Memasuki masa pembungaan dan pembuahan cabe, pupuk yang menjadi kebutuhan tanaman cabe bukan lagi pupuk yang mengandung tinggi n, melainkan pupuk tinggi kalium. Seperti yang kita tahu, pupuk yang paling banyak penggemarnya untuk fase pembuahan cabe adalah MKP atau KNO3 Putih.
Sama – sama pupuk fase generatif, dan sama- sama memiliki kandungan kalium. Bagaimana jika kita aplikasikan salah satunya saja? Toh, katanya yang penting ada kaliumnya kan, biar buahnya bagus, tanaman lebih kuat, dan lebih toleran penyakit. Namun ternyata, kapan dan berapa lama pemakaian pupuk mkp, ini ada hubungannya dengan aplikasi pupuk KNO3 Putih.
Hubungan Pupuk MKP dan KNO3 Putih
Barangkali dari beberapa Juragan ada yang bertanya-tanya. Di fase generatif, sebaiknya tidak menggunakan pupuk nitrogen dahulu. Tapi, mengapa di pupuk KNO3 Putih yang baik untuk fase generatif, kok ada unsur nitrogennya? Bagaimana dampaknya pada tanaman?
Meski sama-sama mengandung unsur kalium yang tinggi, ada kandungan unsur hara lain yang berbeda. Pupuk MKP merupakan pupuk kalium phospat, di mana ada kandungan phospatnya. Sementara KNO3 Putih, selain mengandung kalium, ada juga kandungan nitrogennya.
Nah, ini yang perlu kita perhatikan. Memang, katanya sama-sama bagus untuk fase generatif. Tapi bedanya, jika pupuk MKP, dipakai saat perangsangan bunga atau sampai pentil buah muncul. Pada saat seperti inilah tanaman membutuhkan pupuk fosfat.
Baca juga : BIBIT CABE RAWIT UNGGULAN TERBAIK DI KEDIRI, SURGANYA PETANI CABE PROFESIONAL!
Sementara KNO3 Putih dipakai setelah pentil buah muncul, hingga besar menuju pematangan atau panen. Karena untuk membuat buah tanaman besar, tanaman tetap butuh nitrogen yang juga andil dalam pembentukan karbohidrat, selama proses fotosintesis.
Selain hanya untuk merangsang pembungaan dan mencegah kerontokan, Juragan juga perlu tahu kalau fungsi dari pupuk MKP yang mengandung tinggi fosfat ini, juga akan merangsang pertumbuhan akar. Ini karena unsur P nya yang lebih besar ketimbang K. Jadi, paling tidak, sebelum buah benar-benar muncul, akar tanaman cabe Juragan sudah kuat terlebih dahulu.
Jadi, bisa kita pahami dulu. Fase pertumbuhan tanaman cabe ada vegetatif dan generatif. Pada fase generatif sendiri, masih dibagi menjadi dua. Yaitu fase pembungaan dan pembuahan.
Pada fase perangsangan bunga sebaiknya hindari dulu penggunaan pupuk mengandung nitrogen, gunakan pupuk MKP, yang banyak fosfatnya.
Barulah pada fase pembesaran dan pematangan buah bisa pakai pupuk generatif yg mengandung Nitrogen seperti KNO3, atau Gandasil B. Kita tidak melulu harus terpaku pada KNO3 Putih saja ya gan. Sesuaikan juga dengan kebutuhan tanaman. Kalau juga butuh hara mikro, baiknya ya pakai Gandasil B.
Waktu Aplikasi MKP dan KNO3 Putih
Aplikasi pupuk tinggi P K dan pupuk K N ini sangat berguna agar perangsangan buah lebih maksimal. Dengan aplikasi pupuk MKP dan KNO3, manfaat lainnya ialah mencegah buah gugur serta bakal buah rontok.
Kita bisa memulainya dengan memperhatikan langkah-langkah berikut.
- Pemberian pupuk MKP, setelah muncul bunga
Setelah muncul bunga, beri pupuk MKP untuk mempercepat pembungaan dan menguatkan bunga agar tidak gagal tumbuh dan gugur. Dosis pemberian pupuk tiap tanaman dapat Juragan lihat di belakang kemasan pupuk.
2. Pemberian pupuk KNO3 Putih, untuk pematangan buah
Setelah bakal buah sudah terbentuk, berikan pupuk jenis KNO3 Putih saja tanpa campuran MKP agar proses pengisian buah bisa lebih lama dan maksimal. Apa dampak jika ada tambahan MKP? yang terjadi nantinya proses pematangan memang menjadi lebih cepat dan buah lebih cepat panen. Namun sayangnya bentuknya bisa lebih kecil.
3. Rutin pemupukan
Selama periode pembungaan hingga panen, tetap lakukan pemupukan dengan dosis sedang/kecil dan hanya seminggu sekali.
4. Aplikasi tambahan pupuk Boron
Kita bisa memaksimalkan penyerapan dan pendistribusian nutrisi dalam tanaman dengan pemberian kristalon boron. Atau seperti pupuk Karate Boron. Selain itu, keberadaan unsur hara boron ini, juga bisa memproduksi asam nukleat dan hormon, yang tentunya baik untuk tanaman. Juga bisa mempertahankan integritas struktural, membran tanaman.
Di musim hujan ini, tingkat PH tanah juga perlu dipantau. Bagus sekali jika kita punya PH meter. Bagaimana jika tidak punya alatnya? Its’ oke, untuk menyiasati keasaman yang tinggi akibat air hujan, kita taburkan kapur dolomit 1 sendok per tanaman.
Bagaimana dengan pupuk kandang? Sebaiknya kita memberikan atau menambahkan pupuk kandang di awal musim hujan dan di akhir musim hujan. Hindari memberikan pupuk kandang di tengah puncak musim penghujan seperti sekarang.
Jika pun ingin memberikan pupuk kohe pastikan jangan berlebihan dan berikan kohe yang sudah matang atau yang sudah kering dan tidak berbau.
DAPATKAN PRODUKNYA