Cara Menyemai Cabe untuk Mendapat Bibit Unggul

Penyemaian merupakan proses membuat benih menjadi bibit yang siap tanam. Lantas, bagaimana cara menyemai cabe yang baik dan benar agar mendapat bibit unggul?

Pada umumnya, proses penyemaian bisa kamu lakukan melalui 2 cara, yakni penyemaian dengan pemeraman atau tanpa pemeraman. Akan tetapi, budidaya cabe yang efektif lebih sering menyemai dengan pemeraman.

Pentingnya Cara Menyemai Cabe

Cara Menyemai Cabe untuk Mendapat Bibit Unggul

Cabe tergolong tanaman hortikultura yang membutuhkan proses penyemaian, sebab cabe memiliki benih dengan ukuran relatif kecil dan memiliki tingkat ketahanan yang rendah di awal pertumbuhan. Dengan demikian, cabe membutuhkan tempat penyemaian yang terpisah dari tempat pembesaran.

Setiap varietas cabe juga membutuhkan proses penyemaian dengan aturan tertentu, mulai dari cabe merah, cabe keriting, sampai cabe rawit. Penyemaian pada prinsipnya mengurangi kerugian petani, baik untuk budidaya cabe dalam skala besar atau kecil.

1. Tujuan Penyemaian

Ternyata, penyemaian berperan untuk mengurangi tingkat kematian tanaman, khususnya bagi bibit yang belum siap tumbuh di tempat pembesaran. Proses penyemaian juga dapat kamu gunakan untuk menyeleksi bibit dengan kualitas yang unggul.

Proses penanaman juga menjadi optimal, sebab penyemaian tanpa memperhatikan aturan tertentu dapat membuat benih mengalami kerusakan atau hilang, baik oleh hujan atau ulah hewan tertentu.

Cara menyemai cabe juga memiliki tujuan lain, yakni agar bibit cabe lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan. Selain itu, proses penyemaian dapat kamu gunakan untuk menyulam tanaman yang cacat atau mati. Pada akhirnya, orang-orang dapat memperoleh hasil panen yang lebat, sebab cabe tumbuh secara optimal.

2. Hal Penting dalam Penyemaian

Pahami bahwa penyemaian berperan penting dalam proses budidaya cabe. Dalam praktiknya, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, seperti tempat penyemaian yang terbuka, memerhatikan ketercukupan air, dan memiliki suhu ruang 20 sampai 30 derajat celcius.

Selain itu, media semai juga harus memiliki pH netral agar proses penyemaian berjalan efektif. Alhasil, proses penyemaian bisa di tempat khusus, seperti di atas meja, di pojok perkebunan, atau di rumah kaca.

Kamu pun harus memerhatikan  langkah-langkah penyemaian, khususnya agar memperoleh bibit unggul, baik melalui proses seleksi benih hingga seleksi bibit itu sendiri. Pasalnya, dengan bibit yang baik, cabe memiliki tingkat survive yang tinggi sehingga mampu berbuah lebat.

Cara Menyemai Cabe dengan Pemeraman

Proses penyemaian memengaruhi keberhasilan budidaya tanaman cabe. Oleh karena itu, penyemian kamu lakukan di tempat khusus, yang mana dilakukan di tempat terbuka, tetapi tetap terlindung dari air hujan.

Penyemaian sebaiknya dengan proses pemeraman. Tujuannya agar cabe mampu berkecambah secara efektif sehingga menghemat waktu. Selain itu, pemeraman juga dapat langsung dengan cara sederhana.

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Orang-orang dapat menyemai cabe di media tertentu, seperti bedengan, tray, atau polybag berukuran kecil. Pada umumnya, polybag yang kamu pakai memiliki ukuran 4Ă—6 sentimeter. Kamu juga membutuhkan kain,dan pinset untuk memindahkan benih cabe yang mulai berkecambah di media semai.

Sedangkan, bahan yang kamu butuhkan adalah benih cabai dan media semai seperti tanah dan pupuk kandang atau bahkan cocopeat. Selain itu, kamu juga membutuhkan air, fungisida, dan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh).

Alat dan bahan dapat kamu beli di toko pertanian terdekat. Hal ini lebih praktis untuk aktivitas penyemaian. Kemudian, kamu disarankan menggunakan bahan-bahan organik agar cabe lebih sehat untuk makanan.

2. Menyiapkan Media Semai

Cara menyemai cabe juga membutuhkan media semai, khususnya yang berasal dari campuran tanah dan pupuk kandang atau cocopeat dengan perbandingan 2:1. Sebaiknya menggunakan tanah yang kering dan gembur. Sedangkan, pupuk yang kamu gunakan adalah pupuk kandang yang matang dan telah ayak agar mudah campur dengan media yang lain.

Akan tetapi, orang-orang juga dapat menggunakan media semai buatan, yakni vermiculite, perlite, dan rockwool. Intinya, media semai memiliki kemampuan untuk menyerap air dan mampu menjaga kelembaban. Selain itu, media semai juga harus terbebas dari hama, penyakit, dan gulma.

Kini, juga terdapat banyak toko pertanian modern yang menjual media semai. Tujuannya untuk mempermudah aktivitas berkebun, khususnya jika kamu tinggal di perkotaan.

3. Memeram Benih Cabe

Pemeraman bertujuan merangsang pertumbuhan akar sehingga proses penyemaian menjadi efektif. Pemeraman juga mendorong bibit agar memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang seragam. Dengan demikian, proses panen dapat terjadi di waktu yang sama sehingga menguntungkan untuk budidaya dalam skala besar.

Pada awalnya, benih direndam di air hangat selama 1 hari, yakni dengan suhu 37 sampai 50 derajat celcius. Tujuannya mempercepat proses pelembutan cangkang supaya akar cepat keluar. Air juga dicampur dengan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan fungisida sehingga benih tumbuh optimal sekaligus tidak mudah terserang jamur.

Sebaiknya, peram benih yang tenggelam dan buang benih yang tampak mengapung. Kemudian, disimpan dalam kain basah di suhu kamar selama 2 hari. Sedangkan, penyemaian tanpa pemeraman dilakukan dengan menanam benih secara langsung di tempat semai.

4. Memindahkan Benih di Media Semai

Cara menyemai cabe dengan pemeraman menyebabkan benih mulai berkecambah sehingga dapat dipindah ke tempat semai. Jangan lupa untuk membasahi media sebelum digunakan. Akan tetapi, jangan sampai media terlalu basah hingga mendorong terjadinya pembusukan.

Dalam hal ini, buat lubang kecil untuk meletakkan benih, tetapi jangan terlalu dalam untuk mempermudah proses pertumbuhan. Setiap benih juga ditanam dengan jarak tertentu agar mendapat ruang tumbuh yang baik. Pastikan, calon akar menghadap ke bawah sehingga benih tumbuh secara optimal.

Pada umumnya, cabe lokal membutuhkan waktu berkecambah selama 3 sampai 6 hari. Sedangkan, cabe super hot cenderung membutuhkan proses yang lebih lama. Pada akhirnya, proses perkecambahan tergantung pada varietas. Perkecambahan kemudian menghasilkan bibit cabe.

5. Proses Perawatan Bibit Cabe

Benih harus disiram secara berkala hingga tumbuh menjadi bibit. Penyiraman dapat dilakukan secara teratur, yakni pada pagi atau sore hari. Akan tetapi, perhatikan frekuensi penyiraman, jangan sampai media semai terlalu basah, sebab dapat menyebabkan pembusukan pada batang.

Apalagi, bibit harus diletakkan di tempat teduh sampai memiliki empat helai daun. Hal ini merupakan fase yang rawan mengalami pembusukan.

Dalam prosesnya, media tanam yang steril membuat bibit tidak mudah terserang hama atau penyakit. Selain itu, bibit juga tidak membutuhkan pemupukan tambahan, kecuali setelah dipindah di tempat pembesaran.

6. Pemindahan Bibit

Pada umumnya, proses penyemaian membutuhkan waktu 3 minggu. Akan tetapi, hal ini tetap tergantung pada varietas yang disemai. Sebaiknya, memilih bibit yang memiliki ukuran seragam, sehat, dan tampak kuat.

Pindahkan bibit dengan hati-hati, khususnya pada pagi atau sore hari agar bibit tidak mudah layu karena stres. Kini, kamu sudah memiliki bibit unggul untuk tanaman cabe.

Pada akhirnya, menyemai cabe termasuk langkah nyata untuk swasembada. Artinya, orang-orang menanam dan membudidayakan cabe untuk dikonsumsi secara pribadi. Hal ini menjadi solusi saat cabe melambung naik. Selain itu, cara menyemai cabe penting untuk menentukan apakah cabe memiliki bibit unggul atau tidak.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.