Cara Menanam Terong Ungu agar Untung Besar

Kamu ingin untung besar dengan menanam tanaman tertentu? Kalau begitu cobalah belajar cara menanam terong ungu.

Tanaman dengan nama latin Solanum melongena ini tergolong tanaman populer di Indonesia, sebab buahnya kerap masyarakat manfaatkan untuk sayuran.

Terong ungu sebenarnya dapat kamu tanam untuk konsumsi pribadi. Akan tetapi, kamu juga dapat menanam terong ungu dengan jumlah besar, baik di lahan yang luas atau di lahan sempit dengan wadah tertentu.

Selain itu, terong ungu cenderung memiliki harga yang stabil, yakni berkisar Rp2.000 hingga Rp5.000.

Bahkan dalam sekali panen, seorang petani asal Grobogan mampu memperoleh keuntungan sebesar Rp40 juta dengan lahan seluas 2 hektar.

Cara Menanam Terong Ungu dengan Belajar tentang Varietasnya

Cara Menanam Terong Ungu agar Untung Besar

Seperti varietas terong lainnya, terong ungu tergolong tanaman berumur pendek dan menawarkan risiko kecil untuk kamu tanam.

Selain itu, varietas terong ungu lebih laris karena memiliki pasar yang sangat luas. Apalagi, jika buah tanaman ini kamu olah menjadi makanan yang memiliki nilai jual, seperti terong goreng, keripik terong, terong balado, dan lain-lain

Oleh karena itu, pemula memiliki kesempatan untuk mendapat keuntungan yang besar dengan menanam terong ungu.

1. Karakteristik Terong Ungu

Ternyata, terong ungu bukan tanaman asli Indonesia, melainkan  berasal dari India dan Sri Lanka.

Terong ungu tergolong varietas yang memiliki buah berwarna ungu. Buahnya juga tampak bulat memanjang dengan daun yang besar.

Saat buah terong kamu potong, bagian dalam tampak berwarna gading dengan biji-biji kecil di dalamnya. Kemudian, terong akan menggelap saat diolah.

Jika kamu amati, batangnya juga berduri dan dapat tumbuh mencapai 1,5 meter. Selain itu, terong ungu mempunyai bunga berwarna putih keunguan.

2. Tempat Hidup yang Cocok

Cara menanam terong ungu dapat kamu lakukan di banyak kondisi lingkungan. Akan tetapi, tanaman ini tumbuh optimal di tempat tertentu, seperti tempat yang mendapat sinar matahari secara cukup.

Artinya, Indonesia memiliki iklim yang cocok untuk menanam tanaman ini, sebab mempunyai iklim tropis dengan keadaan cuaca yang panas. Oleh karena itu, lebih baik menanam terong ungu di musim kemarau.

Selain itu, tanaman dapat kamu jumpai di dataran rendah dan dataran tinggi. Dengan kata lain, terong ungu tumbuh optimal di ketinggian kurang dari 1.200 meter di atas permukaan laut.

Temperatur udara yang pas berkisar 22 hingga 30 derajat celcius.

3. Manfaat Terong Ungu

Selain populer sebagai sayuran, ternyata terong ungu juga menawarkan berbagai khasiat. Berdasarkan penelitian, buah tanaman ini mengandung bioflavonoid, kalsium, vitamin K, dan lain-lain.

Oleh karena itu, orang-orang bagus mengonsumsi terong ungu dengan kuantitas yang cukup. Soalnya, tanaman ini mampu mengatasi kolesterol, mencegah anemia, dan menjaga tekanan darah.

Terong ungu juga mampu mencegah radikal bebas, menjaga kesehatan tulang, dan memberi nutrisi yang baik untuk otak. Penderita diabetes disarankan mengonsumsi buah tanaman ini.

Belajar Cara Menanam Terong Ungu

Terong ungu dapat kamu perbanyak secara generatif atau menggunakan biji. Akan tetapi, kamu juga dapat memperbanyak terong dalam skala kecil secara vegetatif, khususnya dengan stek batang.

Selain kamu tanam di lahan yang luas, terong ungu juga dapat masyarakat budidayakan di dalam pot, polybag, atau ember bekas. Hal ini dikenal sebagai tabulampot atau tanaman buah dalam pot.

Nah, untuk menanam terong ungu dari biji, kamu harus mengolah media tanam, memilih benih untuk penyemaian, memindahkan bibit, dan panen.

1. Mengolah Media Tanam yang Cocok

Cara menanam terong yang pertama adalah dengan menyiapkan tanah gembur yang steril, khususnya terbebas dari gulma atau rumput liar.

Tanah sebaiknya memiliki pH 6,5 hingga 7. Namun, jika Ph terlalu asam segera taburkan kapur pertanian atau dolomit.

Jangan lupa siapkan pot, polybag, atau ember dengan ukuran besar untuk proses pembesaran.

2. Memilih Benih Unggul untuk Penyemaian

Orang-orang memperoleh benih unggul melalui 2 cara, yakni membeli di toko pertanian atau membuat secara manual.

Akan tetapi, membeli di toko pertanian sangat kami sarankan, sebab cenderung praktis untuk pemula yang sedang belajar.

Kamu juga lebih bagus benih yang baik, yakni memilih benih yang terlihat mengkilat; memiliki bentuk, ukuran, dan warna seragam; serta mempunyai kadar air yang cukup.

Selain itu, benih dengan kualitas baik juga tidak bercampur dengan benih yang memiliki kualitas buruk. Dengan demikian, benih memiliki daya tumbuh lebih dari 75 persen.

Cara menanam terong ungu berlanjut di proses penyemaian. Sebelumnya, benih harus kamu rendam air hangat sekitar 15 menit. Kemudian, kamu tanam di media tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1.

Dalam hal ini, proses penyemaian membutuhkan wadah khusus, seperti baki atau polybag ukuran kecil. Kamu pun harus membuat lubang tipis yang memiliki jarak minimal 1 sentimeter. Lantas, letakkan benih di lubang-lubang tersebut.

Benih dapat ditutup dengan sisa campuran media semai, tetapi jangan terlalu tebal.

Selain itu, jangan lupa menjaga kelembaban media dengan menyiram benih secara berkala. Sebaiknya, proses penyiraman dilakukan di pagi dan sore hari.

Kemudian, letakkan wadah penyemaian di tempat terbuka, di mana dapat terkena sinar matahari. Terong ungu akan berkecambah setelah 1 bulan.

3. Proses Pemindahan Bibit

Pada dasarnya, terong ungu dipindah di tempat pembesaran ketika tanaman memiliki daun sebanyak 4 helai. Pastikan hanya ada 1 tanaman di dalam pot, polybag, atau ember bekas.

Sebelumnya, kamu harus memasukkan media tanam di tempat pembesaran, yakni campuran antara tanah, kompos dan sekam. Kamu dapat membuat lubang sedalam 5 sentimeter untuk meletakkan bibit.

Kemudian, angkat bibit secara hati-hati ke tempat pembesaran. Tanam di lubang yang disiapkan, lalu padatkan media tanam.

4. Perawatan

Pada umumnya, terong ungu disiram secara teratur, yakni dua kali sehari pada pagi atau sore hari. Akan tetapi, hal ini juga dapat tergantung kondisi cuaca.

Terong ungu juga membutuhkan pupuk susulan, baik memakai pupuk organik atau anorganik.

Cara menanam terong ungu juga harus diawasi secara berkala, sebab jika terdapat daun yang terkena penyakit,  daun tersebut dapat segera dibuang. Pasalnya, agar penyakit tidak menular ke tanaman lainnya.

Proses penyiangan juga dibutuhkan untuk mencabut gulma atau rumput liar. Apalagi, jika kamu menanam terong ungu di bedengan, sebab gulma cenderung tumbuh lebih banyak.

Terakhir, jangan lupa membuat ajir untuk menyangga pertumbuhan terong ungu.

5. Masa Panen

Panen terong ungu dipengaruhi media tanam, proses perawatan, dan cuaca. Pada umumnya, tanaman ini dapat dipanen di bulan ketiga atau justru di bulan keempat.

Kemudian, terong ungu akan memproduksi buah terus menerus hingga mencapai usia lima atau enam bulan. Dalam hal ini, kamu dapat memanen tanaman tiga hari sekali atau seminggu sekali.

Proses panen laiknya dilakukan pada waktu pagi atau sore hari, ya. Caranya dengan memotong tangkai buah menggunakan pisau atau gunting.

Demikian hal-hal yang harus diperhatikan dalam menanam terong ungu. Jangan lupa mempraktikan cara menanam terong ungu dengan baik dan benar. Tujuannya agar kamu untung besar.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.