Pupuk Magnesium Sulfat, Musim Hujan Fotosintesis Maksimal Tanpa Bercak

Tanaman tentu butuh unsur hara makro sebagai sumber nutrisi utama yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Hara makro sendiri terbagi menjadi makro primer dan sekunder. Kalau NPK, jelas termasuk pupuk makro primer karena tanaman membutuhkannya dalam jumlah banyak. Masih ada lagi pupuk makro sekunder yang dibutuhkan, yaitu pupuk magnesium sulfat.

Fungsi utamanya, sebenarnya untuk membuat klorofil lebih terjaga. Terutama pada musim hujan karena dengan intensitas matahari yang kurang, ini akan menyebabkan klorofil rusak. Maka pada fase vegetatif dan generatif penggunaan pupuk magnesium sulfate sangat berguna agar proses fotosintesis tetap berlangsung dengan baik, meskipun sedang dalam musim hujan. Penggunaan pupuk magnesium sulfate juga akan menjaga daun cabe dari bercak daun, atau bercak lain sejenisnya. Juga memperkuat bunga agar tidak mudah rontok. Aplikasikan dengan cara semprot.

Magnesium akan mengembalikan hijau daun dan sebagai pembawa fosfat agar mudah terserap tanaman. Maka, walaupun tanaman kena guyuran hujan terus menerus, penyerapan pupuk akarnya kurang maksimal, dengan magnesium sulfat penyerapan hara tanaman akan baik-baik saja. Fungsi dari pupuk magnesium juga bisa meningkatkan daya tahan terhadap suhu rendah.

Di samping itu, sulfur sendiri merupakan pembawa nitrogen, untuk memaksimalkan kualitas tanaman, pembentukan beberapa asam amino dan protein, membantu pertumbuhan anakan dan tunas, dan meningkatkan kekebalan tanaman terhadap serangan penyakit. Karena dalam dosis tertentu, sebenarnya sulfur bisa menjadi fungisida.

Jadi, dengan penyemprotan melalui daun dengan pupuk magnesium sulfat akan membantu penyerapan hara N dan P. Di fase generatif, untuk mengantisipasi tanaman dari proses penyerapan hara yang kurang maksimal, kita tambahkan pupuk kalium.

Pemakaian 1 sendok teh, sementara pupuk kaliumnya 2 sendok makan. Jenis kaliumnya bisa KNO3 atau kalium sulfat, tergantung kebutuhan tanaman. Sehingga nanti aplikasinya sekaligus juga untuk meningkatkan bobot buah tanaman.

Contoh pupuknya adalah Magnesium Sulfate Pak Tani. Karakteristik pupuk ini berwarna putih dalam bentuk kristal. Kandungannya terdiri dari 16% magnesium oksida dan 13% sulfur. Di pasaran, 1 kg pupuk ini harganya sekitar 11 ribuan saja. Atau Meroke MAG-S yang kandungannya sama besarnya dengan magnesium sulfat dari Pak Tani. Terdiri dari 16% magnesium dan 13% sulfur. Bentuknya juga tepung kristal berwarna putih. 1 kg harganya juga 11 ribuan.

 

Apa Benar Magnesium Sulfat Tidak Untuk Fase Generatif?

Banyak yang bilang kalau pupuk magnesium sulfat dengan kandungan tersebut kurang recommended untuk fase generatif. Bahkan ada yang bilang tidak bisa bila digunakan dengan dosis pada umumnya. Untuk tanaman cabe, umumnya dosis yang disarankan dari perusahaan produsen pembuatnya adalah 2 sampai 4 gram per liter. Gunakan dengan cara semprot. Kalau untuk penyemprotan di fase vegetatif, ini tidak masalah. Dalam keadaan normal, tanaman cabe minimal hanya butuh 2 kali aplikasi saja dengan dosis tadi.

Penyemprotan melalui daun dengan pupuk ini pada fase vegetatif mulai usia 3 sampai 8 minggu setelah tanam, dengan interval aplikasi satu minggu sekali. Jadi mulai dari pembentukan batang dan daun sampai tanaman berbunga.

Tapi, lain lahan lain keadaan. Kita tidak bisa memprediksikan tanaman akan berada dalam keadaan baik-baik saja. Belakangan ini hujan tidak berhenti mengguyur sehingga berdampak pada tanaman yang kekurangan cahaya matahari, dan tidak bisa melakukan fotosintesis sewajarnya. Dalam kasus ini, Juragan juga butuh magnesium sulfat pada fase generatif untuk menjaga klorofil daun, dan agar tanaman tetap bisa menyerap hara dalam tanah sewajarnya karena magnesium sulfat sebagai pembawa nitrogen dan fosfor tadi.

Namun untuk dosisnya, tinggal kita kurangi saja. Cukup pakai 1 sendok teh saja per tangki semprot. Kalau Juragan mau tahu, dosis 1 sendok teh ini setara dengan 3 sampai 5 gram. Jadi, dosisnya jauh lebih sedikit daripada fase vegetatif. Karena memang di sini hanya bertujuan untuk menjaga klorofil daun saja.

Kaitannya dengan fase generatif, aplikasi magnesium sulfat bisa bersamaan dengan pupuk kalium, sebagai penambah bobot buah. Seperti yang sudah dikatakan tadi bisa pakai kalium sulfat atau KNO3. Aplikasi magnesium sulfat selang seling dengan kalsium. Karena dalam kondisi musim hujan, baiknya pakai kalsium nitrat yang lebih mudah penyerapannya.

Jadi di minggu pertama fase generatif, aplikasikan magnesium sulfat dan kalium. Lanjut minggu berikutnya, aplikasikan kalsium nitrat dengan kalium.

Lebih Baik Semprot atau Kocor?

Pupuk magnesium sulfat pada dasarnya sangat mudah larut. Maka jika aplikasinya dengan cara kocor dan terjadi hujan, apalagi kalau ada genangan air akan mudah terbawa oleh air hujan. Maka untuk aplikasinya, tetap dengan cara semprot saja ya Juragan. Biar pasti terserap. Jangan sampai buang-buang uang.

Sampai sini bisa kita simpulkan, pupuk magnesium sulfat yang diberikan secara semprot dengan dosis tadi sangat membantu untuk tanaman cabe pada musim hujan. Lebih cepat terserap dan lebih cepat hasilnya.

Baca juga : 10 PRODUK HORMON GIBERELIN PERANGSANG BATANG DAUN PALING OK

Kalium Magnesium Sulfat

Ketika keadaan memungkinkan, untuk mengambil manfaat dari magnesium sulfat ini, juga bisa Juragan gunakan secara kocor, sekaligus dengan unsur hara lainnya. Misalnya dengan pupuk Kamas yang merupakan pupuk paten kali. Dalam pupuk kamas ada kandungan 30% kalium, 10% magnesium, dan 17% sulfur. Kalau tidak ada pupuk Kamas, bisa pakai pupuk SuburKali Butir dari Meroke. Kandungan dari dua pupuk ini sama. Harganya juga sama-sama sekitar 16 ribu per kilonya. Berikan dengan dosis 300 sampai 400 kg per hektar.

Ada lagi satu pupuk dengan kandungan mirip yang bisa digunakan untuk tanaman cabe. Yaitu pupuk Kalimagsu, yang merupakan garam kalium magnesium sulfat alami yang diproses dari danau garam. Pupuk ini menjadi sumber hara utama di pertanian organik. Komposisinya terdiri dari kalium lebih dari 24%, sulfur lebih dari 16%, juga magnesium lebih dari 6%. Kelarutannya 99% di air dengan ph yang netral sehingga juga bisa untuk sistem fertigasi/hidroponik, dengan dosis 500 – 750 ppm. Kalau dengan cara kocor konsentrasinya 5000 ppm. Sementara bila dengan cara tabur, gunakan dosis 100 kg per hektar.

Harga pupuk ini lebih mahal, sekitar 35 ribu per kemasan 1 kg.

Sampai sini, kini Juragan bisa menyesuaikan, bagaimana cara penggunaan pupuk magnesium sulfat.

 

DAPATKAN PRODUKNYA 

Magnesium Sulfat Pak Tani – Link Shopee 
Meroke Mag-S – Link Shopee 
Kalimagsu – Link Shopee