Cara Merawat Tanaman Cabe untuk Meningkatkan Hasil Panen

Mayoritas masyarakat gemar memakan makanan pedas. Oleh karena itu, cabe kerap masyarakat tanam di pekarangan. Lantas, bagaimana cara merawat tanaman cabe yang baik dan benar?

Pada umumnya, masing-masing varietas cabe cenderung memiliki perawatan yang sama, seperti varietas cabe merah, varietas cabe keriting, varietas cabe rawit, dan lain-lain.

Cabe merupakan tanaman buah yang populer dengan cita rasa pedas dan renyah. Di sisi lain, cabe juga memiliki beragam nutrisi. Jumlah nutrisi pada umumnya tergantung dengan varietas dan ukuran.

Berdasarkan penelitian, cabe mengandung vitamin A, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin D. Tanaman ini juga mempunyai zat besi, magnesium, kalium, natrium, dan kalsium. Kamu pun dapat menemukan kandungan serat, protein, karbohidrat, dan kalori.

Cara Merawat Tanaman Cabe

Cara Merawat Tanaman Cabe untuk Meningkatkan Hasil Panen

Cabe tergolong tanaman yang dapat kamu perbanyak dengan biji. Akan tetapi, kamu juga dapat memperbanyak tanaman cabe dengan stek batang atau cangkok dengan metode grafting.

Jika kamu ingin menanam cabe dengan biji, maka lebih bagus untuk membeli benih di toko pertanian. Pasalnya, hal ini cenderung praktis. Pada awalnya, kamu pun harus memilih varietas yang ingin kamu tanam.

Kemudian, lakukan proses penyemaian sesuai prosedur, termasuk proses pemindahan bibit di tempat pembesaran.

Proses perawatan dapat kamu lakukan hingga cabe berbuah 60 hingga 70 har. Perawatan meliputi penyulaman, pemangkasan, pemasangan ajir, penyiangan, penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama atau penyakit.

1. Penyulaman

Proses penyulaman bisa kamu lakukan jika terdapat bibit cabe yang rusak. Biasanya, hal ini orang lakukan dengan memeriksa tanaman cabe di minggu pertama atau kedua setelah proses pemindahan.

Pada dasarnya, kamu disarankan untuk mencabut bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Apalagi, jika bibit terserang hama atau penyakit, maka harus kamu ganti dengan bibit yang baru.

Sebenarnya, penyulaman bertujuan agar tanaman dapat berbuah di waktu yang sama. Dampaknya, kamu bisa mendapat hasil panen yang melimpah, khususnya untuk budidaya cabe dalam skala besar.

2. Pemangkasan

Cara merawat tanaman cabe berikutnya dengan proses pemangkasan. Alat utama yang kamu gunakan dalam proses ini adalah gunting.

Pada awalnya, kamu harus memerhatikan pucuk tanaman untuk dipangkas. Cobalah memangkas dengan hati-hati agar tidak merusak struktur tanaman.

Hal ini kamu lakukan setelah cabe berumur 1 bulan jika tertanam di dataran tinggi. Sedangkan, untuk cabe yang kamu tanam di dataran rendah, dapat kamu pangkas di minggu ke-3.

Selain memotong pucuk tanaman, kamu juga dapat memotong tunas yang tumbuh di ketiak daun. Pemotongan terbentuk cabang utama, di mana  hal ini ditandai dengan munculnya bunga yang pertama atau kedua.

Proses pemangkasan 1 bulan sekali. Tujuannya untuk merapikan tanaman. Selain itu, pemangkasan juga untuk mempercepat proses munculnya buah.

3. Pemasangan Ajir

Cabe membutuhkan ajir untuk menopang  agar tanaman tetap tumbuh secara cegak. Pasalnya, batang cabe kerap tidak mampu menyangga cabang, daun, dan buah yang rimbun.

Pada umumnya, ajir terbuat dari potongan bambu dengan diameter tertentu. Potong batang bambu menyerupai tongkat yang memiliki lebar 5 sentimeter dan tebal 2 sentimeter.

Akan tetapi, ukuran panjang ajir juga bervariasi sesuai dengan tinggi cabe yang ditanam.

Pasalnya, terdapat varietas cabe yang hanya memiliki tinggi 1 meter, tetapi juga terdapat varietas yang mampu tumbuh lebih dari 2 meter.

Ajir dapat kamu tancapkan  di dekat batang tanaman secara tegak. Namun, juga terdapat ajir yang sengaja terpasang miring.

Ketika tanaman berumur 10 hingga 15 hari setelah pemindahan, ajir dapat kamu ikat di bawah cabang utama. Biasanya, ikatan menggunakan tali rafia. Pastikan ikatan tetap longgar dan tidak mencekik tanaman.

Selain itu, kamu pun dapat memperkokoh ajir utama  dengan memasang ajir lain di sekitar ajir tersebut.

4. Penyiangan

Cara merawat tanaman cabe agar tanaman terbebas dari gulma, hama, dan penyakit, yakni melalui proses penyiangan. Dalam hal ini, sebaiknya menggunakan peralatan khusus, seperti gunting, sekop, dan sarung tangan.

Awalnya, kamu harus membersihkan lahan terlebih dahulu, khususnya dari gulma atau rumput liar. Jika terdapat sampah plastik atau batu-batu yang mengganggu, maka singkirkan benda-benda tersebut.

Tujuannya agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.

Gunting dapat kamu pakai untuk menggunting daun tanaman yang menguning. Dengan demikian, hal ini dapat menjaga kebersihan tanaman sekaligus mencegah munculnya hama dan penyakit.

Selain daun yang menguning, kamu pun harus membersihkan daun yang layu dan tidak terlihat segar.

Pada dasarnya, proses penyiangan secara berkala, yakni setiap 2 sampai 3 minggu sekali.

5. Penyiraman

Penyiraman dapat bagus kamu lakukan secara berkala sesuai kondisi cuaca. Intensitas penyiraman juga sesuai dengan kelembaban media tanam.

Misalnya, kamu tidak perlu menyiram tanaman ketika di musim hujan. Sedangkan, proses penyiraman dibutuhkan sebanyak 1 sampai 2 kali sehari di musim kemarau.

Dalam hal ini, kamu tidak hanya menyiram cabe dengan air biasa, tetapi juga disarankan untuk menggunakan air cucian beras.

Pastikan, proses penyiraman dilakukan secara sempurna. Artinya, tidak terdapat air yang menggenang sehingga meningkatkan risiko terjadinya pembusukan akar tanaman.

6. Pemupukan

Cara merawat tanaman cabe membutuhkan pemupukan lanjutan. Hal ini dapat dilakukan setelah 2 minggu dari masa pemindahan bibit.  Kemudian, pupuk dapat diberikan secara berkala, yakni setiap 1 atau 2 minggu sekali.

Kamu disarankan untuk menggunakan pupuk kompos atau kandang dan menghindari menggunakan pupuk anorganik.

Pada dasarnya, pupuk dimasukkan di dalam lubang-lubang kecil yang dibuat di sekitar tanaman. Kemudian, menutup lubang tersebut dengan sisa media tanam. Dengan demikian, tanaman dapat menyerap nutrisi secara mudah.

Sedangkan, jika kamu menanam cabe di dalam pot, maka proses pemberian pupuk diberikan dengan teknik yang berbeda, seperti dengan mengganti tanah yang terdapat pada lapisan bagian atas.

Tujuannya agar nutrisi tanah tetap terjaga dan untuk menambah jumlah tanah yang yang terkikis melalui proses penyiraman.

Akan tetapi, penerapan pupuk yang paling praktis adalah pupuk organik  cair. Kamu dapat mengencerkan 100 mililiter pupuk organik yang dicampur dengan NPK.

Selain memberikan pupuk susulan, kamu juga disarankan memberi tanaman cabe vitamin atau hormon khusus untuk mengoptimalkan pertumbuhan.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Sadar atau tidak, memerhatikan tanaman cabe berperan krusial untuk mencegah sekaligus mengatasi hama dan penyakit.

Cara merawat tanaman cabe dengan membuang bagian tanaman yang terkena penyakit agar tidak menulari tanaman lainnya.

Akan tetapi, jika cabe terlanjur terserang hama, segera gunakan pestisida secukupnya. Semprot setiap sore pada tanaman.

Sedangkan, jika tanaman terserang penyakit, kamu dapat memberikan obat tanaman sesuai kebutuhan. Penyakit yang kerap menyerang tanaman cabe biasanya adalah busuk akar, daun kuning, jamur, dan lain-lain.

Pada akhirnya, proses perawatan yang baik membuat cabe tumbuh secara optimal. Alhasil, cebe akan berbuah lebat. Oleh karena itu, cara merawat tanaman cabe merupakan hal krusial yang harus diperhatikan.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.