back to top

7 Pupuk Daun Musim Hujan Ekstrem, Buah Cabe Lebat Lebih Kebal Layu

Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pemberian pupuk cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun musim hujan yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Maka yang penting sesuai dosis.

Ketika musim hujan ekstrem, kita stop dulu pupuk yang memiliki kandungan nitrogen. Karena beresiko pada tumbuhnya jamur. Pemupukan juga dilakukan lewat atas saja secara foliar untuk menghindari terjadinya busuk akar jika diaplikasikan pada tanah. Sebab asam yang ditimbulkan dari pupuk kimia akan mengundang jamur. Di tambah lagi dengan kondisi lembab, dan pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dengan cepat.

Maka agar cepat, kita aplikasikan pupuk daun, tentunya dengan bantuan penembus untuk memastikan pupuk terserap secara sempurna.

Bagaimana dengan kebutuhan nitrogennya? Untuk nitrogen cukup dengan aplikasi lewat akar pada fase vegetatif saja. Jadi, 7 pilihan pupuk daun ini diaplikasikan mulai fase generatif saja untuk memaksimalkan bunga dan buah.

Berikut ini pilihan pupuk daun untuk musim hujan yang ekstrim.

Kalinet

Kalinet, merupakan pupuk yang mengandung tinggi kalium dan boron. Selain meningkatkan pembentukan buah, kalinet juga akan mempertahankan kondisi daun tua agar tetap berfotosintesis dan mencegah kemacetan pertumbuhan pada tunas dan ujung akar. Layaknya fungsi dari kalium dan boron pada umumnya.

Kandungannya terdiri dari kalium 13,80%, fosfat 12,33%, boron 16.200 ppm, dan Mn-EDTA 205 ppm. Ph pupuk ini 7,5 sehingga tidak menyebabkan asam. Juga tidak mengandung klor sehingga tidak bersifat racun.

Dosis pemakaian untuk tanaman cabe adalah 1 sampai 2 ml per liter air, setiap 3 sampai 4 kali pemetikan.

Untuk mengatasi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan, bisa Juragan semprotkan pada seluruh bagian tanaman 2 mili per liter.

Harga 1 liter pupuk ini, sekitar 100 ribuan.

Fokus K

Fokus K memiliki kandungan kalium oksida 17%, fosfat 10%, boron 400 ppm, dan mangan dalam bentuk EDTA 135 ppm. Pupuk ini juga sudah bebas dari kandungan klor. Fokus K adalah pupuk yang mudah bereaksi dengan senyawa-senyawa organik dalam tubuh tanaman, sehingga lebih siap dan cepat dimanfaatkan oleh tanaman.

Untuk tanaman sejenis cabe, waktu aplikasinya 7 hari sekali mulai saat pembentukan bunga dengan dosis 2 mili per liter air.

Kalau dibandingkan dengan kalinet, kandungan kalium dan fosfornya lebih besar, juga lengkap dengan mangan. Tapi kadar boronnya lebih sedikit dari Kalinet. 500 mili pupuk ini, harganya sekitar 60 ribuan.

Baca juga : ANTI RESAH MESKI MAHAL : INI CARA MENANAM CABE RAWIT DI POLYBAG

Pure K

Perbedaan pupuk ini dengan pupuk-pupuk kalium sebelumnya, unsur K dalam pupuk Pure K sudah dalam bentuk yang lebih mudah diserap tanaman. Ada 526 gram per liter senyawa K dalam pupuk ini.

Untuk tanaman cabai, pada saat 21 hari setelah tanam sampai periode bunga, berikan pupuk ini dalam dosis 0,25 ml per liter. Atau sekitar seperempat tutup botol per tangki 14 liter.

Ketika mulai terbentuk buah kecil, lakukan penyemprotan dengan interval 1 minggu sekali dalam dosis 0,5 ml per liter. Atau sekitar setengah tutup botol per tangki 14 liter.

Karena lebih cepat diserap, harganya lebih mahal dibandingkan pupuk-pupuk sebelumnya. 250 ml pupuk ini harganya sekitar 60 ribuan.

Kalymach

Pupuk kcl cair kalymach memiliki kandungan kalium oksida 20%, fosfat 7%, boron 1000 ppm, dan sedikit nitrogen yang hanya 2% saja. Secara keseluruhan kandungan utamanya adalah kalium dan boron, yang diformulasikan dalam bentuk larutan agar mudah diserap dan cepat dimanfaatkan tanaman.

Menjelang masa generatif, saat muncul bunga gunakan pupuk ini dengan dosis 2 mili per liter air. Semprotkan setiap seminggu sekali. Sementara ketika sudah masuk masa generatif, yaitu ketika mulai muncul calon buah naikkan dosisnya menjadi 3 sampai 4 mili per liter air. Interval penyemprotannya sama, setiap 7 hari sekali.

500 mili pupuk ini harganya sekitar 45 ribuan.

K-Tok

Kandungan utama dalam pupuk ini adalah kalium yang lengkap dengan kandungan fosfat dan boron untuk mengoptimalkan perkembangan fase generatif. Diformulasikan dalam bentuk pekatan cair yang mudah diserap daun tanpa meninggalkan residu kristal yang bersifat asam. Pupuk ini juga sudah bebas dari klorida dan sodium. K-Tok merupakan pupuk kalium hasil hidrolisis potassium alkali lemah dengan kemurnian tinggi yang menghasilkan ion K+.

Kaliumnya ada 18%, fosfatnya ada 14%, dan boronnya ada 7979 ppm, kita bulatkan saja menjadi 8000 ppm. Dosis semprotnya 2 mili per liter air, berikan tiap 7 hari sekali.

500 mili pupuk ini harganya sekitar 50 ribuan.

K 14 Agroben

Dalam pupuk ini ada kandungan kalium oksida 46%, fosfat 25%, nitrogen 6%, boron 15%, magnesium 10%, mangan 2%, sulfur 2%, dan silika 0,8%. Juga lengkap dengan beberapa unsur mikro seperti besi, molibdenum, seng, juga mineral dan vitamin. Kalium cair ini juga sudah bebas klor sehingga lebih aman untuk diaplikasikan dalam jangka panjang.

Seperti pupuk Kalymach yang sudah kita review tadi, K 14 Agroben juga memiliki sedikit kandungan nitrogen. Kalau sekiranya tanaman masih membutuhkan nitrogen sebagai bahan pembentukan klorofil dan belum ada gejala serangan jamur, silakan boleh diaplikasikan. Harga 250 mili pupuk ini, sekitar 60 ribuan.

Sebelum aplikasi, kocok dulu. Penyemprotan yang disarankan menggunakan dosis 1 atau 3 mili per liter air, atau sekitar 1 tutup botol per tangki 15 sampai 17 liter.

Bio Cell

Kalau pupuk ini tidak memiliki kandungan fosfor. Tapi ada silika, sebagai pembentuk dinding sel tanaman, baik pada daun maupun batang agar susah bagi jamur maupun hama dalam menginfeksi tanaman. Sehingga tanaman juga akan lebih terjaga dari layu. Seperti halnya juga ulat grayak atau hama pengisap. Akan susah bagi mereka untuk merusak tanaman cabe karena sudah ada lapisan tambahan dari pupuk silika. Dengan batang yang kuat, tanaman juga tidak akan mudah roboh.

Total ada kalium 60%, silika 21%, magnesium oksida 2,2%, dan boron 55%. Berikan mulai ketika bakal buah muncul dengan interval aplikasi 1 minggu sekali. Untuk dosisnya cukup 0,25 mili per liter saja. Atau bila dengan kemasan BIoCell 250 mili, untuk tangki ukuran 14 liter pakai seperempat tutup botol saja.

250 mili pupuk ini harganya hanya 45 ribuan saja.

 

Semua pupuk daun musim hujan tadi memiliki kandungan dominan kalium, bahkan ada yang hanya kalium saja, seperti Pure K. Namanya saja pure, murni Juragan.

Kandungan fosfat yang ada pada pupuk kalinet, fokus k, kalymach, K-Tok, dan K14 akan membantu tanaman dalam menghasilkan bunga lagi. Kalau dalam pupuk Pure K hanya fokus untuk pembesaran buah saja. Sementara pada pupuk BioCell akan memberikan perlindungan tambahan di musim hujan. Silakan Juragan pilih sesuai kebutuhan.

 

DAPATKAN PRODUKNYA 

Kalinet – Link Shopee
Focus K – Link Shopee 
Pure-K – Link Shopee 
Kalymach – Link Shopee
K-TOK – Link Shopee
K14 Agroben – Link Shopee 
Biocell – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });