Daripada harus membayar upah tenaga yang besar untuk melakukan penyiangan, akan lebih cepat dan efisien kalau pakai aplikasi herbisida. Apalagi kalau benar caranya. Pada artikel ini juga akan ada 3 rekomendasi herbisida yang bukan hanya digunakan untuk tanaman cabe, tapi juga pada tanaman hortikultura lainnya.
Aplikasi Herbisida Sistemik
Aplikasi herbisida sistemik biasanya kita lakukan pada saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam.
Efek kerja dari herbisida sistemik memang lebih lambat dari herbisida kontak. Namun, herbisida sistemik lebih unggul dalam memberantas gulma sampai akar-akarnya.
Umumnya, aplikasi herbisida sistemik cukup satu kali sampai panen. Bahan aktif herbisida jenis sistemik adalah glifosat, ester, dan sulfosat yang digunakan melalui tajuk. Sedangkan bahan aktif herbisida seperti atrazin, ametrin, metribuzin, dan diuron digunakan melalui akar.
Cara kerja herbisida ini tidak bersifat instan karena efeknya tidak langsung mematikan jaringan pada gulma. Racun herbisida akan di translokasikan ke seluruh jaringan tanaman. Maka dari itu, herbisida sistemik paling ampuh untuk pembasmian gulma secara tuntas. Dengan demikian, proses pertumbuhan kembali juga terjadi sangat lambat sehingga rotasi pengendalian dapat lebih lama (panjang).
Baca juga : 6 PUPUK TIDAK BOLEH DICAMPUR
Cara aplikasi
Untuk aplikasi herbisida sistemik, gulma harus dalam keadaan tumbuh yang aktif. Hal ini karena herbisida sistemik menargetkan titik tumbuh dan jaringan fisiologis. Penyemprotan herbisida sistemik semestinya pada cuaca yang cerah dan tidak menjelang hujan. Area yang akan kita semprot herbisida seharusnya dalam keadaan kering terlebih dahulu.
Hal tersebut berkaitan dengan cara kerjanya yang sistemik, di mana itu membutuhkan waktu dan kondisi yang mendukung untuk penyerapan sistemiknya.
Herbisida sistemik hanya membutuhkan sedikit pelarut sehingga bisa digunakan untuk semua alat semprot. Pastikan menggunakan air bersih.
Meski membutuhkan waktu antara 1 atau 2 hari untuk benar-benar bekerja, namun tingkat efektivitas herbisida sistemik lebih baik.
Waktu aplikasi herbisida sistemik harus kita perhatikan. Tidak seperti herbisida kontak yang tidak memerlukan waktu yang pas untuk penyemprotan. Asalkan sudah terkena tanaman, herbisida kontak akan bekerja.
Herbisida kontak cara kerjanya cepat, dalam 2 atau 3 jam setelah aplikasi semprot, daun gulma menjadi layu. Dan pada 2 atau 3 hari kemudian gulma bisa mati total. Misalnya seperti pada bahan aktif paraquat diklorida. Maka, jenis herbisida seperti ini lebih cocok untuk lahan yang baru hendak di tanami. Herbisida kontak memerlukan dosis dan air pelarut yang lebih besar agar bahan aktifnya merata ke seluruh permukaan gulma.
Tapi kalau untuk herbisida sistemik, terutama untuk jenis herbisida yang diaplikasikan lewat tajuk tanaman, biasanya merupakan herbisida selektif purna tumbuh, maka aplikasi terbaiknya adalah ketika stomata gulma membuka, yaitu pada pagi atau sore hari.
Merk Herbisida Sistemik Selektif
Unicor-M
Bahan aktif dalam herbisida Unicor-M adalah metribuzin sebanyak 70%. Merupakan herbisida sistemik pra tumbuh dan purna tumbuh awal berbentuk tepung yang dapat disuspensikan untuk pengendalian gulma daun lebar dan daun sempit. Seperti gulma goletrak, daun maman (maman lanang), babadotan, juga gulma ceker ayam dan sejenisnya.
Herbisida dengan bahan aktif metribuzin, memiliki mode aksi yang berbeda dengan cara menghambat fotosintesis dalam gulma, sehingga gulma tidak bisa menghasilkan makanan yang cukup untuk tumbuh. Mode aksi ini berbeda dengan herbisida lainnya yang biasanya bekerja dengan cara merusak jaringan tumbuhan. Stabilitasnya juga baik dalam tanah, sehingga bertahan cukup lama dan memberikan kontrol yang lebih baik terhadap gulma.
Per kemasan 100 gram harganya sekitar 80 ribuan.
Cocok digunakan untuk tanaman tomat, kentang, wortel, tebu, juga singkong. Untuk jenis tanaman kentang, tomat, atau terong, dosis pemakaiannya 1,5 gram per liter. Aplikasikan pada saat 25 hari setelah tanam, atau pada saat ikat pertama. Pada tanaman wortel membutuhkan dosis yang lebih tinggi, yaitu 2 gram per liter, berikan ketika wortel tingginya sudah sekitar 15 cm, atau sekitar pada 20 HST.
Untuk tanaman cabe aplikasikan pada saat sudah pindah tanam dan saat cabe sudah besar, boleh aplikasikan lagi, menyesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Untuk tanaman tebu 0,6 kg, sementara pada tanaman singkong 0,3 kg, per hektar. Aplikasi sekitar 5 HST.
Agil
Herbisida Agil 100 EC mempunyai bahan aktif propaquizafop sebanyak: 100 gram per liter. Bersifat sistemik purna tumbuh dan selektif pada tanaman untuk mengendalikan gulma berdaun sempit pada tanaman kedelai, cabai, kacang-kacangan, dan bawang merah. Cara kerja herbisida ini adalah sistemik purna tumbuh yaitu dengan cara herbisida akan diserap melalui akar dan daun lalu ditranslokasikan ke seluruh bagian gulma.
Keunggulan herbisida bahan aktif Propaquizafop adalah efektif mengendalikan hama, termasuk gulma yang resisten terhadap herbisida lain seperti glifosat. Propaquizafop memberikan hasil yang cepat dalam mengendalikan gulma pada tanaman cabe. Selektivitasnya terkenal tinggi dalam mengatasi gulma tanpa mengganggu tanaman budidaya utama.
Pertumbuhan gulma akan terhenti dalam 3 atau 4 hari yang di tandai dengan matinya jaringan muda, dan akan mati dalam 10 sampai 20 hari setelah aplikasi.
Rekomendasi dosis penggunaan herbisida Agil 100 EC yaitu 450 sampai 600 mili per hektar atau 30 mili per tangki ukuran 15 liter. Gulma sasarannya adalah gulma daun sempit atau golongan rumput. Harga herbisida Agil untuk kemasan 250 ml sekitar 80 ribuan.
Gallant
Aplikasi herbisida Gallant untuk mengendalikan gulma yang termasuk daun sempit. Seperti halnya rumput gajah, rumput ceker ayam, rumput belulang, rumput kerbau, kolonjono, jukut pahit, dan rumput bambu. Kemasan 500 mili harganya sekitar 160 ribuan.
Bahan aktifnya adalah haloksifop R Metil Ester 108 gram per liter, setara dengan haloksofop 104 gram per liter. Merupakan jenis bahan aktif yang belum pernah terdaftar sebelumnya, dan sampai saat ini masih jarang ditemukan di produk lain.
Keunggulannya adalah pada kecepatan serap yang hanya dalam waktu 1 jam saja setelah aplikasi. Kebanyakan herbisida berlabel kuning atau biru, sementara Gallant adalah herbisida dengan label hijau, yang mana ini lebih aman, juga sesuai dengan salah satu kriteria RSPO. Lebih ramah lingkungan dan aman bagi pengguna.
Dosis penggunaan herbisida ini sekitar 75 atau 80 mili, per tangki sprayer ukuran 15 liter.
3 merk tadi merupakan herbisida pilihan yang memang ampuh dalam mengendalikan gulma. Mana pilihan Juragan?
DAPATKAN PRODUKNYA
Unicor M 70 WG – Link Shopee
Agil 100 EC – Link Shopee
Gallant 108 EC – Link Shopee