back to top

Mengapa Virtako Unggul? Musuh Kutu Ulat Anti Stress Tanaman

Untuk urusan hama ulat, kita semua tidak asing dengan Virtako. Mengapa virtako unggul? Produk dari syngenta yang cukup mahal ini dikenal ampuh dalam mengatasi hama, terutama jenis ulat. Bahan aktif yang paling mendominasi yaitu tiametoksam 200 gram per liter, memiliki sederet kelebihan, dan yang paling menonjol adalah spektrumnya yang luas dalam mengendalikan penyakit. Berbagai jenis kutu, lalat bibit, banyak jenis ulat, bahkan sampai wereng juga bisa dibasmi dengan bahan aktif ini.

Kerjanya sistemik sebagai racun kontak dan lambung. Umumnya, fungisida mahal seperti ini hanya membutuhkan dosis sedikit dalam aplikasinya. Walau begitu cepat tindakannya dan memiliki durasi pengendalian yang panjang. Bahan aktif ini juga baik untuk mengendalikan hama penyebab virus kuning atau bule pada tanaman cabe dan sejenisnya, yaitu kutu kebul.

Bukan hanya semprot, tiametoksam bisa juga digunakan untuk irigasi akar, karena bisa diserap akar. Metabolismenya lambat pada tumbuhan dan tanah, maka tiametoksam memiliki aktivitas dalam jangka yang panjang. Dalam tanah pun bisa bertahan dari erosi hujan.

Keunggulannya yang tidak tertandingi adalah caranya dalam membuat batang dan akar tanaman lebih kuat, dan memungkinkan tanaman tumbuh dengan kuat. Tiametoksam juga memiliki tingkat kelarutan yang besar dalam air, sehingga ia bekerja dengan baik walaupun di bawah kondisi lingkungan yang berbeda. Terutama di lingkungan tanah yang kering. Jadi dengan penggunaan tiametoksam membuat tanaman lebih tahan dari stres akibat luka oleh hama atau karena faktor lingkungan. Aktivitas biologinya juga lebih baik dari kontrol bahan aktif lain seperti imidakloprid. Meski imidakloprid dan tiametoksam ini satu golongan. Namun dalam memberantas hama jenis kutu, efektivitasnya lebih tinggi tiametoksam.

Selain pada Virtako, bahan aktif tiametoksam juga bisa ditemukan pada beberapa insektisida berikut.

Thioxam 54 WP

Dalam insektisida Thioxam, ada 50% bahan aktif tiametoksam, dan ada tambahan lamda sihalotrin 4%. Tiametoksam bekerja mendominasi dengan cara sistemik, sedangkan lamda sihalotrin bekerja dengan kontak. Biasanya, bahan aktif lamda sihalotrin digunakan untuk mencegah hama pada saat awal tanam. Insektisida racun kontak dan lambung ini berbentuk tepung. Kalau hanya untuk mengatasi hama kutu daun, dosis yang dibutuhkan hanya 0,75 gram saja per liter.

Tapi memang, dari segi harga lebih murah. Kemasan isi 200 gram harganya sekitar 100 ribuan.

Actara 25 WG

Actara merupakan insektisida dengan 25% tiametoksam yang sangat efektif untuk mengendalikan hama ulat, kutu daun, kutu kebul, ulat bumi, belalang, wereng, bahkan sampai hama dalam tanah seperti rayap. Formulasinya WG berbentuk tepung, yang bisa digunakan untuk semprot atau kocor. 10 gram fungisida ini harganya sekitar 26 ribuan.

Penggunaan 1 atau 2 gram per liter insektisida ini hanya perlu dosis 1 atau 2 gram saja. Pada tanaman cabe, paling baik mengendalikan hama kutu kebul. Dosis 2 gram per liter sudah mencukupi untuk mengendalikan penyakit pada tanaman hortikultura.

Cruiser 350 FS

Dalam konsentrasi tertentu, bahan aktif tiametoksam juga cocok untuk digunakan sebagai fungisida perlakuan benih. Contoh nyatanya adalah dengan insektisida perlakuan benih Cruiser. Harganya sekitar 28 ribuan per kemasan 12,5 ml. Hampir sama dengan pestisida perlakuan benih lainnya, tidak terlalu mahal.

Formulasinya berbentuk FS, atau seperti formulasi F yang konsentrasi bahan aktifnya lebih rendah dari formulasi WP (yang bentuknya tepung). Namanya juga hanya untuk perlakuan benih saja.

Dengan penggunaan insektisida ini tidak hanya akan melindungi tanaman dari hama, tetapi juga membuat perakaran lebih panjang dan kokoh. Benih tanaman sendiri berbeda-beda bentuknya. Dosis yang disarankan untuk benih jagung dan padi adalah 3,375 mili per kg benih. Kalau untuk kedelai 2,25 mili per kg benih. Sementara untuk benih cabe, bila dengan kebutuhan 1500 butir atau sekitar 1 bungkus benih, hanya membutuhkan 3 tetes saja.

Pandawa 60 WP

Bahan aktif dalam insektisida ini ada dua, terdiri dari tiametoksam 10 % dan Bisultap 50%. Jarang ya, kita dengar insektisida bahan aktif bisultap. Sebenarnya sama saja dengan bahan aktif dimehipo, yang biasanya digunakan untuk pengendalian hama bersayap kecil. Per kemasan 100 gram harganya sekitar 35 ribuan.

Apa saja jenis hama yang bisa mati olehnya? Di antaranya adalah hama penggerek batang kuning, wereng batang coklat, dan beberapa hama sayap kecil lainnya. Dosis pemakaiannya adalah 1 atau 2 sendok makan, atau sekitar 10 gram per tangki 15 liter.

Dektin 30 WG

Dalam Dektin 30 WG ada dua bahan aktif juga. Terdiri dari tiametoksam 20% dan emamektin benzoat 10%. Sifatnya sebagai racun kontak dan lambung. Meski wadahnya botol, tapi isinya berupa butiran granul yang bisa didispersikan dalam air. Penggunaannya bisa mengatasi hama kutu daun, juga terkenal mengatasi hama penggerek batang pada tanaman padi. Hama ulat yang ada pada kubis, tomat, dan cabe juga bisa dikendalikan dengan insektisida Dektin.

Dosis pemakaianya adalah 1 gram per liter untuk penyemprotan. Per 50 gramnya, harganya sektiar 80 ribuan.

Alika 427 ZC

Alika merupakan insektisida yang bersifat racun kontak dan lambung. Bahan aktifnya adalah lamda sihalotrin 106 gram per liter, dan tiametoksam 141 gram per liter. Cara kerjanya sistemik dan kontak. Insektisida ini, bentuknya pekatan yang dapat disuspensikan. Tidak banyak pestisida yang bentuknya ZC seperti Alika. Formulasinya merupakan gabungan dari SC yang mudah membentuk pekatan suspensi, dan CS yang daya racunnya awet.

Pada tanaman cabai, Juragan bisa menggunakan insektisida Alika untuk mengatasi hama sejenis kutu daun. Dengan dosis penyemprotan volume tinggi dalam konsentrasi 0,2, sampai 0,4 ml per liter saja. Jenis hama ulat buah dan kutu kebul juga bisa mati hanya dalam dosis 0,1 atau 0,2 mili saja per liter. Pada tanaman kubis juga bisa mengatasi hama ulat krop.

Harga 100 ml Alika 247 ZC, sekitar 65 ribuan.

 

Penggunaan bahan aktif sistemik tiametoksam dengan 6 contoh produk tadi baik jika aplikasinya pada masa vegetatif. Dan untuk mengendalikan hama jenis kutu, memang paling baik menggunakan insektisida sistemik karena cara kerja dari kutu tersebut adalah menghisap.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Virtako 300 SC – Link Shopee 
Thioxam 54 WP – Link Shopee
Actara 25 WG – Link Shopee 
Cruiser 350 FS – Link Shopee 
Pandawa 60 WP – Link Shopee
Dektin 30 WG – Link Shopee 
Alika 247 ZC – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });