back to top

4 Alasan Mengapa Jamur Tanaman Sulit Diatasi

Adakah Juragan di sini yang kesusahan dalam mengendalikan Jamur? Sehingga layu susah dibasmi. Padahal, pestisida sudah diberikan, cara memberikannya juga sudah sesuai dosis anjuran.

Namun, kenapa serangan jamur masih saja terus menerus terjadi? Tentu ada sesuatu yang luput dari perhatian mengapa jamur tanaman sulit di atasi. Ada 4 hal yang perlu Juragan perhatikan.

Pertama.

Tanaman yang bagus, belum tentu baik-baik saja.

Tingginya kelembaban udara, dan faktor pH permukaan tanaman, sangat membantu proses berkecambahnya spora jamur patogen. Ketika tanah basah dan lembab akan menjadi lunak dan spora jamur akan mudah berkecambah dan menghisap hara. Saat seperti inilah, mulai terjadi infeksi. Kondisi ini, tentu tidak terlihat secara kasat mata.

Lantas, apakah penggunaan fungisida akan percuma? Tidak. Namun kita harus tahu kapan, bagaimana, dan apa fungisida yang harus kita pakai. Saat tanaman masih tampak sehat dan belum muncul gejala serangan fungi patogen, gunakan fungisida preventif untuk mencegah, atau mematikan fungi agar tidak berkecambah. biasanya, di kemasan fungisida sudah ada keterangannya, apakah dia preventif, protektif, atau lain sebagainya.

Namun, ketika sudah tampak gejala infeksi, gunakan fungisida kuratif untuk menghambat atau membunuh jamurnya.

Di samping itu, kita juga perlu waspada ketika hujan. Karena air dan kelembaban, menjadi media yang sangat baik bagi jamur untuk berkembang biak. Apabila di malam hari turun hujan, segera di pagi harinya semprot tanaman dengan bahan yang dapat mengurangi atau menetralisir keasaman pada permukaan tanaman.

Baca juga : 3 BENIH KEMBAR DEWATA, BEDA TOTAL HASIL BEDA KETAHANAN

Kedua.

Asam mengganggu lapisan daun

Air hujan malam hari, dan penyemprotan pupuk daun yang bersifat asam berpotensi meninggalkan lapisan asam pada permukaan daun. Kalau hujan turun pada malam hari, esoknya, senyawa asam berkolaborasi dengan carbon dan pencemar-pencemar yang ada di udara membentuk senyawa asam organik, plus debu-debu mikro yang melapisi permukaan daun tanaman. Akibat asam, lapisan lilin pada daun menghilang, dan tanaman tidak lagi tahan terhadap jamur. Jamur tanaman akan sulit diatasi. Penggunaan pupuk daun memang tak bisa ditinggalkan karena penting untuk pencukupan kekurangan hara secara cepat terutama pasca serangan hama, atau penyakit, tapi di sisi lain juga menguntungkan jamur. Maka, dianjurkan menggunakan pupuk daun yang mempunyai kisaran pH antara 6,5 hingga 8.

Ketiga.

Keberadaan jamur di sekitar tanaman

Biasanya, fungisida hanya disemprotkan pada tanaman saja. Padahal, yang namanya jamur ada di mana-mana, termasuk di atas mulsa, juga pada daun-daun yang sudah gugur di tanah. Jamur bisa terbawa angin, kaki serangga, tangan manusia, percikan tetes hujan yang memantul mengenai daun, dan beberapa kemungkinan lainnya. Alhasil, mereka akan kembali lagi ke tanaman, dan begitu kondisi memungkinkan, mereka akan kembali menyerang tanaman.

Maka, sebaiknya penyemprotan fungisida kontak ditargetkan juga pada mulsa, permukaan tanah, syukur-syukur pada tanaman yang ada di sekitar tanaman kita. Cukup yang berdekatan saja, tak perlu semuanya. Kalau ingin hemat, pakailah bahan perata/pembasah atau surfaktan.

Lihat juga : 7 Insektisida Paling Ampuh dan Kuat Atasi Hama Trips dan Tungau Sekaligus

Keempat.

Tanaman tidak toleran jamur

Selama fase vegetatif, tanaman masih mampu mempertahankan diri, terhadap penyakit dan kondisi ekstrim lingkungan. Dengan aktif membentuk senyawa fitoaleksin, atau semacam antibiotik yang dibentuk secara alamiah untuk menangkal serangan patogen, dan tekanan luar. Ini karena beban metabolisme tanaman masih ringan. Namun, begitu memasuki masa perbungaan, beban metabolisme meningkat tajam, energi tanaman terkuras untuk mengolah karbohidrat. Dan akan semakin berat, manakala tanaman berada pada fase generatif.

Tanaman tak lagi optimal membentuk fitoaleksin. Itulah sebabnya mengapa serangan patogen lebih sering menggila, di saat-saat tanaman mulai menjelang berbunga hingga bebuah. Akhirnya, musuh yang sejak lama sudah ada dengan mudahnya menerobos. Di tambah lagi, kondisi iklim yang tidak kondusif seperti saat peralihan musim.

Maka dari itu, disarankan untuk mencukupi nutrisi, terutama fosfat, menjelang tanaman berbunga. Karena, fosfat adalah bahan pembentuk sumber energi bagi tanaman. Agar cadangan energi tanaman mencukupi saat menghadapi tekanan luar.

Selain mencukupi cadangan energi, aplikasi kalsium berbentuk tepung tidak larut air juga sangat recommended. Kalsium, merupakan salah satu komponen penting penyusun dinding sel tanaman. Dengan kecukupan kalsium, dinding sel yang terbentuk lebih tebal, dan kokoh.

Satu hal lagi, kebiasaan mencampur berbagai produk fungisida dalam sekali penyemprotan, dan penggunaan dosis melebihi anjuran, juga menjadi penyebab melemahnya kemampuan tanaman membentuk fitoaleksin. Bagaimana cara mencampur fungisida, atau pestisida sudah ada penjelasannya, pada video yang ini.

 

Baiklah, itu tadi Juragan, 4 alasan mengapa jamur tanaman sulit mati. Dengan cara-cara tadi, harapannya tidak lagi, jamur yang bisa menginfeksi tanaman Juragan.

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });