Penyebab Harga Cabe Tidak Stabil di Indonesia

Banyak sekali faktor atau penyebab terjadinya naik turun harga cabe. Di bawah ini akan dibahas dengan lengkap. Mari simak penjelasannya.

Faktor Harga Cabe Tidak Menentu

Seperti penjelasan Budidaya Cabe Yang Perlu Anda Ketahui, mengenai pasokan cabe yang tidak stabil sepanjang tahun. Ada bulan tertentu dimana produksi cabe rendah, maka harga cabe mampu melambung tinggi melebihi Rp 100.000 per kilonya.

Tapi saat terjadi produksi melimpah, harganya bisa anjlog hingga kurang dari Rp 5.000 per kilogram. Harga cabe anjlok pastinya membuat petani mengalami kerugian besar.

Jika modal yang dibutuhakan petani mencapai 100 juta rupiah per hektar. Jika diasumsikan tingkat produktivitas mencapai 10 ton, harusnya harga cabe di atas Rp 10.000/kg. Dan jika selama lebih dari 5 bulan, petani cabe tersebut mengalami kondisi demikian.

Dipastikan akan banyak petani cabe yang akan beralih ke tanaman lainnya, sehingga berdampak produksi cabe anjlok pada bulan berikutnya.

Inilah penyebab terjadinya naik turun harga yang perlu anda pahami.

Bibit Cabe

Tanam Cabe di Musim Hujan

Faktor cuaca adalah satu faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan produksi. Pada bulan yang memiliki curah hujan tinggi (musim hujan), pasokan cabe pasaran akan berkurang dan mengakibatkan harga naik.

Penyebabnya adalah karena terjadi banyak gagal panen ketika tanam cabe pada musim hujan. Musim hujan masih jadi tantangan serius bagi petani di berbagai daerah di Indonesia. Keengganan petani menanam cabe di musim hujan sangatlah mempengaruhi pasokan cabe di pasaran.

Sudah banyak diakui oleh petani, bahwa menanam cabe pada musim hujan pastinya berakibat tidak kondusifnya pertumbuhan cabe.

Curah hujan tinggi disertai kelembapan udara tinggi menyebabkan berkembangnya penyakit tanaman, seperti antraknosa, layu bakteri dan layu fusarium. Alhasil, risiko kegagalan panen pastinya semakin besar.

Meski demikian, tanam cabe di musim hujan juga memiliki hal positif, yaitu memperoleh keuntungan tinggi. Apalagi hanya ada sedikit petani yang mengambil kesempatan tersebut untuk menanam cabe. Harga jual tinggi pada musim hujan menjadi incaran petani.

Akan tetapi untuk produktivitasi tetap tinggi, diperlukannya teknik budidaya tertentu. Misalkan mendirikan greenhouse, atau menggunakan benih varietas tahan penyakit, mengatur jarak tanam dan memperlebar selokan.

Varietas Cabe Produktivitas Tinggi

Mengenali karakterisitik varietas cabe dalam budidaya cabe sangatlah penting. Pasalnya, produk tanaman berpengaruh dari pemilihan varietas yang digunakan.

Anda bisa dapatkan benih varietas yang cepat panen, karena semakin singkat tanaman berada di lapangan, pastinya akan mengurangi risiko terkena serangan penyakit maupun hama.

Untuk pemilihan varietas cabe dapat anda pesan langsung melalui whatsapp 0812-9109-9109.

Jika mampu mengenali varietas tahan penyakit pada musim hujan atau tahan hama pada musim kemarau, berpotensi memberikan hasil panen yang optimal. Hasil optimal akan memberikan keuntungan juga untuk petani.

Berikut ini varietas karakter tahan penyakit, berumur genjah, dan produktivitas tinggi untuk digunakan dalam budidaya cabe.

Cabe Besar

NAMA VARIETAS :
Pilar F1 – 500 butir/ ± 10 gram – Cap Panah Merah

REKOMENDASI TANAM :
Pilar beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi. Juragan lebih baik menanamnya dengan jarak 50 x 40 cm untuk penanaman single row atau 60 x 50 cm untuk double row zig-zag. Pada fase generatif, hindari penggunaan pupuk N tunggal dan memperbanyak pupuk dengan unsur P dan K.

HASIL TANAM :
Cabe besar hibrida untuk di dataran tinggi ini toleran terhadap suhu panas. Tanaman tetap tumbuh tegak dan tinggi. Selain itu, ia juga tahan terhadap layu bakteri dan busuk batang.

Buahnya pun juga toleran pecah dan ujung buah kuning. Ukurannya sekitar 17 x 2, panjangnya seperti cabe keriting namun lebih besar diameternya.

Buah cabe ini bisa Juragan panen pada usia 85 – 110. Perkiraan umur tanaman sampai 105 atau 120 hari. Potensi hasilnya dari satu tanaman adalah 1 – 1,5 kg, maka pada satu hektar dapat menghasilkan 16 – 25 ton per hektar.

Benih Cabe Besar Lain

NAMA VARIETAS :
ARIMBI 85 – 10 gram/ ± 1.750 butir – Cap Kapal Terbang

REKOMENDASI TANAM :
Arimbi cukup populer dalam kalangan cabe besar. Cabe ini adaptif di dataran menengah sampai tinggi. Istimewanya tanaman toleran terhadap penyakit layu bakteri, layu fusarium, juga virus.

Sebab itu pertumbuhan tanaman kokoh dan kuat. Bahkan percabangannya juga banyak sehingga berbuah lebat.

HASIL TANAM :
Hasil buah Arimbi cukup besar dalam panjang kurang lebih 15 cm berdiameter 1,5 cm. Buahnya cukup lentur dan tidak mudah patah sehingga aman untuk pengiriman jarak jauh.

Buah ini bisa Juragan panen pada umur sekitar 86 hari setelah pindah tanam dengan potensi hasil kurang leibh 27 ton per hektar. Benih yang Juragan butuhkan sekitar 100 – 150 gram per hektar. Sama dengan cabe keriting saran jarak tanamnya pun juga 60 x 60 cm.

NAMA VARIETAS :
Panex 100 F1 – 500 butir/ ± 10 gram – Cap Panah Merah

REKOMENDASI TANAM :
Kali ini dari Panah Merah, seperti varietas sebelumnya Panex sesuai tanam di dataran menengah dan tinggi. Cabe varietas ini unggul dalam waktu panen. Jika Juragan menghendaki panen hijau, perbanyak pupuk P dan K.

HASIL TANAM :
Panex adalah tumbuhan yang bertipe memayung. Tanaman in itahan terhadap layu bakteri dan penyakit busuk batang. Bisa Juragan panen pada saat masih hijau atau ketika merah. Panen hijau bisa dimulai pada umur 80 hari setelah tanam.

Usia panennya bervariasi menurut dataran tempat tanam. Namun rata-rata antara 100 – 110 hari setelah tanama. Dari satu tanaman dapat menghasilkan 1 – 1,5 kg. Dalam satu kilogram terdapat kurang lebih 50 – 70 cabe. Diameternya 2 cm dengan panjang 17 cm.

Cabe Rawit

NAMA VARIETAS :
Bangjo – 10 gram – Raja Seed

REKOMENDASI TANAM :
Bangjo termasuk produk yang terlaris sebab peminatnya bukan hanya di dataran tertentu saja. Cabe Bangjo adaptif di dataran rendah hingga tinggi.

HASIL TANAM :
Alasan lain banyaknya peminat adalah karena tanaman yang berbuah lebat namun genjah. Umur panennya sekitar 115 – 120 HST. Periode panennya pun termasuk lama. Perlu Juragan tahu bahwa hasil panen dari cabe ini adalah 1,5 x BARA, yaitu 0,5 – 0,6 kg per tanaman. Buahnya bertipe C.

Satu hektar lahan dapat menghasilkan kurang lebih 12 – 14 ton cabe rawit. Selama merawatnya, Juragan tidak perlu melakukan perawata ekstra karena Bangjo sudah tahan layu bakteri dan virus.

NAMA VARIETAS :
Carika – 10 gram/ ± 2.000 butir – Tunas Agro

REKOMENDASI TANAM :
Carika adalah rawit kawasan rendah. Penanamannya sesuai bagi Juragan di dataran rendah sampai menengah.

HASIL TANAM :
Buah yang muncul merunduk, menggantung pada tiap-tiap tangkainya. Saat muda berwarna putih dan akan menjadi merah saat tua. Cabe dengan kriteria ini memiliki rasa sangat pedas.

Tanaman tumbuh tegak dalam pertumbuhan yang cepat dan kuat. Di samping itu Carika juga tahan terhadap penyakit. Penggunaan pestisida yang biasanya Juragan gunakan bisa dikurangi.

Cabe Keriting

NAMA VARIETAS :
OR Twist 42 – 10 gram/ ± 2.000 butir – Oriental Seed

REKOMENDASI TANAM :
Dari kelompok cabe keriting, benih Or Twist 42 sering memonopoli minat Juragan. Benih cabe keriting terpopuler ini sesuai di dataran rendah hingga sedang.

HASIL TANAM :
Hasil buah sudah sesuai dengan kriteria yang sudah menjadi standar bagi cabe keriting. Panjangnya sekitar 16-18 cm sedangkan diameternya sekitar 0,7 – 0,8cm. Cabe ini beratnya mencapai 6 atau 7 gram.

Dengan benih Or Twist 42, panen dapat Juragan lakukan pada usia ke 95 – 100 HST. Satu hektar berpotensi mampu menghasilkan lebih dari 10 ton, bisa sampai 20 ton.

NAMA VARIETAS :
Red Kriss – 10 gram/ ± 2.000 butir – Takii Seed

REKOMENDASI TANAM :
Andalannya Takii Seed, cabe keriting Red Kriss sesuai di dataran menengah sampai tinggi. Detailnya pada ketinggian 700 – 1.200 mdpl.

HASIL TANAM :
Tinggi tanaman cabe keriting Red Kriss cukup menarik perhatian. Tingginya sekitar 115 – 125 cm. Tanaman ini mulai berbunga pada umur ke 30 – 35 hari setelah tanam, sedangkan umur panennya adalah 90 – 95 HST.

Mendekati masa panen panjang buah sekitar 16 cm. Setiap tanaman dapat membuahkan 87 – 182 buah. Bobot total dari satu tanaman tersebut kurang lebih 0,5 – 1,2 kg. 18 – 21 ton cabe keriting bisa masuk ke keranjang, jika Juragan menanam Red Kriss dalam satu hektar.

Populasi tanaman dalam satu hektar sekitar 18.000 – 20.000 tanaman. Benih yang Juragan butuhkan hanya 100 – 120 gram saja.

Usai panen cabe mampu bertahan dalam 7-8 hari. Unggulnya varietas ini yang mudah dikenali adalah ujung buahnya tidak mudah menguning. Juga pada warnanya yang ketika matang merah merata.

Benih Cabe Keriting Lain

NAMA VARIETAS :
Inko 99 – 10 gram/ ± 1.650 butir – Vegetable Seeds

REKOMENDASI TANAM :
Salah satu alternatif bagi Juragan yang kehabisan benih atau merasa kurang cocok dengan benih yang pernah tanam. Inko 99 bisa Juragan tanam di dataran rendah, menengah, atau tinggi.

HASIL TANAM :
Sama sekali tidak repot menanam cabe varietas ini gan. Tanaman sudah tahan terhadap cuaca dingin dan panas. Jadi, dapat tumbuh dengan baik pada musim penghujan ataupun kemarau. Bahkan ia bisa tumbuh sempurna walau tanpa mulsa.

Dari tanamannya sendiri, akar dan percabangannya sangat kuat. Di samping pemeliharaan mudah, biaya produksi juga bisa lebih murah.

Sebab Inko juga tahan terhadap beberapa penyakit. Diantaranya adalah layu bekteri, antraknosa, dan phytopthora.

Ukuran buahnya pun juga memiliki standar pasar. Memiliki daya tahan lama dan tahan transportasi.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.