4 Cara Pakai Pupuk Kalsium Berbagai Macam Bentuk, Waktu dan Dosisnya

Pupuk Kalsium kita butuhkan untuk memperkuat dinding sel tanaman, agar tidak terjadi rontok, dan menghindarkan dari pembusukan, baik busuk tanaman maupun busuk buah. Tapi berkaitan dengan masalah efikasi, sehingga agar tanaman bisa terpenuhi kebutuhannya hanya dalam sekali aplikasi, kita gunakan pupuk kalsium yang juga memiliki kandungan lain. Lalu, bagaimana cara pakai pupuk kalsium? Dari kandungan yang berbeda, apa cara aplikasinya juga beda?

Kalsium Nitrat

Kandungan dalam terdiri dari kalsium oksida dan nitrogen nitrat. Contoh pupuknya adalah CNG Pak Tani, Meroke Calnit, Canita Cap Tawon, atau YaraTera Calcinit. Pupuk seperti ini sifatnya higroskopis dan cepat larut dalam air. Nilai lebihnya, cepat terserap oleh tanaman. Umumnya kandungan kalsium oksidanya sekitar 26% dengan N total 15%.

Kalsium nitrat sebenarnya bisa saja diberikan sejak awal tanam, tapi kurang tepat. Sebab, pada saat penyiapan lahan, kebutuhan unsur N masih dapat disuplai oleh pupuk lain yang sifatnya lebih slow release daripada kalsium nitrat. Tidak cepat higroskopis.

Maka jenis pupuk ini cocok diberikan saat tanaman menjelang berbunga. Pada waktu tersebut, potensi keasaman tanah sudah mulai meningkat, akibat dari semakin banyaknya ion H+ yang dilepaskan akar tanaman (H+ membuat tanah asam).

Untuk menghindarkan tanah dari keasaman itu, cara pakai pupuk kalsium nitrat ini cocok diaplikasikan secara kocor pada tanah. Kalau Juragan mau memperkuat dinding sel tanaman dengan lebih cepat, bisa kita semprotkan lewat daun. Dosisnya 2 gram per liter, atau sekitar 2 sampai 3 sendok teh per 10 liter air.

Baca juga : 5 PUPUK ASAM HUMAT CAIR, PUPUK CABE MUSIM HUJAN PASTI TERSERAP

Kalsium Humat

Kalau kalsium nitrat tadi gandengannya nitrogen, pupuk kalsium humat ini gandengannya asam humat. Maka secara fungsi, akan lebih fokus dalam memperbaiki kondisi tanah karena menetralisir asam, dan untuk mengatasi kekurangan kalsium. Beberapa contoh produknya adalah Cal-Ha, Calter, atau NutriCalha.

Nah, dalam pupuk-pupuk tersebut rata-rata kandungan kalsiumnya lebih dari 50%, dengan kandungan asam humat sekitar 10% saja. Di musim hujan, pupuk ini akan sangat berguna untuk mengurangi rontok akibat kelebihan air, ataupun untuk membantu penyerapan hara oleh asam humat, juga menetralisir asam akibat curah hujan yang tinggi.

Kalsium humat bisa mulai diberikan pada masa vegetatif sampai generatif. Dosisnya, yang dibutuhkan pada rata-rata produk yang ada dipasaran, umumnya 5 gram per liter, dikocorkan pada tanaman.

Kalsium Super

Kandungan kalsium yang lebih banyak, ada pada pupuk Kalsium Super. Beberapa contoh produknya adalah Kalsium Super Cap Tawon, Top Calsium, atau Kalsigro. Dalam pupuk-pupuk tersebut, ada kandungan lebih dari 90% total kalsium. Biasanya kandungannya merupakan kalsium karbonat (CaCo3) dengan beberapa unsur hara mikro sebagai pelengkap.

Pupuk dengan kandungan tinggi kalsium ini baik digunakan untuk pupuk dasar maupun pupuk susulan. Penggunaan kalsium karbonat, ada kaitannya dengan pupuk organik. Pupuk kalsium karbonat akan meningkatkan efektivitas pupuk organik sehingga penyerapannya pada tanaman akan lebih optimal. Hal ini juga dapat membantu menghindari pencucian hara serta meningkatkan retensi penggunaan air.

Pupuk kalsium karbonat selain sebagai sumber kalsium, juga bisa meningkatkan ph tanah. Sifatnya slow release dengan kemampuan mampu menyerap kelembaban udara. Bila campur dengan fungisida tembaga hidroksida juga tidak masalah. Hanya saja penggunaannya kurang cocok untuk tanaman pada fase vegetatif awal. Juga tidak cocok untuk kombinasi dengan pestisida yang berbentuk larutan seperti SP, SL, SG, atau WSC.

Cara pakai pupuk kalsium super atau karbonat untuk pengocoran rata-rata dosisnya lebih banyak. Sekitar 10 gram per liter.

Kalsium Boron

Campuran penggunaan boron dan kalsium dapat mempromosikan penyerapan elemen, dan dua pupuk dapat disemprotkan bersama-sama. Sekarang kita biasanya menggunakan kalsium chelated dan boron chelated. Secara umum, kedua pupuk ini dapat campur. Dengan menuangkan pupuk ke dalam air dan itu akan larut dengan cepat.

Boron dan kalsium umumnya penyemprotannya setelah berbuah. Secara foliar semprotkan 2-3 kali, setidaknya satu minggu terpisah. Bukan berarti semakin banyak semprotan, semakin baik. Ketika menanam di rumah kaca di musim dingin, ketika ada sinar matahari yang tidak mencukupi dan bahkan hari-hari berawan, kurangi frekuensi penggunaan untuk mencegah kelembaban di gudang meningkat. Semprotkan pupuk foliar kalsium boron ini pada hari-hari cerah untuk menghindari periode suhu tinggi pada siang hari.

Mengenai dosis, setelah melihat lebih jauh ternyata di beberapa produk banyak yang berbeda konsentrasinya. Maka untuk dosis, tetap patuhi konsentrasi yang ada di kemasan masing-masing produk.

Pertumbuhan sayuran membutuhkan kalsium dan boron. Penyemprotan foliar juga merupakan metode suplemen, yang menggunakan sejumlah kecil pupuk dan memiliki tingkat penyerapan yang tinggi.

Lihat juga : Campuran untuk Pupuk Kalsium Nitrat, Insek dan Fungi

Campur pupuk Kalsium

Meski membantu dalam mencegah dan membantu pemulihan dari serangan penyakit, penggunaannya tidak bisa bersamaan dengan pestisida. Karena kalsium sejatinya merupakan pupuk yang sifatnya alkalis. Apabila tercampur akan terjadi hidrolisis sehingga bahan tidak aktif lagi. Saya harap petani dapat memperhatikan keaslian pupuk, memperhatikan apakah dapat campur dengan pupuk lain, dan memperhatikan waktu penggunaan, agar tidak meningkatkan penyakit.