Selama ini, yang kita tahu pupuk petroganik, pupuk kandang, dan pupuk kompos itu pupuk yang mirip karena sama-sama organik. Apa perbedaan ketiganya? Yuk simak penjelasan petroganik versus pupuk kandang dan versus pupuk kompos berikut ini.
KOMPOSISI PUPUK
Yang pertama, kita akan membandingkan komposisi dari ketiga pupuk.
Pada dasarnya ketiga pupuk mempunyai komposisi bahan nutrisi yang hampir sama, karena sama-sama organik atau hasil penguraian makhluk hidup.
Bahan petroganik mirip dengan pupuk kandang. Hanya saja, jenis ini merupakan hasil olahan industri yang menggabungkan kotoran hewan ayam, sapi, dan kambing.
Sementara pupuk kandang biasanya hanya terdiri dari kotoran hewan sapi atau kambing saja yang di jemur atau di fermentasi oleh peternak atau petani.
Kandungan nitrogen pada Petroganik disinyalir lebih besar, karena kotoran ayam mempunyai kandungan zat tersebut lebih banyak dari sapi dan kambing. Namun, kotoran yang sama di nilai lebih panas pada tanah dan tanaman.
Meski demikian, komposisi Petroganik tetap di yakini lebih lengkap jika kita bandingkan dengan pupuk kandang dan kompos. Industri umumnya sudah memperhitungkan benar hal ini.
Pupuk kompos yang berasal dari penguraian sampah basah rumah tangga dan dedaunan mempunyai komposisi yang hampir sama dengan pupuk kandang.
Satu lagi yang mungkin saja ada di Petroganik tetapi tidak ada di pupuk kandang dan kompos, yaitu bahan kimia selain organik. Industri atau pabrikan dapat menambah zat lain sesuai kebutuhan tanaman dan pengawet.
Baca juga : Nutrisi Kocor Tanaman Cabe! Paling Aman di Musim Hujan Lebat!
KECEPATAN SERAPAN
Perbedaan kedua yang dapat Juragan lihat dari ketiga jenis pupuk organik tadi adalah kemudahan penyerapan dan kecepatan mempengaruhi kesuburan tanah.
Menurut Juragan, mana yang lebih cepat memberikan kesuburan pada tanaman? Pupuk kandang reaksinya lebih cepat dari pupuk petroganik. Sebab pupuk kandang merupakan hasil kotoran hewan murni, jadi akan lebih cepat terurai. Pantas saja bisa membuat tanah atau tanaman lebih mudah mengambil nutrisi dari pupuk kandang.
Berbeda dengan pupuk kandang, pupuk petroganik merupakan hasil olahan pabrikan. Kemungkinan besar sudah di campur dengan bahan kimia pengawet atau bahan lainnya. Sehingga jika kita bandingkan dengan pupuk kandang, serapan pupuk petroganik lebih lambat ketimbang pupuk kandang.
Di samping itu, sebenarnya kadar air dalam petroganik juga sangat rendah. Nilai lebihnya memang mudah dalam penyimpanan. Tapi dalam bentuk granul yang keras justru membuatnya susah terurai sebagai pupuk dasar. Pupuk ini membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terurai. Aplikasinya paling tidak 3 minggu sebelum tanam, atau idealnya 1 bulan sebelum tanam.
Kalau mau digunakan sebagai pupuk susulan, sebaiknya aplikasinya di gabung dengan POC asam amino. Dengan begitu, campurannya akan menjadi POC siap pakai.
Juragan membutuhkan 5 kg petroganik untuk di tambahkan air hingga basah merata. Selanjutnya berikan POC asam amino sebanyak 1 gelas, dan aduk merata. Proses ini membutuhkan waktu semalaman untuk memecah granul petroganik.
Aplikasikan pada tanaman sebanyak 2 gelas campuran tadi untuk 10 liter air. Nantinya tinggal kocor saja, sekitar 2 gelas per tanaman.
Di sisi lain, pupuk kandang dan kompos tentu saja lebih cepat dalam penyerapan dan membantu kesuburan tanah. Pupuk kandang dan kompos sebenarnya sama saja, perbedaannya hanya dari proses olahnya saja. Proses pembuatan kompos butuh waktu lebih lama. Kalau pupuk kandang hanya butuh proses pengeringan atau fermentasi. Sementara pengolahan pupuk kompos harus mengurai bekas makanan dalam waktu yang lama. Mengenai pengaruhnya terhadap kesuburan tanah, pupuk kompos setara dengan pupuk kandang.
Kita dapat memberi pupuk kompos saat lahan belum ditanami. Pupuk kandang menyusul diaplikasikan saat tanaman akan berbunga dan berbuah.
RENTAN SERANGAN PENYAKIT
Bagaimana dengan keamanan tanaman dari hama dan penyakit? Petroganik, Pupuk Kandang, atau Kompos yang lebih menjamin?
Juragan yang sebelumnya pernah menggunakan pupuk kandang dan kompos di pot mungkin memperhatikan, di sekitar tanaman utama sering tumbuh gulma alias rerumputan.
Hal tersebut menandakan, pupuk kompos dan kandang kurang dari segi jaminan keamanan tumbuhan. Pengolahan yang sederhana memberi peluang kepada jamur, hama, dan bakteri tumbuh di dalamnya.
Baca juga : 10 HARGA CABE RAWIT TERLARIS SELAMA 2022
Saat menanam di lahan luas dan menggunakan kedua jenis pupuk, kita harus selalu hati-hati.
Petroganik lebih steril dari segala jenis hama dan penyakit tanaman. Ini dikarenakan pupuk diolah secara professional di pabrik dengan strelisasi cukup. Jika hama dan penyakit menyerang saat penanaman, disebabkan oleh jamur, hama, dan virus yang baru menyerang. Bukan dari bawaan Petroganik.
Demikian uraian singkat tentang Petroganik versus Pupuk Kandang versus Kompos.
Secara keseluruhan, Petroganik mungkin lebih banyak mengandung nutrisi yang tanaman butuhkan dan aman dari hama dan penyakit. Namun daya serapnya lebih lambat dari pupuk kandang dan kompos, kecuali Juragan membuatnya dalam bentuk cair.
Sementara untuk penyerapan dan kecepatan membuat tumbuhan lebih subur, pupuk kandang lebih baik. Setelah itu, baru kompos, dan Petroganik.
Agar hasil optimal, kita memang harus tahu benar kebutuhan tanaman. Juragan dapat membuat pertimbangan pemakaian pupuk berdasarkan uraian tadi.