Cara Menanam Seledri dari Biji dan Sisa Akar di Polybag

Banyak orang belajar cara menanam seledri, sebab tanaman ini tidak sekedar menjadi bahan makanan, tetapi juga orang gunakan untuk tanaman obat. Seledri memiliki nama latin Apium graveolens dan termasuk keluarga umbelliferae.

Seledri terbukti memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Bahkan, orang-orang yang tidak memiliki pekarangan atau lahan yang luas tetap dapat menanam seledri dari biji atau sisa akar di polybag.

Memahami Kriteria Cara Menanam Seledri

Cara Menanam Seledri dari Biji dan Sisa Akar di Polybag

Kamu dapat mengenal seledri dengan mudah. Tanaman ini memiliki aroma khas  dengan bentuk daun yang unik. Daun seledri tampak majemuk, lebar, dan tipis. Sedangkan, buah seledri berwarna gelap.

Sebelum menanam, kamu harus memahami kriteria tertentu, seperti habitat yang cocok untuk menanam seledri, jenis-jenis seledri, sampai keuntungan menanam seledri. Tujuannya agar proses budidaya dapat berjalan optimal.

1. Habitat Seledri

Seledri tumbuh optimal di dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1.000 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi, seledri juga toleran kamu tanam di dataran rendah, meskipun membutuhkan perawatan secara ekstra.

Tanaman ini juga tumbuh di tanah gembur yang memiliki banyak nutrisi. Sedangkan, pH tanah yang tepat sebesar 5,5 sampai 6,5. Pada umumnya, seledri kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi, tetapi tetap membutuhkan tanah yang lembab.

2. Jenis-Jenis Seledri

Cara menanam seledri juga tergantung jenis atau varietasnya. Tanpa kamu sadari terdapat jenis-jenis seledri yang dikonsumsi. Pertama adalah seledri daun yang paling banyak masyarakat budidayakan di Indonesia. Seledri daun dipanen daun dan batangnya.

Kedua, seledri tangkai kerap petani panen bagian batangnya. Seledri ini memiliki ciri khusus, yakni mempunyai tangkai daun besar dengan aroma yang segar. Biasanya, kamu menemukan seledri tangkai sebagai komponen salad.

Ketiga adalah seledri berumbi. Seperti namanya, seledri ini memiliki umbi di permukaan tanah. Meski demikian, bagian yang dipanen adalah daun. Sedangkan, umbinya bisa kamu gunakan untuk membuat semur, sup, atau schnitzel.

3. Keuntungan Seledri

Berdasarkan penelitian, akar, batang, daun, dan biji seledri memiliki beragam manfaat. Misalnya membantu menurunkan kolesterol, meredakan radang, menjaga kesehatan liver, dan lain-lain. Pasalnya, seledri mengandung vitamin A, vitamin B6, vitamin C, vitamin K, antioksidan, folat, kalium, dan kalsium.

Seledri juga memiliki prospek yang menjanjikan. Patokan harga seledri berkisar Rp5.000 sampai Rp10.000 per kilogram. Sebagai gambaran, dengan lahan 1.680 meter persegi, seledri dapat menghasilkan keuntungan hingga Rp8 juta per siklus.

Cara Menanam Seledri dari Biji

Pada umumnya, terdapat dua cara untuk menanam seledri, yakni secara generatif melalui biji atau secara vegetatif melalui potongan akar. Menanam seledri dengan biji lebih cocok kamu terapkan untuk budidaya dalam skala besar, termasuk menanam seledri di polybag.

Seperti dilansir Detik, seorang petani seledri asal Probolinggo bernama Fatkhurrahman memanfaatkan gang sempit seluas 1,5 meter untuk budidaya seledri dengan polybag. Setiap bulan, Fatkhurrahman memperoleh keuntungan 5 hingga 7 juta. Lantas, bagaimana cara menanam tanaman seledri dari biji?

1. Mengolah Media Tanam

Tahukah kamu seledri tumbuh optimal di tanah gembur dengan kandungan nutrisi yang melimpah? Oleh karena itu, media tanam berasal dari campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Media tanam juga harus kamu ayak untuk mendapat hasil yang optimal.

Dalam prosesnya, perhatikan media tanam baik-baik agar terbebas dari hama atau penyakit.

2. Memilih Benih untuk Penyemaian

Benih seledri dapat kamu beli di toko pertanian. Benih kemudian kamu rendam di air hangat selama 1 jam untuk merangsang perkecambahan. Di sisi lain, siapkan wadah dan media tanam, seperti baki dengan campuran tanah dan kompos yang telah kamu ayak.

Dalam hal ini, kamu dapat membuat alur untuk proses penyemaian. Siram secara rutin untuk menjaga kelembaban. Benih kemudian akan berkecambah menjadi bibit seledri. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki 3 hingga 4 helai daun atau berumur 1 bulan.

3. Pemindahan Bibit

Cara menanam seledri berikutnya adalah proses pemindahan bibit. Proses ini membutuhkan polybag dengan ukuran sedang. Isi polybag dengan media tanam yang disiapkan.

Sebelumnya, buat lubang pada tanah hingga bibit dapat ditanam sempurna. Jangan lupa memadatkan media tanam seledri tumbuh secara tegap.

4. Perawatan Seledri

Pada awalnya, bibit membutuhkan penyiraman setiap pagi dan sore. Namun, setelah 1 minggu, frekuensi penyiraman dapat dilakukan sebanyak 2 atau 3 kali dalam seminggu.

Kamu dapat memberi pupuk organik cair sebagai pupuk susulan. Biasanya, 1 mililiter pupuk organik cair dapat diencerkan dengan 1 liter air. Pemupukan dapat dilakukan 1 atau 2 minggu sekali.

5. Masa Panen

Panen pertama dapat dilakukan saat berumur 1 sampai 3 bulan.  Dalam hal ini, seledri tampak rimbun dengan banyak anakan. Kemudian, panen dapat dilakukan berkali-kali, di mana tetap tergantung pada jenis seledri yang kamu tanam.

Panen sebaiknya kamu lakukan dengan cara khusus, yakni memotong pangkal batang secara berkala. Frekuensi panen dilakukan 1 sampai 2 minggu sekali hingga seledri tidak lagi produktif.

Cara Menanam Seledri dengan Sisa Akar

Tidak seperti menanam dari biji, menanam seledri dari sisa akar cocok dipraktikkan untuk budidaya dalam skala kecil, khususnya menanam di pekarangan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Cara ini dapat dilakukan jika kamu memiliki tanaman seledri sebelumnya, seperti sisa potongan akar yang tidak dimasak.

1. Mengolah Media Tanam

Ternyata, menanam memakai akar tidak membutuhkan proses penyemaian. Jadi, kamu hanya perlu menyiapkan media tanam di polybag. Selain itu, media tanam tidak berbeda dengan menanam seledri dari biji.

Seledri pada umumnya membutuhkan media tanam yang gembur dan kaya material organik. Media tanam juga harus mendapat pasokan air yang stabil.

2. Memotong dan Menempatkan Akar di Air

Untuk mendapat hasil terbaik, pilih seledri yang segar. Sebaiknya, potong ujung akar hingga 5 sentimeter. Kemudian, letakkan potongan akar di wadah berisi air. Dengan bantuan tusuk gigi, pastikan ujung akar menyentuh air, tetapi batang seledri tidak terendam.

Letakkan wadah tersebut di bawah sinar matahari selama beberapa jam sebelum kembali kamu letakkan di tempat teduh. Jangan lupa untuk mengganti air secara berkala. Setelah 1 minggu, akan tumbuh akar dan daun-daun kecil hingga tampak tunas seledri yang baru.

3. Pemindahan Tanaman Seledri

Saat akar telah tumbuh sepanjang 2 sentimeter, seledri dapat dipindah di polybag. Jika tidak, seledri akan membusuk. Pindahkan dengan hati-hati agar akar tidak mengalami kerusakan. Media tanam juga harus dijaga lembab, tetapi tidak terlalu basah.

Cara menanam seledri juga harus memerhatikan asupan air, nutrisi, dan cahaya yang tepat, khususnya di awal proses pemindahan agar seledri dapat beradaptasi.

4. Proses Perawatan dan Panen

Proses perawatan sebenarnya dilakukan seperti menanam seledri dari biji. Selain itu, menanam seledri di polybag jarang terkena hama atau penyakit. Akan tetapi, kamu dapat menggunakan pestisida organik untuk mengendalikan keduanya.

Kemudian, tunggu hingga seledri tampak rimbun untuk dipanen secara berkala.

Demikian cara menanam tanaman seledri, baik dari biji atau potongan akar. Dalam hal ini, kamu tidak membutuhkan lahan yang luas, sebab seledri dapat dibudidayakan di polybag. Dengan demikian, cara menanam seledri menjadi praktis dan efisien.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.