back to top

Cabe Rawit Tahan Penyakit, Pas untuk Hasilkan Tanaman Berkualitas

Memilih untuk bertani dan bercocok tanam memang bukan pekerjaan yang mudah. Namun, ini menyenangkan jika memang Anda mau menikmatinya. Melihat sesuatu tumbuh, besar, dan berbuah akan menjadi sensasi sendiri. Apalagi jika yang ditanam, adalah cabe rawit tahan penyakit.

Cabe merupakan komoditi yang sangat disukai umumnya masyarakat Indonesia. Jenisnya berbeda-bedar. Secara awam, Anda mengenal cabe rawit buah yang kecil berwarna hijau; cabe rawit merah untuk buah yang agak gendut kecil; dan cabe merah keriting untuk buah warna merah panjang dan cukup besar.

Di dunia, Anda akan melihat berbagai jenis cabe lain. Ini dikarenakan cabe memang bukan berasal dari Indonesia.

Tanaman cabe berasal dari Afrika Selatan dan menyebar ke seluruh dunia bersamaan dengan penjelajahan samudera. Jadi wajar kalau cabe dikenal di seluruh dunia dengan berbagai jenis.

Mengenal Berbagai Hama dan Penyakit yang Bisa Menyerang Cabe Rawit Tahan Penyakit

Pada dasarnya hama dan penyakit ada pada setiap tanaman. Hanya saja, jenisnya berbeda-beda tergantung pada kesukaan hama dan penyakit itu sendiri.

Khusus untuk tanaman yang buahnya mempunyai rasa pedas, termasuk cabe rawit tahan penyakit, ini beberapa yang sering menyerang.

1. Ulat Tanah (Aglotis Ipsilon)

Sesuai dengan namanya, tanaman ini ada di tanah dan sering tidak terlihat karena warnanya serupa dengan tempat tinggalnya.

Ulat menyerang tanaman yang baru dipindahkan. Hebatnya, dia tidak menghabiskan daun, sehingga bisa segera dibuang bagian tertentu saja. Ulat tanah menyerang batang utama hingga putus dan mati.

2. Ulat Grayak

Ulat grayak sering terdapat pada tanaman pangan dan menyerang daun dengan sangat cepat. Terkadang, ulat yang mempunyai ciri bitnik hitam memanjang di dua belah sisi ini juga menyerang buah dan batang yang masih muda.

3. Lalat Buah

Sesuai dengan namanya, lalat buah merupakan serangga kecil yang berterbangan di sekitar buah.

Pada awalnya, lalat akan melubangi bagian buah sangat kecil hingga kulitnya menguning. Jika Anda membuka bagian dalam buah cabe yang berlubang akan terlihat bijinya hitam. Tak lama kemudian akan membusuk.

4. Tungau Juga Merupakan Hama Cabe Rawit Tahan Penyakit

Tidak hanya pada benda mati, tungau juga bisa hidup di tanaman cabe. Kakinya yang banyak akan menyerang bagian daun.

Tungau akan membuat daun berwarna merah, menggulung, menebal, hingga kemudian rontoh satu per satu jika tidak segera diatasi.

Meski tidak cepat tungau juga dapat menyebabkan pohon mati.

5. Nematoda

Nematoda adalah jenis cacing yang menyerang akar tanaman. Saat pohon akarnya rusak, penyerapan nutrisi akan terganggu. Pertumbuhan akan terhambat.

Selain itu, cacing membuat tanaman cabe rawit tahan penyakit mudah terserang bakteri.

6. Antraknosa Buah

Antraknosa merupakan penyakit yang menyerang buah dan yang mana penyebabnya adalah salah satu jenis jamur.

Gejala awal buah terserang antraknosa adalah kulit cabe terlihat mengkilap. Setelah itu akan timbul bercak hitam membentuk elips memanjang hingga seluruh bagian.

7. Penyakit Phytoptora

Penyakit yang satu ini cukup petani takuti, karena bisa menyerang semua bagian tanaman.

Ciri tanaman terserang phytoptora adalah bercak warna kecoklatan pada bagian yang di serang hingga membesar.

8. Rebah Semai Sering Menyerang Cabe Rawit Tahan Penyakit

Penyakit rebah semai juga jamur penyebab utamanya. Tanaman yang terserang oleh penyakit ini tidak akan tumbuh ketika menyemai.

9. Penyakit Layu Fusarium dan Layu Bakteri

Penyakit karena bakteri Fusarium ini menyerang saat fase generative atau mulai berbunga. Cirinya dapat terlihat dari pertumbuhan bunga yang tidak jadi.

10. Bercak Daun

Penyakit ini ciri-cirinya adalah bercak bercincin yang bagian tengahnya putih dan tepinya hitam pada daun.

Penyakit ini juga yang menyebabkan adalah jamur Cercepsora capsica.

Varietas Master, Solusi Benih Cabe Rawit Tahan Penyakit

Setiap penyakit ada obatnya, berlaku pula untuk tanaman.

Untuk mencegahnya, Anda bisa menanam dengan benih unggul varian Master yang bisa Anda beli di https://tokoderees.com/produk atau dengan langsung chat 0812-9109-9109.

Selain itu, perawatan terbaik dan pengamatan secara berkala juga sangat perlu.

Nah, bibit cabai rawit Master ini telah terbukti mampu mencegah beragam penyakit. Sehingga hasil panen akan jauh lebih banyak nantinya daripada varietas bibit lain.

Selain bisa membelinya lewat website resminya di atas, benih master juga ada di Shopee dan Tokopedia dengan nama Toko Derees.

Untuk Anda yang ingin bercocok tanam, tidak perlu khawatir lagi! Kami menyediakan benih cabe rawit tahan penyakit dan berbagai perlengkapan lain. Yuk, menjadi petani cerdas!

 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });