back to top

6 Fungisida Resisten Tinggi, Ampuh Tapi Ada Resiko

Masing-masing fungisida memiliki cara kerja dan karakteristiknya. Beberapa diantaranya yang selama ini sudah kita kenali, ternyata ada fungisida yang memiliki resiko resisten paling tinggi, dibandingkan dengan bahan aktif fungisida lainnya. Oleh sebab itu, penggunaannya harus hati-hati, karena lebih beresiko tidak mempan jika aplikasinya terus menerus.

Walaupun memang banyak di antaranya, memiliki cara kerja yang sangat baik dalam mengatasi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa bahan aktif fungisida dengan resiko resisten tinggi.

Metalaksil

Metalaksil merupakan bahan aktif insektisida dengan cara kerja sistemik. Bukan hanya semprot, bila kocor juga bisa di serap oleh akar tanaman.

Termasuk golongan 4, memang cara kerjanya cepat dengan langsung mematikan sistem syaraf. Tapi resiko resistensi terhadap jamur tinggi.

Resistensi dan resistensi silang terkenal di berbagai Oomycetes, termasuk jamur Phytophthora.

Contoh merk nya adalah Besromil dengan 35℅ metalaksil saja yang mengatasi penyakit patek dan segala jenis busuk sekaligus. Harganya sekitar 60 ribu, per kemasan 100 gram.

Fungisida ini memang unggul dalam aktivitas serapannya yang cepat. Bahkan ketika dilarutkan tidak ada endapan.

Umumnya fungisida jenis ini aplikasiné hanya  beberapa kali saja dengan sistem rolling. Biasanya kita padukan dengan bahan aktif klorotalonil dan mankozeb, atau hanya untuk mengatasi serangan yang parah saja.

Benomil

Boleh dikatakan, benomil termasuk bahan aktif yang serba bisa. Bisa mencegah, mengobati, juga bisa menjadi fungisida perlakuan benih. Cara kerjanya sistemik dengan menghambat pertumbuhan miselium sebelum atau setelah infeksi. Benomil juga termasuk bahan aktif sistemik yang paling kuat untuk aplikasi kocor, bukan cuma semprot.

Contoh merek dagang yang paling populer adalah Benlox dengan 50% benomil yang mengatasi banyak jenis penyakit jamur dari phytophthora sampai fusarium, sekalipun dalam dosis pemakaian yang irit, 1 gram saja per liter. Bahkan juga sesuai untuk pemakaian di berbagai jenis tanaman, di antaranya adalah bawang merah, cabe, kacang, kubis, tembakau, tomat, semangka, padi, dan lain sebagainya. Harganya 75 ribuan per kemasan 250 gram.

Hanya saja, resistensi umum terjadi pada banyak spesies jamur. Kemungkinan terjadi resistensi silang positif antara anggota grup benzimidazole.

Baca juga : 4 PUPUK ASAM AMINO PLUS, SUBUR KEKEBALAN PENYAKIT MENINGKAT

Karbendazim

Fungisida sistemik dengan efisiensi tinggi dan toksik rendah. Karena konduktivitas ujungnya yang jelas, ia juga bisa menjadi  pembalut benih dan tanah irigasi selain semprotan daun. Fungisida sistemik spektral yang diserap oleh biji, akar dan daun dapat dilakukan pada tanaman, memiliki efek protektif dan terapeutik, serta memiliki waktu residu yang lama dalam mengatasi patek cabe dan hawar pelepah padi.

Fungisida dengan bahan aktif karbendazim bisa kita gunakan jika sudah adanya gejala terserang penyakit. Obat ini akan bekerja secara sistemik dengan spektrum luas, jadi sebaiknya penggunaannya secara berkala dan selang seling dengan fungisida yang bekerja secara kontak.

Ketika digunakan untuk pengolahan tanah, kadang-kadang diurai oleh mikroorganisme tanah, mengurangi kemanjurannya. Jika efek pengolahan tanah tidak memuaskan, metode penggunaan lain dapat digunakan sebagai gantinya.

Interval keamanan adalah 15 hari.

Penggunaan tunggal karbendazim dalam jangka panjang dapat dengan mudah menyebabkan resistensi terhadap jamur sama seperti benomil, dan penggunaannya harus secara bergantian atau bisa campur dengan fungisida lain.

Contoh produknya adalah Bendaz, dengan 50% karbendazim, harganya sekitar 90 ribu per kemasan 500 gram.

Azoksistrobin

Bukan lagi menjadi rahasia kalau efikasi dari azoksistrobin ini tinggi. Banyak jenis penyakit di tanaman bawang merah, cabe, jagung, kubis, tomat, bahkan pada kelapa sawit yang bisa teratasi.

Senyawanya tidak mudah terdegradasi sinar matahari atau oksidasi. Daya

sistemiknya sangat kuat, bahkan lebih kuat dari piraklostrobin yang translaminar.

Contoh produknya dengan harga yang cukup terjangkau adalah Tandem, yang harganya sekitar 115 ribu per kemasan 250 mili. Dosis aplikasinya hanya sedikit, Juragan hanya butuh 0,5 sampai 1 mili saja per liter untuk mengatasi banyak penyakit seperti busuk buah, bercak daun, sampai antraknosa.

Resistensi bahan aktif azoksistrobin ada pada berbagai spesies jamur. Resistensi silang terjadi antara semua anggota fungisida Kode 11, seperti piraklostrobin, trifloksistrobin, atau famoksadon.

Streptomisin

Contoh merek dagang dengan bahan aktif Streptomisin adalah Agrept. Siapa sangka, bakterisida sistemik yang terkenal  untuk perendaman benih ini ternyata juga memiliki resiko resistensi yang tinggi. Padahal harganya murah dan dosis penggunaannya hanya sedikit. Tapi memang, perendaman benih dengan Agrept nyatanya juga bisa mencegah terjadinya penyakit layu bakteri dan antraknosa. Untuk perendaman 0,5 gram per liter, sementara untuk penyemprotan tanaman cabe dosisnya 1 sampai 1,5 gram per liter. Melihat resiko resistensinya yang tinggi, maka sudah pasti, penggunaannya harus di rolling.

Oksitetrasiklin

Bahan aktif Oksitetrasiklin bisa kita temukan pada bakterisida dan fungisida sistemik Bactocyn 150 AL. Dengan dosis pemakaian 1 atau 2 mili per liter, penggunaannya sudah bisa mengatasi penyakit layu bakteri. Untuk mengatasi layu bakteri setelah ada serangan, produk ini seharga 60 ribu per kemasan 200 mil ini bisa di bilang merupakan salah satu yang terpopuler. Sama saja seperti Streptomisin, bahan aktif ini juga tinggi resiko resistensinya.

 

Itu tadi bahan aktif fungisida dan bakterisida yang paling beresiko resisten. Sekalipun memang patut diakui, cara kerjanya cepat. Penggunaannya semestinya selang seling dengan bahan aktif fungisida lain yang resiko rendah. Misalnya seperti bahan aktif propamokarb, dimetomorf, mandipropamid, dan banyak fungisida kontak multisite seperti tembaga, belerang, mankozeb, propineb, thiram, ziram, atau sejenis klorotalonil.

Kalau kita perhatikan, dari 6 bahan aktif tadi, semuanya memiliki cara kerja sistemik. Kalau melihat resistensi, tidak dapat kita pungkiri fungisida dengan cara kerja kontak lebih aman. Maka biasanya di musim hujan, yang kita gunakan sebagai raincoat pelindung tanaman dari jamur yang terbawa air adalah mankozeb, atau fungisida sejenisnya.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Besromil 35 WP – Link Shopee 
Benlox 50 WP – Link Shopee 
Bendas 50 WP – Link Shopee 
Tandem 325 EC – Link Shopee 
Agrept 20 WP – Link Shopee
Bactocyn 150 AL – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });