Toko Deeres – Pare ternyata memiliki banyak nama lokal di berbagai daerah, seperti paria di Pulau Jawa. Cara menanam paria menjadi populer sejak tanaman ini terbukti memiliki beragam manfaat, bahkan paria berkembang menjadi sayuran yang dapat orang tanam di polybag.
Di Indonesia, paria terkenal mempunyai rasa pahit. Akan tetapi, rasa tersebut dapat berkurang jika memilih dan mengolah paria secara benar. Misalnya memasak paria berukuran sedang dan berwarna hijau tua atau merebus paria dengan garam, gula, dan cuka.
Belajar Cara menanam paria Memberi Keuntungan
Sadar atau tidak, paria memiliki pasar yang luas di Indonesia, mulai dari konsumen rumah tangga sampai untuk berbagai usaha kuliner. Artinya, budidaya paria menawarkan prospek yang menjanjikan. Bahkan, paria dapat kamu pasarkan di supermarket.
Dengan menanam paria di polybag, orang-orang bisa mendapat keuntungan. Pasalnya, paria cenderung memiliki harga jual yang stabil, yakni antara Rp5.000 sampai Rp8.000. Kamu pun bisa menanamnya dalam skala kecil atau justru membudidayakan di polybag dengan skala besar.
1. Menghemat Belanja Bulanan
Tahukah kamu menanam paria di polybag tidak membutuhkan pekarangan tanah atau lahan yang luas? Siapa pun dapat menanam paria di rumah untuk konsumsi pribadi. Dampaknya, kamu tidak perlu membeli buah paria untuk masakan, melainkan cucup memetik di rumah.
Pasalnya, paria dapat kamuolah menjadi makanan dengan rasa yang enak, seperti telur dadar paria, pepes paria, atau bakwan paria. Pada umumnya, paria yang orang olah dengan diberi garam, kemudian diremas untuk menghilangkan rasa pahit yang kuat.
Paria kerap terpakai ke menu makanan sehari-hari, sebab memiliki kandungan nutrisi yang beragam. Misalnya, vitamin A, vitamin B, kalsium, dan lain-lain.
Cara menanam paria juga dapat menjadi aktivitas berkebun paling menyenangkan.
2. Menambah Penghasilan
Menanam paria juga memberi penghasilan tambahan. Apalagi, budidaya paria tidak membutuhkan modal yang banyak. Pada umumnya, kamu hanya membutuhkan bibit paria, media tanam, dan polybag.
Sejak masa tanam, orang-orang dapat memanen paria pada hari ke-60. Sedangkan, masa panen dapat berlangsung selama 8 bulan. Selain menjual buah paria secara langsung, kamu juga dapat meningkatkan nilai jual dengan mengolahnya terlebih dahulu.
Apalagi, paria terbukti secara klinis mampu mengurangi gula darah, melawan sel kanker, bersifat antibakteri dan lain-lain. Menurut Evita Purnamasari di buku berjudul Bisnis Modal 500 Ribuan, orang-orang dapat membuat paria krispi dengan keuntungan sekitar Rp2 juta per bulan.
Mengenal Paria Lebih Dekat
Paria termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merambat. Tanaman ini memiliki nama latin Momordica charantia L. Jika kamu amati, paria mempunyai buah yang tampak memanjang dan meruncing di bagian ujungnya. Permukaan paria juga tidak rata dan menonjol.
Cara menanam paria harus memerhatikan beberapa aspek, seperti tempat hidup yang cocok dan jenis paria yang akan kamu tanam. Tujuannya agar paria dapat tumbuh secara optimal sehingga mampu menghasilkan buah yang melimpah.
1. Tempat Hidup
Ternyata, paria dapat tumbuh optimal di dataran tinggi atau rendah. Akan tetapi, lokasi paling ideal untuk menanam paria adalah di ketinggian kurang dari 1.500 meter di atas permukaan laut. Sedangkan pH tanah yang tepat adalah 5 hingga 6.
Paria juga tumbuh di tanah gembur dan mengandung banyak nutrisi. Meski demikian, paria tidak membutuhkan sinar matahari sepanjang hari. Artinya, kamu tetap dapat menanam tanaman ini di tempat teduh.
2. Jenis-Jenis Paria
Pada umumnya, masyarakat Indonesia mengenal 3 jenis paria yang berbeda, yakni paria putih, paria belut, dan paria hijau. Seperti namanya, paria putih memiliki kulit buah berwarna putih. Paria ini sangat populer karena memiliki rasa yang tidak terlalu pahit.
Cara menanam paria putih tidak berbeda dengan paria belut atau paria hijau. Di Pulau Jawa, paria belut terkenal sebagai timun krai. Paria ini tidak memiliki rasa buah yang terlalu pahit, melainkan cenderung manis.
Sedangkan, paria yang paling umum di pasaran adalah paria hijau. Akan tetapi, ketika matang, paria hijau berubah warna menjadi oranye. Jika kamu bandingkan jenis-jenis paria lainnya, paria hijau memiliki rasa yang paling pahit.
Cara Menanam Paria di Polybag
Aktivitas menanam paria tergolong aktivitas yang mudah dan sederhana. Semua orang dapat melakukannya di rumah. Lantas bagaimana cara menanam paria yang benar?
1. Mengolah Media Tanam
Paria membutuhkan media tanam yang gembur untuk tumbuh secara optimal. Pada umumnya, media tanam berasal dari campuran tanah dan kompos.
Sedangkan, polybag yang kamu gunakan memiliki diameter lebih dari 30 sentimeter. Dalam prosesnya, paria membutuhkan polybag untuk tempat pembesaran dan polybag untuk penyemaian.
Selain itu, pastikan media tanam tidak tumbuh gulma atau rumput liar sehingga membutuhkan proses penyiangan. Persiapan media tanam dapat kamu lakukan seminggu sebelumnya.
2. Memilih Benih dan Penyemaian Tanaman
Setelah memutuskan jenis paria yang ditanam, kamu dapat membeli benih di toko pertanian. Dalam hal ini, kamu harus membeli benih unggul untuk menunjang proses budidaya. Jika diamati, paria memiliki benih berwarna kemerah-merahan.
Kemudian, lakukan proses penyemaian untuk memperoleh bibit dengan kualitas terbaik. Dengan demikian, bibit tidak mudah stres saat dipindah dan mampu tumbuh secara optimal. Pada awalnya, proses semai membutuhkan media campuran berupa tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1.
Cara menanam paria juga membutuhkan media semai yang lembab. Akan tetapi, jangan terlalu basah atau benih menjadi busuk. Proses penyemaian harus dilakukan di tempat teduh. Benih akan berkecambah setelah 1 minggu.
3. Pemindahan Bibit
Bibit hasil penyemaian dapat dipindah setelah mempunyai 4 daun atau memiliki usia 2 hingga 3 minggu. Sebelumnya, isi polybag dengan media tanam yang sudah disiapkan. Setiap bibit paria hanya dapat ditanam di 1 polybag.
4. Proses Perawatan
Secara sederhana, proses perawatan paria meliputi pemasangan ajir, penyiraman, dan pemupukan. Dalam hal ini, ajir dapat dibuat para-para.
Tujuannya untuk merambat sulur sehingga mempermudah proses panen. Pasalnya, buah paria akan menggantung di para-para tersebut. Selain menggunakan bambu, para-para juga dapat memakai tali rafia.
Cara menanam paria juga harus disiram secara rutin, yakni pada pagi hari atau sore hari. Pemupukan juga dibutuhkan agar paria tumbuh optimal. Selain itu, penyemprotan garam inggris dapat dilakukan 5 hari sekali untuk mencegah munculnya hama atau penyakit.
5. Panen
Nah, paria muda dapat dibungkus dengan plastik untuk menghalau serangga. Pada umumnya, panen pertama dilakukan di usia 2 bulan. Panen sebaiknya menggunakan gunting atau pisau untuk memotong tangkai buah.
Dalam hal ini, kamu harus memanen buah yang tidak terlalu matang atau memiliki warna hijau. Pasalnya, buah ini banyak disukai orang-orang karena tekstur yang renyah. Selanjutnya, panen akan terus berlanjut.
Demikian ulasan cara menanam tanaman paria pot. Pada akhirnya, hal ini dapat menghemat belanja bulanan atau bahkan mampu menambah penghasilan. Jadi, praktikkan cara menanam paria yang baik dan benar, ya.
Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.