Banyak petani mencari bibit cabe unggul untuk produk usahanya. Cabe memang menjadi primadona pasar, yang mana di antara banyaknya jenis sayur dan buah, harga cabe bisa melambung jauh di luar akal sehat. Bisa mencapai Rp 100 ribuan per kilonya.
Cabe tidak hanya untuk penguat rasa makanan, tetapi juga bahan baku pembuatan sambal, cabe bubuk dan bumbu balado instan yang mana nilai jualnya bisa jauh lebih tinggi dari pada bahan bakunya.
Banyak Orang Fokus pada Pencarian Bibit Cabe Unggul, Tapi Mengabaikan 3 Ancaman Berbahaya Ini!
Saat kita ingin sukses dalam bertani cabai, maka mencari bibit unggul bukanlah satu-satunya jalan. Hal yang tak kalah penting ialah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk mengantisipasi hal-hal lain yang menjadi penghambat. Tiga hal di antaranya akan kita bahas berikut ini!
1. Musim Kemarau Panjang
Saat menanam cabai di dataran tinggi, tak menjadi masalah bila itu dilakukan saat musim kemarau dengan curah hujan yang sangat terbatas. Karena dataran tinggi memiliki sumber air yang cukup untuk kebutuhan sepanjang tahun.
Sedangkan di dataran rendah sebaliknya, musim kemarau bukan hanya menurunkan kuantitas sumber air di sekitarnya, tetapi juga membuat tekstur tanah menjadi lebih kering bahkan tandus. Jika sudah begini, yakinkah Anda tanaman cabe yang Anda tanam dapat bertahan sampai panen?
Sudah banyak kasus yang mencatat kegagalan panen cabai akibat musim kemarau berkepanjangan. Jadi, utamakan menanam cabai ketika memasuki musim penghujan.
2. Lahan Tanam Terbuka
Bibit cabe unggul memang memerlukan lahan tanam terbuka agar sinar matahari dapat terserap secara optimal. Namun, segala yang berlebihan memang tidaklah baik!
Jika suhu dari pancaran sinar matahari terlalu menyengat maka dapat membakar tanaman cabai, membuat daun dan buahnya menjadi kering bahkan mati. Selain itu, udara yang kotor bisa membawa bibit penyakit berbahaya bagi tumbuh kembang tanaman cabai.
Sebaiknya lahan tanam dibuat tertutup, bagian bawah dilapisi dengan mulsa plastik agar penguapan air tidak langsung terlepas ke udara bebas tetapi mengendap di lapisan plastik lalu kembali ke tanah.
Kemudian pada bagian atasnya diberi atap dari genteng mika atau plastik transparan yang kualitasnya kokoh dan awet untuk jangka panjang.
3. Serangan Virus
Virus yang paling sering menyerang bibit cabe unggul adalah virus gemini, berasal dari kutu putih dan kutu kebul (Bemisia tabaci). Virus dengan nama latin Geminiviridae ini menyerang daun tanaman cabai, membuatnya berkerut menggulung dan mengecil.
Jika daunnya sudah rusak maka kualitas bunga dan buahnya pun ikut terkena imbasnya. Beberapa kasus mencatat virus ini menghambat proses penyerbukan dan pembuahan tanaman cabai.
Solusi paling ampuh untuk mengatasi virus gemini ini adalah menyemprotkan insektisida atau cairan pembasmi hama serangga ke sekitar lahan tanam.
Bila ingin cara yang aman, Anda bisa menggunakan bibit cabai merk Master yang memang sudah terbukti ampuh dalam mengatasi serangan virus gemini. Keunggulan varietas ini membuat bibit cabai Master memiliki kekebalan dan produktivitas yang tinggi.
Bibit Cabe Unggul Master, Kualitas Terbaik di Kelasnya!
Jangan ragu untuk memiliki benih cabai rawit Master. Dengan harga yang terjangkau, Anda bisa mewujudkan impian memiliki lahan cabai dengan kualitas mall modal kaki lima!
Tersedia kemasan ekonomis ukuran 10 gram, yang bisa Anda pesan di toko online kami https://tokodeeres.com/ atau nomor WhatsApp 0812 9109 9109 pada jam kerja.
Jika Anda merasa lebih mudah untuk berbelanja melalui marketplace, maka jangan khawatir. Karena kami juga melayani pembelian melalui shopee dan juga tokopedia.
Yuk, segera order sebelum kehabisan stok! Kami tunggu pesanan Anda!