Musim hujan menjadi momok yang cukup mengkhawatirkan bagi petani cabe. Pasalnya musim hujan ini mampu mendatangkan banyak patogen penyakit pada tanaman cabe. Selain terus berupaya mencari cabe rawit yang tahan penyakit, para petani juga terus berinovasi untuk mencegah dan mengatasi ancaman penyakit tersebut.
Kenapa musim hujan mendatangkan penyakit?
Tentu saja karena hujan yang turun terus-menerus akan meningkatkan kelembaban udara, sehingga bakteri dan jamur berkembang lebih pesat. Mereka sejak dulu tak bisa hidup sendiri sehingga mencari inangnya. Salah satunya tanaman cabe.
Teknik Memilih Vabe Rawit yang Tahan Penyakit Kualitas Bagus
Memilih benih adalah hal utama yang penting sebelum memulai usaha pertanian cabai. Benih yang bagus tentu saja yang harus dipilih. Sedangkan benih yang rendah kualitasnya, sebaiknya jangan dipilih karena dapat membuat Anda kecewa ketika hasilnya tak sesuai ekspektasi.
Ada dua macam teknik untuk memilih benih cabai yang bagus, berikut ini penjelasannya!
1. Mengambil Langsung dari Biji Cabai
Cara paling mudah untuk mendapatkan bibit cabai adalah dengan membeli cabai di pasar tradisional atau supermarket. Pilihlah cabai yang bagus secara fisik, berwarna merah merona, segar dan permukaan kulitnya halus. Terlihat berisi dan pedas.
Belah buah cabai rawit tersebut, lalu ambil biji-bijinya. Bersihkan dan rendam dalam air hangat selama beberapa jam. Dari situ akan terlihat, mana biji yang tenggelam dan mana yang terapung. Tanamlah biji yang tenggelam dan buanglah biji yang terapung karena kualitasnya rendah.
2. Membeli Benih Kemasan
Cara yang kedua adalah membeli benih cabai kemasan yang saat ini sudah banyak tersedia di toko-toko pertanian offline maupun online. Seperti bibit cabai rawit Master, tersedia dalam kemasan ukuran 10 gram. Harga ekonomis dan pemakaiannya lebih efisien.
Misalnya, Anda memiliki lahan tanam seluas 1 ha, maka kebutuhan bibit cabe rawit Master ini hanya sebanyak 110 sampai 120 gram atau sekitar 11 – 12 bungkus saja.
Bibit cabe rawit Master dikenal sebagai bibit cabe rawit yang tahan penyakit, dalam kemasan tercantum jika bibit ini memiliki keunggulan varietas yakni toleran terhadap virus Gemini. Suatu virus yang berasal dari kutu putih dan kutu kebul, menyerang bagian daun yang akibatnya menghambat proses pertumbuhan bunga dan buah cabai.
Ciri-ciri Cabe Rawit yang Tahan Penyakit, Sudah Tahu?
Selanjutnya, berikut ini akan kita bahas mengenai ciri-ciri cabe rawit yang kuat hidup lama dan tahan terhadap penyakit.
1. Mudah Beradaptasi
Cabai rawit memang ajaib. Karena permintaannya yang pesat, maka ia pun harus memiliki jangkauan yang luas agar produksinya tinggi. Maka dari itu, jangan heran jika cabai rawit bisa beradaptasi dengan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah.
Bila kelembaban udara di sekitar tempat tinggalnya saja bisa terkontrol dengan baik maka pasti cabai rawit ini bisa kebal terhadap serangan virus dan bakteri penyakit.
2. Masa Berbunga dan Panen Teratur
Secara umum tanaman cabai rawit mulai berbunga pada umur 38 hingga 45 hari. Sedangkan untuk masa pemanenannya pada umur 85 sampai 90 hari atau sekitar 3 bulanan. Cabe rawit yang tahan penyakit pasti akan memulai tahapan tumbuh kembang tersebut sesuai dengan catatan penelitian terdahulu.
Verietas Master, Terbukti Menghasilkan Cabe Rawit Tahan Penyakit Paling Tepercaya!
Sebelumnya telah dijelaskan di atas bahwa benih rawit Master ini merupakan cabai rawit yang memiliki imunitas yang bagus terhadap serangan virus dan bakteri.
Selain itu, produktivitas dari bibit cabai Master ini terbilang cukup tinggi. Satu tanamannya bisa menghasilkan 600 hingga 750 buah atau sekitar 1,4 – 1,7 kg.
Yuk, pesan produk cabe rawit tahan penyakit yang original langsung di Shopee dan Tokopedia!