Setiap bidang usaha tentu memiliki risikonya masing-masing. Seperti bibit cabe hibrida yang juga tak luput dari gagal panen. Hal ini kemudian berimbas pada lonjaknya harga cabai rawit di pasar tradisional. Yang menandakan permintaan pasar akan menurun, dan petani harus putar otak agar hasil panennya terjual habis.
Cabe sendiri merupakan komoditas yang ketahanannya tidak terlalu lama. Jadi, perputaran penjualannya pun harus cepat. Supaya menghindari banyaknya cabai rawit yang busuk lalu berakhir ke tempat pembuangan sampah.
Hambatan Menanam Bibit Cabe Hibrida yang Paling Sering Dialami Petani
Hambatan kadang tak luput dari pengawasan. Sebenarnya ini bukan untuk menjatuhkan kita, tetapi agar membuat kita semakin kuat dan handal dalam bidang usaha tersebut. Segera cari tahu hambatan apa saja yang akan Anda alami selama menanam bibit cabai hibrida berikut ini!
1. Cuaca yang Tidak Menentu
Menanam cabai rawit baik pada musim penghujan maupun musim kemarau memiliki plus minus-nya masing-masing.
Seperti ketika musim penghujan, intensitasnya tinggi dan bisa-bisa menyebabkan terjadinya banjir bandang. Kecuali jika media tanamnya berbentuk terasering, air yang mengalir akan turun ke bawah dan masuk ke saluran irigasi.
Sedangkan pada musim kemarau sebaliknya, terjadi kekurangan air karena air tanahnya menguap akibat terik matahari dan saluran irigasi menyusut atau bahkan kering. Kekeringan ini dapat membuat tanaman cabai rawit layu, lalu kering dan mati.
Selain itu, angin kencang yang datangnya tak berkabar bisa menghancurkan tanaman cabai yang sudah susah payah di tanam.
Ketiga hambatan tersebut masih bisa di cegah dengan menempatkan tanaman cabai rawit di rumah kaca atau lahan tanam yang telah di bangun menyerupai rumah dengan dinding dan atapnya transparan. Biasanya dibuat dari plastik atau kaca.
2. Tanah Kurang Subur
Kesuburan tanah sangat menentukan keberhasilan tanam cabai rawit. Karena tanah yang subur memiliki persediaan unsur hara yang di perlukan oleh tanaman cabai rawit.
Begitu pun sebaliknya, jika tanahnya tidak subur maka tanaman di dalamnya akan rentan kelangsungan hidupnya.
Kesuburan tanah ini ternyata bisa di atasi dengan memberikan pupuk organik di sekeliling tanaman. Gunakan teknik pemupukan yang tepat agar hasilnya maksimal!
Tak perlu takut soal biaya, pupuk organik ini bisa loh di buat sendiri dengan kotoran hewan ternak, seperti sapi, kambing, domba hingga ayam.
Kumpulkan dan ayak sampai halus, lalu keringkan di bawah sinar matahari secukupnya, kemudian campurkan dengan tanah yang kurang subur tadi dan hasilnya sungguh menakjubkan! Media tanam menjadi lebih gelap dan lembab yang menandakan unsur hara di dalamnya sudah optimal.
3. Penyakit dan Virus
Infeksi virus gemini yang menyerang tanaman bibit cabe hibrida dapat membuat daunnya mengeriting, kusut, layu dan gugur. Virus yang di bawa oleh kutu putih dan kutu kebul ini bisa menular dengan cepat.
Oleh karena itu, Anda di tuntut untuk jeli dalam mengamati perkembangan tanaman cabai dari hari ke hari.
Begitu virus gemini ini mulai menyerang, segeralah lakukan tindakan yang benar. Pertama, pisahkan daun yang sudah terkena penyakit, atur jarak tanam lebih jauh dan semprotkan insektisida pada pagi dan sore hari.
Bibit Cabe Hibrida Merk Master, Penanaman Mudah dan Panen Lancar!
Kini hadir khusus untuk Anda, bibit cabe Master yang mudah untuk di tanam dan memiliki 3 keunggulan yang telah diulas sebelumnya.
Bibit cabe hibrida yang cepat panen ini bisa Anda beli melalui Shopee dan Tokopedia yang selalu memberikan banyak keuntungan untuk pelanggan setianya. Yuk, pesan sekarang juga ya!