Tokodeeres – Mayoritas masyarakat membeli cabe untuk memenuhi kebutuhan memasak. Oleh karena itu, kamu harus belajar cara menanam cabe di rumah agar dapat menghemat biaya.
Soalnya, mayoritas orang-orang menyukai makanan pedas.
Berdasarkan penelitian, cabe mengandung capsaicin, kalium, magnesium, zat besi, vitamin C, vitamin B6, vitamin A, lemak, serat, gula, karbohidrat, dan protein.
Dengan demikian, cabe mampu mengatasi hidung tersumbat, meredakan nyeri, meningkatkan imunitas, mengurangi risiko penyakit jantung, mencegah kanker, membakar lemak, dan memperpanjang usia.
Akan tetapi, jika mengonsumsi cabe terlalu banyak, maka dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Kenali Berbagai Jenis Cabe sebelum Belajar Cara Menanam Cabe di Rumah
Pada dasarnya, menanam cabe merupakan aktivitas sederhana, tetapi menawarkan keuntungan yang besar.
Nah, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, kamu juga dapat menanam cabe untuk menambah penghasilan. Pasalnya, di hari-hari besar, cabe terbeli dengan harga ratusan ribu per kilogram.
Selain itu, kamu juga dapat menanam cabe di lahan yang terbatas, seperti di dalam pot, polybag atau ember bekas. Di masyarakat, menanam cabe di dalam wadah populer sebagai tabulampot atau menanam buah dalam pot.
1. Cabe Besar
Jika berkunjung ke pasar, kamu dapat menemukan 2 jenis cabe besar, yakni cabe besar berwarna hijau dan merah.
Seperti namanya, cabe besar memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan cabe keriting dan cabe rawit. Bentuknya juga beragam, seperti memiliki ujung kerucut hingga bulat. Cabe ini juga mempunyai kulit yang tebal.
Cara menanam cabe di rumah harus memerhatikan jenis-jenis cabe yang kamu tanam, khususnya jika menanam untuk kebutuhan rumah tangga. Pada umumnya, cabe besar kerap digunakan untuk bumbu tumis.
Selain itu, cabe besar juga bisa terpakai untuk hiasan atau garnish. Berdasarkan penelitian, cabe besar dan cabe rawit tergolong kelompok cabe pedas.
2. Cabe Keriting
Jika gemar memasak makanan padang, maka cobalah untuk menanam cabe keriting. Soalnya, cabe ini kerap orang pakai sebagai bumbu utama.
Oleh karena itu, cabe keriting populer sebagai cabe padang. Selain itu, cabe keriting juga dapat kamu gunakan untuk membuat sambal, sebab memiliki rasa yang lebih pedas jika dibandingkan cabe besar.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab cabe keriting memiliki kadar air yang lebih sedikit meski memiliki ukuran yang lebih kecil.
3. Cabe Rawit
Untuk jenis cabe rawit juga populer sebagai cabe kecil, sebab memiliki ukuran buah lebih kecil jika dibandingkan cabe besar dan cabe keriting.
Cabe rawit awalnya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi merah ketika matang. Di pasar, kamu dapat menemukan keduanya, sebab cabe rawit memiliki rasa pedas sehingga kerap menjadi primadona.
Cara menanam cabe di rumah sebaiknya menggunakan jenis ini. Soalnya, cabe rawit mempunyai rasa paling pedas sehingga memiliki kuantitas permintaan secara stabil.
Selain itu, cabe rawit juga memiliki tingkat adaptasi tinggi sekaligus mampu tumbuh optimal dengan usia di atas rata-rata.
Cara Menanam Tanaman Cabe di Rumah
Nah, setelah memilih jenis cabe yang kamu inginkan, kamu harus menyiapkan lahan. Akan tetapi, apabila tidak memiliki lahan yang luas, kamu tetap dapat menanam tanaman cabe di pot, polybag, atau ember bekas.
Kamu sebenarnya dapat membeli benih cabe di toko pertanian. Sedangkan, media tanam yang perlu berupa campuran tanah, pupuk, dan sekam dengan perbandingan 3:2:1.
Kuncinya adalah benih berkualitas, media tanam yang kamu gunakan, dan proses perawatan. Sebaiknya, cabe mendapat sinar matahari secara penuh agar tumbuh secara optimal.
1. Memisahkan Biji Cabe
Langkah pertama menanam cabe adalah memisahkan biji dari buahnya. Namun, kamu juga dapat membeli benih di toko pertanian.
Dalam prosesnya, kamu harus menyayat cabe tersebut untuk memperoleh bijinya, kemudian keringkan di bawah sinar matahari sehingga menjadi benih. Lantas, seleksi benih dengan merendamnya ke dalam air.
Cara menanam cabe di rumah harus menggunakan benih unggul, di mana benih terbaik adalah benih yang tetap tenggelam.
Sedangkan, benih yang mengambang memiliki tingkat survive yang rendah saat ditanam. Sebelumnya, kamu juga harus memilih biji dari tanaman cabe yang sehat, di mana tidak terkena hama atau penyakit.
2. Menyemai Benih Cabe
Ternyata, benih tidak langsung disemai di dalam pot, polybag, atau ember bekas, tetapi harus kamu semai di tempat khusus, seperti polybag dengan ukuran kecil.
Sebelum memulai proses ini, kamu harus menyiapkan media tanam, yakni campuran tanah dan pupuk dengan perbandingan sebesar 3:1. Kemudian, diamkan media tanam selama 1 minggu.
Setelah itu, kamu dapat memulai penyemaian, khususnya setelah merendam benih sekitar 3 jam di dalam air hangat. Tujuannya untuk merangsang akar agar proses perkecambahan dapat berjalan secara optimal.
Lantas, kamu dapat memasukkan biji ke dalam polybag dengan kedalaman 1 sentimeter. Jangan lupa untuk menyiram benih hingga tumbuh menjadi bibit.
Setelah bibit berumur 4 minggu, dapat dipindahkan ke tempat pembesaran.
3. Menyiapkan Tempat Pembesaran
Pada umumnya, tempat pembesaran harus memiliki diameter lebih dari 30 sentimeter agar cabe tumbuh secara optimal. Tempat pembesaran juga membutuhkan media tanam yang cocok.
Cara menanam cabe di rumah harus dilakukan dengan hati-hati, khususnya dalam proses pemindahan bibit. Tujuannya agar akar tidak rusak saat kamu tanam di media yang gembur.
Proses pemindahan dapat kamu lakukan pada pagi atau sore hari, di mana matahari tidak terlalu terik sehingga tanaman tidak mudah mengalami stres.
Jangan lupa untuk memberi ajir agar cabe tidak roboh dalam proses pertumbuhan
4. Merawat Tanaman Cabe
Kamu hanya perlu memberikan pupuk organik atau anorganik sesuai kebutuhan. Biasanya, pemberian pupuk dapat dilakukan 1 bulan sekali.
Nah, agar cabe di rumah dapat tumbuh secara optimal, sebaiknya memberikan pupuk kompos atau pupuk kandang saat cabe mulai berbuah.
Selain itu, cabe harus kamu siram secara berkala sesuai kondisi cuaca. Cabe mungkin juga terserang hama atau penyakit. Oleh karena itu, kamu harus mengawasi tanaman secara teratur.
Nah, jika hama tidak terkendali, cobalah untuk menggunakan insektisida atau fungisida.
5. Panen Tanaman Cabe
Pada akhirnya, cabe memasuki masa panen saat tanaman berbuah. Masa ini terjadi pada usia 2,5 sampai 3 bulan setelah penanaman. Sedangkan periode panen dapat berlangsung selama 6 bulan dengan frekuensi 15 sampai 18 kali.
Disarankan memanen tanaman saat cabe menunjukkan warna yang tidak terlalu pekat. Dengan demikian, cabe dapat bertahan selama 2 sampai 3 hari sebelum dapat dikonsumsi. Sedangkan, waktu panen yang direkomendasikan adalah pagi hari, khususnya setelah embun mengering.
Nah, setelah memahami cara menanam cabe yang baik dan benar, maka kamu harus bisa mempraktikkannya di rumah. Soalnya, hal ini penting untuk menghemat belanja bulanan saat harga cebe sedang melambung.
Semoga informasi cara menanam cabe di rumah yang diulas dapat bermanfaat.
Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.