Resistensi hama pada tanaman cabe rawit merupakan masalah serius dalam produksi pertanian. Kekebalan atau resistensi hama ini terjadi ketika populasi hama menjadi lebih tahan terhadap pengendalian dan perlakuan kimia untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman. Resistensi hama terhadap insektisida merupakan masalah yang kompleks dan multifaktorial, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam artikel ini, kami akan membahas faktor-faktor yang dapat menyebabkan resistensi hama pada tanaman cabe rawit. Juga bagaimana cara atasi hama trips resisten dengan campuran yang benar.
Menggunakan insektisida yang cara kerjanya sama secara bergiliran
Misalkan pada minggu pertama menggunakan golongan karbamat seperti karbofuran atau metomil. Minggu selanjutnya menggunakan golongan organofosfat seperti klorpirifos, diazinon, dimetoat, atau asefat. Itu akan membuat hama lebih cepat resisten karena kerja dari kedua golongan bahan aktif itu sama. Yakni menghambat enzim asetilkolinesterase pada sistem saraf dan otot serangga. Pencampuran insektisida golongan organofosfat dan karbamat saja tidak diperbolehkan.
Maka dari itu, setelah aplikasi insektisida karbamat, hindari penggunaan insektisida organofosfat. Sebab serangga yang telah kena semprot karbamat akan membentuk pertahanan sehingga kalau kena semprot organofosfat menjadi tidak mempan.
Melakukan pencampuran namun kurang tepat
Kalau campurannya kurang tepat, bukannya hama yang berkurang. Yang terjadi malah level efikasinya menjadi menurun. Pencampuran pestisida harus memperhatikan bentuk formulasinya. Formulasi yang sama tidak boleh campur. Misalnya EC dengan EC, atau SC dengan SC. Bukan hanya yang cair, formulasi padat juga hindari kalau bentuknya sama. Misalnya seperti SG dengan SG. Kecuali, untuk formulasi WP, F, dan WDG. Biarpun sama bentuknya, boleh campur.
Dalam atasi hama trips resisten, yang perlu kita perhatikan sekali lagi adalah golongannya. Kita ambil contoh misalnya seperti Confidor campur Dangke. Confidor termasuk dalam insektisida golongan neonicotinoid, sementara Dangke termasuk golongan Karbamat.
Bisa dilihat seperti pada tabel manajemen resistensi berikut, campuran tersebut tidak recommended.
Contohnya, kita akan mengaplikasikan 3 pestisida sekaligus. Misal untuk kutu daun, ulat, dan jamur. Untuk kutu daun, kita kendalikan dengan abamektin, golongan avermektin yang berbentuk formula EC. Kita ambil contoh pakai Agrimec dengan bahan aktif abamektin murni. Untuk hama ulat menggunakan insektisida asefat, atau organofosfat berformula SP yang larut air. Misalnya seperti Sidasal 75 SP.
Dan fungisidanya menggunakan propineb yang merupakan golongan dithiokarbamat berformula WP. Di sini kita ambil contoh pakai Antracol. Campuran tadi boleh diaplikasikan secara campur. Pestisida yang sudah campur dan encer dengan air, harus Juragan gunakan sampai habis. Ini tidak bisa kita simpan untuk digunakan lain hari karena dalam beberapa jam, bahan aktif akan terdegradasi dan berkurang daya kerjanya.
Penggunaan insektisida yang berlebihan atau terlalu sering
Penggunaan insektisida yang berlebihan atau terlalu sering dapat menyebabkan resistensi hama pada tanaman cabe rawit. Ini juga dapat menyebabkan hama yang selamat dari penggunaan insektisida menjadi lebih tahan terhadap insektisida yang sama di masa depan. Selain itu, penggunaan insektisida yang terlalu sering juga dapat menyebabkan hama menjadi lebih tahan terhadap insektisida yang sama. Oleh karena itu, penggunaan insektisida harus dengan dosis dan frekuensi yang tepat.
Lihat dan catat cara kerjanya. Pilih setidaknya 3 jenis insektisida dengan cara kerja berbeda. Lalu gunakan 1 jenis insektisida tersebut selama 3 minggu. Waktu 3 minggu tersebut setara dengan 1 siklus hama, dari telur sampai dewasa. Dan setelah 3 minggu, gunakan jenis lain. Begitu seterusnya.
Baca juga : BIBIT LOMBOK MASTER, SOLUSI BENIH CABE UNGGULAN!
Penggunaan insektisida dengan dosis yang tidak tepat
Penggunaan insektisida dengan dosis yang tidak sesuai dengan rekomendasi dapat mengurangi efektivitas insektisida dan memicu resistensi hama pada tanaman cabe rawit. Dosis insektisida yang terlalu rendah tidak akan memberikan pengendalian yang memadai terhadap hama, sementara dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan residu insektisida yang tinggi pada tanaman dan dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan.
Kurangnya variasi penggunaan insektisida
Penggunaan insektisida yang sama secara terus-menerus dapat memicu resistensi hama pada tanaman cabe rawit. Hal ini karena hama yang selamat dari penggunaan insektisida akan menjadi lebih tahan terhadap insektisida yang sama di masa depan. Oleh karena itu, penggunaan insektisida yang berbeda-beda dengan mode aksi yang berbeda-beda dapat mengurangi risiko resistensi hama.
Kehadiran hama yang memiliki resistensi alami terhadap insektisida tertentu
Beberapa hama mungkin memiliki resistensi alami terhadap insektisida tertentu, sehingga mereka lebih mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada tanaman cabe rawit. Resistensi alami ini dapat bervariasi pada tingkat populasi dan individu, serta dapat diwariskan dari satu generasi hama ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, perlu ada uji kepekaan terhadap insektisida sebelum penggunaan insektisida pada lapangan.
Misalnya resistensi yang terjadi akibat penggunaan bahan aktif yang sama sebelumnya. Bukan hanya dari lahan Juragan saja yang perlu di perhatikan. Coba tanyakan pada lahan sebelah bahan aktif apa yang sudah di gunakan dan yang membuat hama resisten.
Penggunaan varietas tanaman yang kurang tahan terhadap hama
Beberapa varietas tanaman cabe rawit mungkin lebih rentan terhadap serangan hama ketimbang varietas yang lain. Silakan perhatikan di setiap bungkusnya, apakah benih yang Juragan pilih bisa toleran terhadap hama. Contoh benih yang toleran hama adalah Betarus, Absolut 69, dan Master. Kalau di belakang kemasan master jelas tertera, toleran terhadap hama kutu kebul, trips, dan tungau.
Pada jenis cabe Besar atau teropong ada pilihan Columbus, Elegance, Santa 32, atau Arimbi.
Dan pada jenis cabe keriting ada pilihan Nero Tavi, Iggo, atau Trophy 77.
Dengan memperhatikan 7 hal tadi, pengendalian hama akan lebih mudah dan tepat sasaran.
DAPATKAN PRODUKNYA
Agrimec – Link Shopee
Antracol – Link Shopee
Columbus – Link Shopee
Elegance – Link Shopee
Santa 32 – Link Shopee
Arimbi – Link Shopee
Nero Tavi – Link Shopee
Iggo – Link Shopee
Trophy 77 – Link Shopee