5 Penyebab Tanaman Cabe Kerdil dan Susah Tumbuh

Meskipun sudah kita pupuk, sudah siram, juga sudah tercukupi dengan sinar matahari yang bagus, pada beberapa kejadian ada juga tanaman cabe yang masih kerdil. Perlu Juragan tahu, untuk mengatasi masalah ini, harus menyesuaikan dengan penyebabnya. Ada 4 penyebab cabe kerdil.

Dosis Pemupukan Tidak Sesuai

Pertama, akibat dosis pemupukan yang tidak sesuai. Bisa kelebihan atau kekurangan. Pupuk yang dibutuhkan tanaman cabai, harus mengandung unsur makro seperti N, P, K, dan unsur hara mikro. Dalam kasus tanaman yang kerdil, disarankan Juragan menggunakan pupuk boron.

Terutama, bila disertai gejala-gejala berikut.

Seperti muncul bercak atau lubang gelap pada perakaran, pucuk daun juga berwarna kehitaman dan terlihat abnormal, buah masak namun tidak merata, atau terjadi kekakuan, pada batang.

Serangan Virus

Penyebab kedua, adalah akibat serangan virus. Tanaman yang kerdil akibat serangan virus biasanya memiliki gejala lain. Seperti daun yang menguning dan diikuti dengan daun muda atau pucuk yang menjadi cekung juga mengkerut dengan warna mosaik ringan. Bila ini nampak di lahan Juragan, bisa kita pastikan tanaman Juragan terserang hama kutu kebul.

Pada tahap selanjutnya, hampir semua daun muda berwarna kuning cerah dan mengkerut lebih kecil juga lebih tebal. Selain itu, daun akan berubah warna, yang semula hijau, berubah warna menjadi mosaik klorosis. Hijau pada tanaman semakin sedikit, karena virus kuning yang sudah menyebar, bahkan hampir menjadi putih.

Bila sudah seperti ini, sudah jelas Juragan butuh insektisida.

PH Tanah Rendah

Namun, apabila tidak terlihat gejala serangan virus, maka bisa jadi tanaman Juragan kerdil akibat ph tanah yang rendah. Ketika ph tanah rendah, otomatis proses penyerapan pupuknya, tidak akan berjalan dengan normal.

Maka, silakan juragan cek dulu ph tanahnya, dan segera naikkan. Sudah saya buatkan video tentang beberapa merk ph meter tanah kalau Juragan berniat membelinya.

Baca juga : 3 MERK FUNGISIDA PATEK ANTRAKNOSA HARGA 100 RIBUAN

Adanya Gulma/Rumput Liar

Kondisi lain yang bisa menjadikan tanaman kerdil, adalah akibat adanya kompetisi dalam penyerapan unsur hara. Faktor penyebab keempat ini, ada kaitannya dengan nomor 3 tadi.

Apabila tanah menunjukkan ph tanah yang asam, biasanya, akan ada banyak gulma atau rumput-rumput liar. Maka ini, akan berdampak pada nutrisi tanaman, yang ikut diserap oleh rumput liar. Jika ada, silakan Juragan lakukan sanitasi. Gunakan herbisida selektif jika tanaman budidaya Juragan ingin diselamatkan.

Tanah Keras / Liat

Sudah ada 4 faktor penyebab yang kita bahas. Tapi, jika penyebabnya masih bukan 4 faktor tadi, maka silakan cek kondisi tanah di lahan Juragan.

Tanaman Juragan bisa kerdil karena tanah yang keras. Apabila kondisi tanahnya kurang baik, entah itu keras atau terlalu liat, mau sebagus atau sebanyak apapun pupuk yang diberikan, tidak akan memberi dampak pada tanaman. Sebab, dari proses penyerapannya saja, pasti akan susah.

Lalu, apa solusinya?

Siapkan tanah terbaik Juragan, sebelum menanam. Juragan bisa menggunakan Fertiphos yang mengandung 20 persen kalsium oksida. Taburkan pada 7 hari sebelum masa tanam. Unsur Ca pada pupuk ini, bisa membantu menetralkan ph tanah.

Atau dengan pupuk yang mengandung kalsium lainnya. Misalnya seperti Meroke Calnit yang mengandung 26 persen kalsium oksida. Atau CNG CALCINIT Pak Tani, yang mengandung 26,5 persen kalsium oksida. Kandungan kalsium oksida yang lebih banyak bisa Juragan dapatkan pada pupuk Kalsium super cap Tawon, sekitar 55 persen.

Atau jika Juragan juga mau memperbaiki struktur tanah sekaligus, agar tidak menjadi keras lagi, bisa menggunakan Cal-Ha. Yang kandungannya terdiri dari kalsium oksida 67 persen, humid acid 6 persen, dan hara mikro 1 persen.

Setelah menyiapkan tanah dalam keadaaan yang baik, lengkapi kebutuhan pupuk tanaman, setiap fase pertumbuhan. Untuk fase vegetatif, gunakan pupuk yang tinggi nitrogen dan fosfor.

Saat memasuki fase generatif, tanaman aktif menumbuhkan bunga, pembesaran buah, dan pematangan buah. Di fase generatif awal, atau pada saat pembungaan, kebutuhan N, P, dan K dominan seimbang.

Berikutnya, yaitu pembesaran buah & pematangan buah, unsur N dan K lebih dominan. Sementara P rendah.

Jangan lupa unsur hara mikronya. Agar penyerapan unsur haranya lebih cepat, Juragan bisa menggunakan pupuk daun, atau foliar. Sehingga nutrisi akan langsung masuk lewat mulut daun.

Tanaman keracunan pupuk?

Namun, jika tanaman cabe Juragan sudah terlanjur keracunan pupuk, maka segera berikan kapur dolomit untuk mempercepat pemulihan dan tanaman cabai normal kembali. Juragan bisa menggunakan 2 sampai 3 kg per 200 liter air. Selanjutnya, pada setiap tanaman kocorkan dengan dosis 200 – 250 ml. Bisa Juragan kocorkan langsung pada pangkal batang tanaman.

Dengan pemberian dolomit ini, manfaatnya juga sekaligus bisa menetralkan ph tanah yang asam. Karena efek dari pemberian pupuk kimia yang berlebihan seperti pupuk urea, dan za, juga berdampak pada tanah yang asam. Jadi, saling berkesinambungan ya Juragan

Dan, jangan lupa kendalikan hama penyakitnya.

Memang, cara-cara tadi terlihat ribet, butuh waktu, juga tenaga. Namun namanya juga bertani. Harus selalu siap di segala kondisi. Tetap semangat Juragan! Selamat mencoba, dan semoga berhasil!

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Fertiphos – Link Shopee 
Meroke Calnit – Link Shopee 
CNG Pak Tani – Link Shopee 
Kalsium Super Cap Tawon – Link Shopee 
Cal Ha – Link Shopee