Sebenarnya, apa sih fungsi dari zpt yang ada pada beberapa fungisida plus zpt? Sementara fungsi utama fungisida itu,adalah agar penyakit pada tanaman lebih cepat teratasi. Kenapa ada ZPT-nya?
Begini Juragan. Dalam fungisida pastinya sudah ada bahan aktif yang akan membunuh jamur. Namanya untuk pengobatan, ZPT ini fungsinya untuk mempercepat penyembuhan tanaman, dari serangan penyakit yang telah terjadi. Maka ada bahan aktif fungisida untuk membunuh jamur, dan ada ZPT untuk mempercepat pemulihan tanaman. Jadi tanpa butuh waktu yang lama, tanaman akan kembali pulih normal.
Serangan penyakit jamur sendiri, umumnya mulai nampak terjadi pada fase bunga atau buah. Kalau Juragan mau tahu, penggunaan ZPT juga tidak boleh sembarangan. ZPT penggunaannya hanya untuk membantu tumbuh tanaman yang tidak normal. Karena ZPT sebagai zat pengatur tumbuh, kalau penggunaannya tidak dengan cara yang tepat, justru akan menghambat tumbuh kembang tanaman. Maka dari itu, umumnya fungisida dengan tambahan ZPT ini, sarannya tidak digunakan untuk fase vegetatif atau awal pertumbuhan.
Fungisida dengan tambahan kandungan ZPT hanya untuk tanaman yang sudah terinfeksi serangan, agar pulihnya lebih cepat.
Berikut ini, beberapa produknya.
1. Nativo
Nativo adalah fungisida sistemik yang bersifat sebagai penyembuhan (protektif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pembersih ledakan penyakit (eradikatif) sekaligus. Untuk mengendalikan penyakit patek antraknosa dan bercak daun cabe.
Kemasan kecil fungisida ini bisa Juragan dapatkan dalam harga sekitar 60 ribuan kemasan isi 50 gram.
Ada dua bahan aktif yang ada di Nativo. Yaitu tebukonazol 50 persen, dan trifloksistrobin 25 persen. Tebukonazol bekerja dengan cara mengganggu sterol biosintesis pada membran, sedangkan Trifloksistrobin bekerja dengan cara mengganggu proses respirasi.
Bahan aktif utamanya, yaitu tebukonazol, juga sebagai ZPT. Hal itu karena tebukonazol berguna juga dalam pembentukan sel jaringan dan meningkatkan jumlah klorofil pada tanaman. Maka jangan heran, ketika setelah pengaplikasian Nativo, tanaman Juragan menjadi lebih hijau.
Baca juga : SIASATI CABE BUSUK DI CURAH HUJAN TINGGI PAKAI DOBEL BAHAN AKTIF
Di samping itu, Trifloksistrobin juga berperan dalam meningkatkan metabolisme tanaman sehingga daya tahan tanaman meningkat dalam menangkal serangan penyakit. Jadi, tidak mengherankan ya Juragan kalau mahal. Dari cara kerjanya saja dobel.
Untuk tanaman cabai, Juragan hanya membutuhkan dosis 100, sampai 150 gram saja per hektar. Atau sekitar 7 gram/tangki semprot 15 liter. Kemasan 50 gram bisa untuk 7 tangki atau setara dengan 1/4 hektar lahan.
Penggunaannya tidak boleh dicampur dengan bahan aktif yang masuk golongan 11. Seperti azoksistrobin, piraklostrobin, atau famoksadon. Tidak boleh juga campur dengan golongan 3 triazol, yang biasanya namanya berakhiran “zol zol” itu ya Juragan.
2. Torbinol
Torbinol bekerja secara sistemik pada tanaman. Pada tanaman cabe bisa mengendalikan patek antraknosa dan penyakit busuk lainnya hanya dengan dosis 1 mili per liter.
Bahan aktifnya sebenarnya sama dengan Amistartop. Namun pada video kali ini, sekali kali kita tidak membahas amistartop karena saya yakin Juragan semua sudah hafal dengan keefektifan Amistartop.
Meski jenis bahan aktifnya sama dengan Amistartop, tapi konsentrasinya lebih tinggi Torbinol. Azoksistrobinnya ada 300 gram per liter dengan difenokonazol 180 gram per liter. Harganya tidak jauh lebih mahal dari Amistartop. Harga 200 mili fungisida Torbinol sekitar 150 ribuan.
Bahan aktif difenokonazolnya bekerja menghambat jamur untuk mencegah dan mengobati tanaman. Dalam bahan aktif difenokonazol inilah terdapat kandungan ZPT untuk meningkatkan klorofil agar daun menjadi lebih tebal dan hijau.
Sementara bahan aktif azoksistrobin yang kandungannya paling banyak dalam fungisida ini bekerja sebagai pelindung dengan membunuh jamur sebelum menginfeksi tanaman.
Jenis fungisida yang tidak boleh campur dengan Torbinol sama dengan Nativo tadi.
3. Explore
Explore produk dari DGW juga merupakan fungisida sistemik. Bahan aktifnya Difenokonazol sebanyak 250 gram per liter. Harganya lebih murah daripada fungisida yang sudah kita review tadi. Yaitu sekitar 110 ribuan.
Penggunaannya pada tanaman cabe bisa membantu mengatasi penyakit bercak daun dalam dosis yang rendah, sekitar 0,5 mili per liter. Kalau dengan dosis yang lebih tinggi, sekitar 1 mili per liter, bisa membantu mengatasi penyakit patek antraknosa. Kalau untuk mengatasi busuk phytophthora, sebaiknya pakai difenokonazol yang ada azoksistrobinnya juga.
ZPT pada fungisida ini, akan membuat daun tanaman menjadi lebih hijau. Hanya fungisida golongan azol yang tidak bisa dicampur dengan fungisida Explore.
4. Demox
Bahan aktif fungisida Demox adalah simoksanil 30%. Bekerja secara sistemik dengan cara preventif sebagai pencegahan dan kuratif sebagai pengobatan. Biasanya fungisida jenis ini digunakan untuk memperkuat sistem pertahanan tanaman dari serangan patogen penyakit. Demox ini bisa dipakai pakai untuk mengatasi penyakit patek antraknosa dan busuk phytophthora pada cabe.
Harganya lebih terjangkau. Kemasan 500 gram sekitar 80 ribuan.
Fungisida ini dilabeli warna biru tua karena masuk kelas cukup berbahaya. Boleh dicampur dengan fungisida lain seperti mankozeb. Penggunaan selang-seling dengan mankozeb juga bisa menghindari resistensi.
Dosis pemakaiannya 1 sampai 2 gram per liter. Mulailah dari dosis yang rendah dulu. Kalau Demox digunakan hanya untuk memperkuat sistem pertahanan tanaman, gunakan dosis 1 gram per liter.
Dalam penggunaannya, fungisida dengan bahan aktif simoksanil tidak direkomendasikan untuk dipakai lebih dari 4 kali selama semusim karena akan mempercepat resistensi penyakit. Sekalipun bagus untuk mengatasi jamur phytophthora.
5. CabrioTop
CabrioTop dari BASF merupakan kombinasi antara fungisida kontak dan sistemik lokal (translaminar). Bahan aktifnya piraklostrobin 5% dan metiram 55%. Karena ada kandungan ZPT-nya, membuat tanaman bisa lebih hijau. Bahan aktif piraklostrobin ini diteliti dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Juga dapat membantu tanaman agar lebih tahan dari stress. Misalnya seperti stres lingkungan atau perubahan cuaca. Sehingga tidak terjadi gugur bunga.
500 gram fungisida CabrioTop harganya sekitar 90 ribuan.
Dosis penggunaan fungisida ini 0,75 – 1 gr/l atau sekitar 1 sendok makan/15 liter air dengan cara semprot. Pada tanaman cabe, bisa membantu mengendalikan penyakit bercak daun dan patek antraknosa.
Penggunaannya tidak boleh campur dengan fungisida golongan 11 seperti azoksistrobin atau famoksadon, dan jangan campur dengan golongan ditiokarbamat. Seperti maneb, propineb, atau zineb.
6. Polycom
Polycom bekerja secara kontak sekaligus sebagai zat pengatur tumbuh tanaman. Spektrumnya luas dengan formulasi WG yang lebih baik dari WP. Dalam produk ini ada kandungan hara zinc yang bisa membuat tanaman lebih sehat dan subur. Juga dapat menambah bobot produksi.
Bahan aktifnya adalah metiram sebanyak 70%.
Pada tanaman cabe bisa mengatasi segala jenis penyakit busuk akibat jamur phytophthora dan cercospora. Dosis pemakaiannya 1,5 sampai 2 gram per liter. Semprotkan bila mulai terlihat gejala serangan penyakit.
Jenis fungisida yang masuk golongan ditiokarbamat seperti Polycom ini, tidak bekerja pada satu lokasi saja, sehingga tidak mudah menimbulkan kekebalan. Sama seperti mankozeb, maneb, dan propineb. Hanya saja, fungisida yang satu jenis tadi sebaiknya tidak campur menjadi satu karena satu golongan dengan cara kerja kontak yang sama.
6 produk tadi merupakan fungisida plus zpt yang cepat bisa membasmi jamur pada tanaman cabe. Namun perlu diingat, ketika terjadi serangan parah hentikan dulu pemupukan nitrogen. Karena nitrogen bisa menjadi makanan yang baik untuk jamur.
DAPATKAN PRODUKNYA
Nativo 75 WG – Link Shopee
Torbinol 480 SC – Link Shopee
Explore 250 EC – Link Shopee
Demox 30 WP – Link Shopee
Cabriotop 60 WG – Link Shopee
Polycom 70 WG – Link Shopee