Keuntungan bertani bila masih skala kecil memang tidak seberapa. Namun, bila untuk skala besar membutuhkan biaya yang besar untuk perawatannya. Salah satu komoditi yang biasa ditanam dalam skala besar maupun kecil adalah cabe rawit benih. Banyak di antara ibu rumah tangga yang menanamnya di pekarangan rumah, sebagai hiasan sekaligus penyetok cabe secara alami.
Cabe memang banyak sekali manfaatnya. Bukan hanya sekadar bahan utama sambal atau penguat rasa pedas dalam masakan, cabai justru mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh. Bahkan bagi penderita diabetes sangat disarankan untuk mengonsumsi cabe dalam jumlah dan kurun waktu tertentu, guna menurunkan kadar gula dalam darahnya.
Cara Mengoptimalkan Keuntungan Bertani Cabe Rawit Benih dengan Memperkecil Biaya Perawatan
Meskipun hanya di pekarangan rumah, bertani cabai memang seharusnya menggunakan strategi agar hasilnya maksimal. Terutama memperhitungkan biaya perawatannya, seperti yang terangkum di bawah ini!
1. Sumber Air Penyiraman dan Kuantitasnya
Perawatan paling pokok dari bertani cabai adalah penyiraman yang dilakukan secara rutin setiap hari, minimal 1 kali sehari.
Biaya penyiraman ini akan semakin hemat bila sumber airnya berasal dari sumur, sungai atau mata air alami. Namun, akan jadi membengkak bila menggunakan air dari PDAM.
Jika Anda terpaksa menggunakan air dari PDAM, maka lakukanlah strategi penghematan yang cerdas untuk meminimalisir biaya.
Pertama, tentukan waktu penyiraman saat air PDAM melimpah. Misalnya pada pagi dan malam hari. Jika pada hari itu terjadi hujan sepanjang hari, jangan lakukan penyiraman!
Gunakan slang atau keran khusus yang dapat menyiram tanaman secara merata dan otomatis! Pastikan debit dan volumenya sudah diatur supaya tidak boros air.
Tampunglah air hujan dalam sebuah bak atau penampung air khusus untuk cadangan air di esok harinya, bila Anda menggunakan PDAM.
2. Memasang Mulsa Plastik
Tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan mulsa plastik, yakni sejenis plastik khusus yang biasa untuk melapisi lahan tanam sayur dan buah-buahan yang berumur pendek. Seperti cabe rawit benih ini.
Fungsinya untuk mengurangi penguapan air tanah ke udara, melindungi kerusakan tanaman akibat hujan dan menekan pertumbuhan gulma.
Dengan memasang mulsa plastik ini, Anda sudah berupaya mengurangi biaya perawatan penyiangan gulma atau tanaman liar dan menghindari risiko gagal tanam akibat hujan.
3. Panen Secara Berkala
Memanen cabai tak harus menunggu ketika sudah benar-benar matang atau berwarna merah gelap. Jika memang laku di jual dalam kondisi masih hijau mentah atau setengah matang, maka panen saja saat itu menyesuaikan permintaan pasar.
Panen secara berkala akan memberikan peluang bagi Anda untuk meraup keuntungan yang lebih optimal. Lebih untung daripada harus menunggu semuanya matang dengan risiko ada cabai yang membusuk.
4. Buat Pupuk Kandang Sendiri
Semakin hemat lagi jika pupuk organik yang Anda perlukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan cabai ini di buat sendiri dari kotoran hewan ternak atau sisa-sisa sayuran dan buah yang telah di degradasi oleh bakteri khusus.
Biasanya dengan mencampurkan EM4 yang bisa Anda beli di toko pertanian atau toko pupuk terdekat.
Raih Sukses dengan Bertani Cabe Rawit Benih Master, Bukan Kaleng-kaleng!
Sekarang saatnya Anda memilih benih cabai rawit terbaik dari Master. Produk kami asli buatan lokal yang mudah beradaptasi mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, menghasilkan panen berlimpah dengan kualitas premium.
Sebagai tempat yang jual bibit cabe Master terbaik, kami menjamin bahwa produk yang akan Anda dapatkan merupakan kualitas unggulan.
Buktikan sekarang juga dengan membeli cabe rawit benih Master melalui Shopee dan Tokopedia! Kami tunggu orderan Anda!