Cara Menanam Melon Anti Ribet agar Mudah Dipraktikkan

Kamu suka buah melon, tetapi malas terus menerus membeli di pasar? Kalau begitu, kamu harus belajar cara menanam melon agar dapat memetiknya dari rumah.

Soalnya, melon tergolong buah yang fleksibel, di mana dapat ditanam dengan berbagai metode agar mudah. Salah satunya adalah dengan metode lanjaran.

Pada umumnya, metode lanjaran juga terkenal sebagai metode ajir, yakni metode membuat tanaman merambat pada tongkat bambu atau tongkat lain dari bahan-bahan tertentu.

Sebenarnya, metode ini sesuai dengan karakter melon itu sendiri, di mana melon merupakan tanaman yang gemar menjalar.

Selain itu, menanam melon juga memberi keuntungan, khususnya untuk orang-orang yang baru menyukai tanaman buah. Soalnya, melon tergolong tanaman yang memiliki umur pendek dan mampu berbuah sepanjang tahun.

Bahkan, Sugianto, seorang petani asal Pasuruan mampu memperoleh keuntungan sebesar 45 juta dari lahan seluas 0,5 hektar. Hal ini juga mendukung soalnya harga melon yang cenderung stabil, yakni berkisar Rp9.000 per kilogram.

Cara Menanam Melon Secara Praktis

Cara Menanam Melon Anti Ribet agar Mudah Dipraktikkan

Berdasarkan penelitian, melon memiliki musim tanam di bulan-bulan kemarau. Tujuannya agar tanaman memperoleh sinar matahari untuk meminimalisir risiko penyakit. Sebaiknya, melon juga kamu tanam di tempat dengan pengairan yang baik.

Melon juga memiliki banyak varietas, seperti oriental sweet melon, golden light, casaba melon, dan lain-lain.

Setiap varietas memiliki karakteristik geografis tersendiri, seperti oriental sweet melon yang cocok kamu tanam pada ketinggian lebih dari 200 meter dengan suhu 25 sampai 27 derajat celcius.

Namun, berbeda dengan oriental sweet melon, varietas golden light cocok di tanam di ketinggian 200 sampai 650 meter di atas permukaan laut dengan suhu 24 hingga 26 derajat celsius.

Sedangkan, casaba melon untuk ketinggian 650 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut dengan suhu 18 sampai 23 derajat celsius.

Jadi, perhatikan baik-baik varietas melon sebelum menanam.

1. Proses Mengolah Lahan

Kamu dapat menanam melon di lahan dengan kriteria tertentu, seperti memiliki pengairan yang baik, tetapi tetap tidak banjir di musim hujan.

Selain itu, lahan juga harus terkena sinar matahari secara langsung untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.

Kuncinya adalah kandungan zat hara di dalam tanah, baik untuk melon yang ada di dataran rendah atau tinggi.

Cara menanam melon bisa kamu awali dengan membersihkan lahan dari gulma atau rumput liar.

Kamu juga harus menggemburkan tanah dengan mesin atau cangkul. Lantas, lebih bagus membuat bedengan dengan jarak 50 sampai 100 sentimeter.

Sebelum menanam, berilah tanah campuran pupuk untuk menambah nutrisi, baik dari pupuk organik atau anorganik.

Biasanya, pupuk organik yang kerap orang gunakan adalah pupuk kandang, sedangkan pupuk anorganik juga dapat kamu gunakan, tetapi dengan takaran tertentu. Dalam hal ini, pupuk organik cenderung lebih baik, sebab terbukti menghasilkan buah melon yang lebih sehat.

2. Proses Pembenihan dan Penyemaian

Guna mempermudah proses budidaya, sebaiknya membeli benih hibrida di toko pertanian. Pada dasarnya, benih hibrida lebih unggul dari benih lokal, di mana melon dapat berbuah lebih cepat sekaligus memiliki kuantitas yang lebih besar.

Nah, sebelum kamu mulai proses penyemain, cobalah untuk merendam benih di dalam 1 liter air.

Air tersebut dapat kamu campur dengan bakterisida, fungisida, atau ZPT selama 4 sampai 12 jam agar melon tumbuh optimal.

Kemudian, simpan benih di kain basah dalam periode 1 hingga 2 hari agar berkecambah. Kamu dapat menunggu proses ini dengan mengayak media tanam ke tray, baki, atau polybag sebagai tempat penyemaian.

Cara menanam melon terus berlanjut dengan menyiram media tanam. Kemudian, melon yang berkecambah dapat kamu tanam di tempat penyemaian untuk memaksimalkan pertumbuhan.

Setelah bibit tampak berkembang, sebaiknya letakkan bibit di bawah sinar matahari secara langsung. Tujuannya agar batang dapat beradaptasi dan kokoh.

3. Proses Pembesaran

Kamu hanya membutuhkan waktu selama 7 hari untuk memindahkan bibit ke tempat pembesaran. Tandanya, bibit memiliki daun yang tumbuh di tengah-tengah.

Proses pemindahan dapat diawali dengan membuat lubang sedalam 40 sampai 50 sentimeter.

Kamu juga dapat memberi pupuk cair dengan campuran insektisida di tiap-tiap lubang sehingga akar melon benar-benar basah.

Waktu pemindahan sebaiknya pada pagi atau sore hari agar melon tidak mudah layu karena terkena panas matahari.

Selain itu, jika kamu menanam melon dengan jumlah besar, disarankan untuk menanam secara serempak.

Jangan lupa untuk menyiram melon setelah proses pemindahan. Tujuannya agar melon memiliki tingkat survive yang tinggi saat pembesaran.

Kamu juga disarankan untuk menancapkan tongkat bambu atau ajir agar melon dapat menjalar.

4. Proses Perawatan

Melon dapat dirawat dengan proses pemupukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan.

Misalnya, kamu dapat melakukan pemupukan secara semprot untuk menambah unsur mikro di bagian batang atau daun. Sedangkan, pupuk padat atau cair untuk menambah nutrisi di akar.

Penggunaan pupuk organik produk GDM juga disarankan, khususnya pupuk yang mengandung bakteri premium. Pasalnya, pupuk mampu menghasilkan antibiotik yang berperan melawan bakteri dan jamur penyebab penyakit.

Cara menanam melon juga membutuhkan kadar air yang cukup sehingga membutuhkan sistem pengairan yang baik. Pada umumnya, pengairan dapat dilakukan di tengah-tengah bedengan, di mana kerap dilakukan 4 hari sekali atau 7 hari sekali.

Sebenarnya, hal ini tergantung kondisi cuaca. Di sisi lain, pengairan yang berlebihan menyebabkan terjadinya pembusukan akar.

Selain itu, jika melon tampak terserang jamur atau serangga yang sukar dikendalikan, maka gunakan fungisida dan insektisida.

5. Proses Panen

Ternyata, ada beberapa tips khusus untuk meningkatkan hasil panen, seperti menyeleksi buah berkualitas hingga memangkas tunas tanaman.

Pada umumnya, metode lanjaran hanya menyisakan 1 buah untuk tiap-tiap sulur. Oleh karena itu, proses seleksi benar-benar dibutuhkan untuk mempertahankan buah dengan kualitas terbaik. Proses ini harus memerhatikan aturan tertentu.

Misalnya, jika kamu ingin menyisakan 1 buah pada tanaman, maka kamu harus memelihara sulur utama dan memangkas sulur yang lain sejak dini. Kemudian, sulur dirambatkan ke tongkat bambu atau ajir.

Sedangkan, jika menginginkan 2 buah dalam 1 tanaman, maka kamu harus memelihara 2 sulur sekaligus. Alhasil, melon tumbuh optimal.

Selain itu, kamu harus memilih buah dengan bentuk sempurna, di mana buah kerap muncul di ruas ke 12 sampai 14.

Jangan lupa untuk mengikat tangkai buah menggunakan tali agar buah menggantung di ajir. Nah, jika gagang dan kulit buah mengering dengan bau yang harum, maka melon sudah dapat dipanen.

Demikian cara menanam buah melon anti ribet agar dapat dipraktikkan siapa saja.

Di sisi lain, melon adalah buah berair yang menawarkan cita rasa lezat, baik dimakan secara langsung atau diolah menjadi jus dan berbagai makanan lainnya.

Oleh karena itu, melon menawarkan harga jual yang tinggi sehingga cara menanam melon dapat menjadi peluang bisnis.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.