back to top

7 Penyebab Daun Cabe Rontok, Perhatikan Pupuk dan Obatnya

Memasuki musim kemarau, hambatannya tidak kalah dengan musim hujan. Daun yang rontok, nyatanya juga bisa terjadi di musim hujan. Ini, karena ada banyak penyebab, mengapa tanaman cabe bisa rontok.

Berikut ini, 9 penyebab tanaman cabe bisa mengalami kerontokan pada daunnya.

Pertama, akibat tanaman kekeringan.

Bila daun yang rontok terjadi di musim kemarau, coba Juragan cek kondisi tanahnya. Jika kurang lembab, ini bisa terjadi akibat kekeringan. Maka, penyelesaiannya cukup dengan melakukan pengairan kembali.

Kedua, akibat tidak mendapatkan cahaya dengan cukup.

Pada dasarnya, tanaman cabe membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk menunjang pertumbuhannya. Apabila masih terhalang pohon besar, atau sejenisnya, ini bisa mengakibatkan daun mulai rontok.

Baca juga : 3 INSEKTISIDA TERMAHAL UNTUK ULAT, PALING AMPUH

Ketiga, akibat tanah terlalu lembab, atau basah.

Nah, untuk poin yang satu ini, ini biasanya terjadi pada musim hujan. Tanah yang mengandung banyak air juga bisa mengakibatkan daun cabe berguguran. Inilah pentingnya menggunakan plastik mulsa pada musim hujan. Agar kelembabannya tetap terjaga.

Keempat, akibat virus dan hama.

Serangan virus gemini dan virus mosaik, adalah penyebab daun kuning. Sementara serangan hama tungau dan trips, selain menyebabkan daun rontok, juga menyebabkan daun keriting.

Pengendaliannya bisa Juragan lakukan dengan insektisida, berbahan aktif abamectin. Misalnya seperti Agrimec 18 EC yang dikenal ampuh. Saat ini, harganya sekitar 150 ribuan untuk kemasan 100 mili.

Jika merasa kemahalan, ada abamectin yang lebih murah, seperti Abacel, yang harganya sekitar 40 ribuan saja. Kenapa bisa beda harganya? Juragan bisa melihat alasannya pada video ini.

Selain bahan aktif abamectin, Juragan juga bisa menggunakan bahan aktif profenofos. Rata-rata harganya lebih murah, ketimbang abamectin. Contoh produknya misalnya adalah Curacron. Isi 100 ml insektisida Curacron, harganya sekitar 35 ribuan.

Atau dengan Callicron, yang 100 ml harganya sekitar 30 ribuan. Ada lagi pilihan lain insektisida berbahan aktif profenofos ini, yaitu Biocron. Harganya, sekitar 30 ribuan, untuk kemasan 100 ml.

Penyebab tanaman cabe yang rontok kelima, adalah kelebihan, atau kekurangan pupuk nitrogen.

Selain menyebabkan kerontokan bunga, kelebihan nitrogen juga menyebabkan tanaman rentan terhadap penyakit yang lain. Tapi, Juga jangan sampai tanaman kekurangan unsur nitrogen. Berikan pupuk nitrogen sesuai dengan kebutuhan tanaman saja.

Ciri-ciri tanaman cabe yang kelebihan unsur nitrogen, tanamannya rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Produksi bunga juga ikut menurun.

Sementara gejala kekurangan nitrogen bisa juragan kenali dari daun bagian bawah. Daun pada bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil.

Pada proses lebih lanjut, daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman melambat, kerdil dan lemah.

Lihat juga : Mengatasi Daun Rontok Masa Bunga dan Buah, Sekaligus Melebatkan

Keenam, akibat kekurangan unsur kalsium.

Jika tanaman cabai kekurangan kalsium, dapat diketahui melalui tepi daun muda, yang akan berubah menjadi warna kuning karena kurangnya klorofil. Ini akan menyebar pada tulang-tulang daun muda, hingga seluruhnya berubah menjadi kuning.

Selain itu, kuncup muda juga akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada daun yang tumbuh pun, warnanya akan berubah dan beberapa jaringan pada daun akan mati.

Maka, penyelesaiannya, adalah dengan menggunakan pupuk tinggi kalsium. Misalnya seperti Karate plus Boron, yang juga mengandung unsur hara mikro boron. Nantinya bisa membantu tanaman Juragan lebih baik perbungaannya. Harga pupuk ini untuk kemasan 1 kg, sekitar 40 ribuan.

Atau Juragan juga bisa menggunakan pupuk kalsium lainnya, seperti Cal Ha. Yang memiliki kandungan kalsium tinggi, sekaligus asam humat, untuk memperbaiki struktur tanah. 1 kg pupuk ini, harganya sekitar 30 ribuan.

Pemberian pupuk kalsium ini, dengan cara semprot pada saat tanaman berada di fase generatif. Lakukan penyemprotannya, setiap 10 – 15 hari sekali.

Ketujuh, akibat kekurangan unsur hara mikro.

Unsur mikro perlu diberikan dengan penyemprotan pupuk daun. Walaupun diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit, kekurangan unsur hara mikro juga bisa menyebabkan kerontokan bunga. Semprotkan pupuk daun sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.

Ada banyak contoh produknya. Saya beri contoh misal dengan Fitoflex. Biasanya harganya sekitar 30 ribuan. Juragan bisa melihat rekomendasi pupuk mikro lainnya pada video ini.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Agrimec 18 EC – Link Shopee 
Curacron 500 EC – Link Shopee 
Callicron 500 EC – Link Shopee 
Biocron 500 EC – Link Shopee 
Cal Ha – Link Shopee 
Karate plus Boroni – Link Shopee 
Meroke Fitoflex – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });