebih subur.
Setelah melakukan pengapuran, lakukan penambahan unsur hara dengan pupuk berimbang. Juga berikan bakteri pengurai. Sisa organisme yang belum terurai akan menyebabkan ph tanah menurun.
Dan setelah ph tanah kembali naik, jangan sampai ada genangan air yang lama lagi. Karena bisa menyebabkan proses fermentasi yang menyebabkan tanah masam. Selain itu asam pada tanah juga bisa terjadi akibat air hujan yang turun di malam hari, mengandung asam nitrat. Jadi, pastikan saluran air berjalan dengan normal.
DAPATKAN PRODUKNYA
Top PH Balancer – Link Shopee