Cara berkembang biak jagung yaitu dengan bijinya. Sebab, biji tersebut berguna sebagai alat perkembangbiakan generatif. Artinya, dalam sebuah jagung terdapat calon bahan makanan dan juga calon bakal bibit tanaman baru.
Untuk dapat menghasilkan jagung berkualitas unggul ketika masa panen, maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Sebab, jika abai maka hasil yang ada tidak akan maksimal.
3 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Cara Berkembang Biak Jagung
Di Indonesia, jagung masih menjadi sebagai bahan makanan pokok khususnya di beberapa wilayah, misalnya Madura. Tidak heran apabila banyak sekali masyarakat yang masih membudidayakan jagung.
Tidak lain karena jagung dapat menjadi bahan makanan pokok, sebab memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Itulah mengapa, masyarakat madura masih menggunakan jagung sebagai bahan makanan pokok harian.
Kehadiran jagung yang melimpah ruah di Indonesia, membuat banyak orang bertanya mengenai bagaimana cara berkembang biak jagung. Apa saja yang mempengaruhi produksinya agar tetap maksimal saat panen?
Baca juga : Benih Jagung Manis – SECADA F1 – 200 Gr – Cap Panah Merah
Pertanyaan tersebut sudah menjadi pertanyaan umum yang sering terlontar. Jawabannya, agar bisa menghasilkan jagung berkualitas saat dipanen, sebaiknya jangan pernah abaikan beberapa hal berikut:
1. Perhatikan Lahan Tanam
Sejatinya, cara berkembang biak jagung dapat tanam pada dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 – 1.800 mdpl. Selain itu juga dapat menanamnya di sawah tadah hujan, tegalan dan sawah irigasi.
Secara garis besar jagung dapat tumbuh di banyak tempat, namun tetap harus memenuhi syarat ketersediaan air dan juga sinar matahari yang bagus. Tanpa kedua hal ini, akan sulit sekali mendapatkan pertumbuhan yang maksimal.
2. Memperhatikan Kadar Air
Agar menghasilkan panen yang maksimal dan memuaskan, maka perhatikan pula penyaluran kadar air saat mulai penanaman. Sebab, jagung membutuhkan air yang banyak, apalagi pada masa pertumbuhan awal.
Jika mengalami kekurangan air, maka bersiaplah untuk mendapatkan hasil panen yang menurun. Meskipun memang setiap varietas jagung membutuhkan kadar air yang berbeda.
Meskipun memiliki perbedaan, kebutuhan air harian pada tumbuhan jagung adalah sebanyak dua liter ketika cuaca sedang berangin dan panas.
Apabila kapasitas tersebut tidak dapat terpenuhi, khawatirnya tanaman jagung mudah mati. Jadi, selalu perhatikan cuaca dan juga asupan air ketika hendak mempraktikkan cara berkembang biak jagung yang baik.
Baca juga : Rahasia Untung Menanam Jagung Manis Sweet Boy
3. Memperhatikan Intensitas Cahaya
Cara berkembang biak jagung yaitu berawal dari penanaman biji yang kemudian akan tumbuh menjadi bakal tanaman setelah empat hari. Tidak lama kemudian pohon jagung akan tumbuh menjadi besar hingga kemudian berbuah seperti bunga.
Bunga tersebut kemudian akan berubah menjadi seperti tongkol kecil yang berambut tipis. Rambut ini memiliki tepung sari yang memiliki peran dalam perkembangbiakan jagung.
Tepung sari pada tongkol tersebut akan terbawa oleh arus angin dan sebagiannya akan jatuh di kepala putik bunga jagung. Tepatnya ada pada bagian bawah bunga tanaman jagung lain.
Ketika terjadi jatuhnya tepung sari, saat itulah proses perkembangbiakan terjadi. Pada waktu inilah pohon jagung membutuhkan intensitas cahaya matahari yang cukup secara langsung.
Baca juga : Benih Jagung Manis – TALENTA – 1.750 Btr – Benih Pertiwi
Tujuannya tentu saja untuk menunjang proses pertumbuhan. Paparan sinar matahari secara langsung mampu mempengaruhi hasil produksi lebih maksimal.
Semakin hari bunga jagung akan semakin besar dan membentuk sebuah jagung yang siap panen. Biasanya dalam jangka waktu tiga bulan dari masa tanam, saat itulah jagung siap untuk dipanen. Asalkan buah jagung sudah memiliki rambut yang mulai terlihat kecoklatan.
Cara berkembang biak jagung tampak sederhana sekali bukan? Tidak heran apabila buahnya dapat dengan mudah menemukannya di pasaran Indonesia.