back to top

Cara Menanam Bawang Daun yang Kaya Manfaat untuk Pemula

Bawang daun tergolong sayuran yang kaya manfaat. Oleh karena itu, orang-orang mempelajari cara menanam bawang daun karena memiliki prospek yang menjanjikan.

Selain mampu menambah cita rasa makanan, bawang daun juga memiliki berbagai manfaat lainnya, khususnya untuk kesehatan. Berdasarkan penelitian, bawang daun mengandung  vitamin C, asam folat, kalsium, dan lain-lain.

Dengan berbagai nutrisi di dalamnya, bawang daun dapat mengobati infeksi, mengobati penyakit cacingan, atau memiliki sifat anti diabetes yang tidak diragukan.

Selain itu, bawang daun juga kaya antioksidan, rendah kalori, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh orang-orang. Dengan demikian, masyarakat terus memiliki tingkat konsumsi yang tinggi terhadap bawang daun.

Cara Menanam Bawang Daun untuk Pemula

Cara Menanam Bawang Daun yang Kaya Manfaat untuk Pemula

Ternyata, bawang daun dibedakan menjadi 2, yakni bawang daun bakung atau Allium fistulosum dan bawang daun prei atau Allium porum.

Keduanya memiliki morfologi  yang unik, seperti mempunyai daun bulat memanjang dan berongga seperti pipa. Ujung daun tampak runcing dengan pangkal berwarna putih. Nah, bagian daun tersebut yang dikonsumsi orang-orang.

Menurut penelitian, bawang daun memiliki habitat ideal di dataran tinggi. Sedangkan, suhu pertumbuhan optimal untuk bawang daun adalah 19 sampai 24 derajat celcius.

Meski demikian, bawang daun juga memiliki tingkat adaptasi yang tinggi sehingga mampu tumbuh di dataran rendah dengan suhu yang panas sekalipun.

1. Menyiapkan Bibit Secara Vegetatif atau Generatif

Pada umumnya, petani di Indonesia lebih memilih membudidayakan jenis bawang daun bakung atau Allium fistulosum.

Tanaman ini dapat diperbanyak secara vegetatif atau generatif. Vegetatif adalah memperbanyak tanaman dengan cara memecah rumpun utama, sedangkan generatif adalah memperbanyak tanaman melalui biji.

Pada dasarnya, biji yang siap tanam disebut benih. Kamu dapat membeli benih bawang daun di toko pertanian. Sebaiknya, pilih sesuai varietas yang diinginkan.

Cara menanam bawang daun diawali dengan penyemaian, di mana hal ini dapat dilakukan di wadah yang berbeda.

Misalnya, menebarkan benih ke alur sedalam 1 sentimeter dengan jarak 10 sentimeter untuk bedengan, sedangkan jika menggunakan polybag atau tray semai, benih dapat ditanam sedalam 10 sentimeter sebanyak 1 sampai 2 biji di tiap-tiap wadah.

Wadah penyemaian selanjutnya dapat kamu tutup dengan karung goni basah atau daun pisang sampai berkecambah. Kemudian, bibit dapat dipindahkan ke tempat pembesaran setelah berumur 2 bulan.

Nah, jika ingin memperbanyak tanaman secara vegetatif, sebaiknya memilih bawang daun berusia lebih dari 2,5 bulan dengan rumpun yang banyak, segar, dan tampak sehat.

2. Mengolah Media Tanam Secara Tepat

Media tanam yang sesuai juga perlu untuk proses pembesaran, baik tertanam di lahan pertanian, pot, atau polybag.

Sebagai patokan, pastikan bawang daun tumbuh pada wadah dengan diameter lebih dari 15 sentimeter. Kemudian,  bawang daun juga membutuhkan media tanam yang subur dengan kandungan unsur hara yang tinggi.

Nah, untuk memenuhi unsur-unsur fisik yang perlu, kami sarankan mengolah tanah hingga benar-benar gembur. Sebaiknya, tanah juga memiliki pH sekitar 6,5 sampai 7.

Jika perlu, campurkan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1:2:1. Kemudian, tunggu 5 sampai 7 hari untuk pembesaran bibit bawang daun.

3. Menanam Bawang Daun dengan Baik dan Benar

Sebelum memindahkan bawang daun ke lahan atau wadah pembesaran, orang-orang harus memutuskan apakah akan menanam secara organik atau anorganik.

Jika menanam bawang daun secara organik, berarti kamu hanya tinggal memindahkan bibit-bibit tersebut ke tempat pembesaran. Biasanya, bawang daun membutuhkan lubang sedalam 10 sentimeter untuk satu tanaman.

Namun, berbeda dengan penanaman organik, soalnya menanam bawang daun secara anorganik membutuhkan bantuan senyawa kimia, di mana bibit bawang daun harus kamu rendam ke dalam larutan fungisida pada dosis rendah, yakni 30 sampai 50 persen selama 10 hingga 15 menit.

Tujuannya untuk menghindari serangan jamur yang kerap menyerang akar bawang daun.

Berdasarkan penelitian, waktu yang tepat untuk menanam bawang daun adalah pagi atau sore hari. Hal ini untuk menghindari terik matahari sehingga meminimalkan suhu udara dan laju respirasi. Selain itu, agar bawang daun tidak mudah mengalami stres.

Bawang daun sebaiknya tertanam dalam posisi tegak dengan memadatkan media tanam. Kemudian, pastikan bawang daun mendapat sinar matahari secara penuh.

4. Merawat Bawang Daun Secara Berkala

Cara menanam bawang daun membutuhkan proses penyiraman dan pemupukan secara berkala untuk memperoleh hasil yang optimal.

Misalnya di awal pertumbuhan, bawang daun membutuhkan penyiraman setiap hari, tetapi kamu juga harus memastikan air tidak menggenang atau membuat media tanam terlalu becek.

Hal ini untuk menghindari pembusukan pada akar agar tidak mengalami kerugian.

Kemudian, penyiraman lakukan 2 atau 3 hari sekali, di mana dapat kamu sesuaikan dengan keadaan media tanam atau kondisi cuaca. Selain itu, perhatikan waktu penyiraman yang baik, yakni pada pagi dan sore hari, khususnya setelah pukul 5 sore.

Bawang daun organik juga dapat kamu beri kompos atau pupuk kandang di minggu ke-4 dan ke-8.

Sedangkan, bawang daun anorganik membutuhkan pupuk ZA atau urea di minggu ke-3 dan minggu ke 6. Nah, untuk pupuk anorganik, bawang daun membutuhkan takaran sebesar 6 gram yang sebaiknya kamu larutkan ke dalam air.

5. Panen

Cara menanam bawang daun juga memerhatikan masa panen. Pada umumnya, bawang daun memasuki masa panen di usia 2,5 bulan setelah pembesaran.

Kamu bisa melihat ciri-cirinya melalui jumlah rumpun dan warna daun, yakni apakah tanaman memiliki rumpun yang banyak dan daun telah menguning. Jika iya, maka bawang daun siap panen.

Apabila menanam bawang daun di lahan pertanian, panen sebaiknya kamu lakukan pada pagi atau sore hari.

Akan tetapi, jika menanam untuk kebutuhan harian, maka kamu tidak perlu menunggu bawang daun sampai masa panen. Soalnya, bawang daun dengan rumpun banyak dapat kamu ambil kapan saja atau tetap dibiarkan tumbuh dan bekembang.

Kamu juga harus tahu kalau bawang daun di lahan terbuka memiliki produktivitas yang tinggi, yakni 10 sampai 15 ton per hektar.

Pada umumnya, bawang daun memiliki harga yang stabil di pasaran, yakni Rp6.000 per kilogram. Artinya, dalam sekali panen, kamu dapat memperoleh pendapatan Rp60 juta.

Di sisi lain, bawang daun tergolong tanaman semusim dengan umur yang pendek. Tanaman ini juga dapat kamu tanam pada musim kemarau ataupun musim penghujan.

Akan tetapi produktivitas bawang daun tetap berdasarkan banyak faktor, seperti kualitas bibit, cara budidaya, sampai kecocokan geografis. Oleh karena itu, menanam bawang daun dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Demikian informasi soal menanam bawang daun untuk pemula. Selain terkenal sebagai sayuran untuk kebutuhan memasak, ternyata bawang daun juga terkenal memiliki beragam manfaat.

Artinya, tanaman ini memiliki tingkat konsumsi yang tinggi, mulai dari kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas. Jadi, perhatikan cara menanam bawang daun baik-baik, ya.

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.

const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });