Akibat dari penggunaan pupuk kohe seperti ayam yang belum terfermentasi dengan baik, atau karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung, gejala layu pada tanaman cabe bisa muncul kapan saja. Dewasa ini, beberapa petani lebih memilih menggunakan h2o2 untuk cabe. Apa alasannya?
Ketika sudah terjadi gejala, jenis fungisida yang cepat mengatasi adalah fungisida kontak. H2O2 adalah salah satu senyawa yang bisa mengatasi layu dan murah harganya. Tapi cepat membasmi jamur bakteri asal kita menggunakannya dengan cara yang tepat.
Di lain sisi, penggunaan fungisida sistemik sebenarnya juga akan sangat membantu. Karena bukan tidak mungkin penyakit seperti fusarium yang mulanya masuk melalui akar, malah menyebar kemana-mana.
Maka pada pembahasan kali ini, selain menggunakan hidrogen peroksida, kita juga pakai fungisida dengan 3 bahan aktif yang cara kerjanya kontak dan sistemik sekaligus.
Baca juga : HEMAT PUPUK MUSIM HUJAN, DOSIS KARBON SILIKA ASAM HUMAT
NEFOS 45 WP- Fungisida 3 Bahan Aktif
3 bahan aktif yang ada dalam fungisida ini terdiri dari tembaga oksiklorida 29%, zineb 12%, dan simoksanil 4%. Mampu bekerja secara protektif untuk melindungi dan bekerja secara kuratif untuk mengatasi setelah terjadi gejala atau serangan penyakit. Dengan gabungan 3 bahan aktif tadi, harga 500 gram fungisida Nefos hanya sekitar 100 ribu per kemasan 500 gram.
Nefos juga merupakan fungisida plus bakterisida karena bahan aktif tembaga oksikloridanya. Golongan fungisida tembaga, termasuk fungisida multisite yang bekerja secara kontak pada banyak target, dengan menghambat atau merusak beberapa proses metabolisme jamur. Kelompok fungisida ini umumnya berspektrum luas. Jadi, baik layu yang penyebabnya fusarium, atau pun layu yang penyebabnya bakteri bisa diatasi.
Zineb juga bekerja secara kontak. Berdasarkan penggolongannya, zineb sama seperti bahan aktif tembaga, yang juga bekerja multisite secara kontak pada banyak target.
Sementara simoksanil, bekerja secara sistemik, bertolak belakang dengan bahan aktif zineb, yang mana simoksanil ini tidak boleh Juragan aplikasikan secara terus menerus karena akan menimbulkan resistensi penyakit. Bahan aktif simoksanil termasuk yang tidak bisa dipakai 4 kali berturut turut.
Walau begitu, dengan fungisida Nefos ini, akan ada 2 perlindungan pada tanaman sekaligus. Pertama, perlindungan dari luar untuk mencegah terjadi infeksi oleh jamur lagi. Dan yang kedua, adalah perlindungan dari dalam dengan bahan aktif simoksanil yang masuk dalam jaringan tanaman.
Jadi, pada kali ini kita gunakan Nefos untuk mengatasi tanaman yang terkena serangan layu. Dengan dosis pemakaian 2 atau 4 gram per liter. Untuk tanaman yang masih menunjukkan gejala layu, cukup dengan dosis 2 gram per liter saja.
Ingat, Nefos ini merupakan fungisida dengan bentuk formulasi WP. Sehingga dalam aplikasinya, kita harus sering menggoyangkan tangki semprot. Karena fungisida WP membentuk endapan ketika sudah lama dilarutkan.
Jangan sampai ketika penyemprotan ada bagian yang terkena banyak fungisida, ada juga yang sedikit. Ujung-ujungnya, pengendalian pada tanaman cabe Juragan tidak maksimal.
H2O2 – Konsentrasi 50%
Kadar H2O2 yang digunakan adalah 50%. Saat ini, harganya sekitar 17 ribuan. Senyawa ini memiliki ekstra oksigen yang lebih banyak daripada air.
Menurut uji mikroskop dari Lombok Organik, hasil pengamatan dari H2o2 50% yang dilarutkan dalam 2 mili per liter, 4 mili per liter, dan 10 mili per liter, menunjukkan bahwa setelah 12 jam pencampuran dengan bakteri EM4, ternyata bakteri EM4 masih aktif. Larutan hidrogen peroksida 50% tidak mematikan mikroba EM4. Itu berarti penggunaannya masih aman untuk lahan Juragan yang memanfaatkan EM4.
H2O2 konsentrasi 50% untuk mengatasi layu ini cukup banyak, yaitu 500 ml untuk takaran 80 liter air. Bisa langsung campurkan saja ke larutan fungisida Nefos.
Ketika dua bahan tadi sudah campur, tinggal aplikasikan saja secara kocor pada lubang tanam tanaman yang menunjukkan gejala layu. Dosis kocornya 1 gelas per lubang tanam, atau sekitar 250 ml.
Aplikasinya 3 kali saja, maksimal 4 kali aplikasi kalau belum sembuh mengingat bahan aktif simoksanil yang tidak bisa kita pakai lebih dari 4 kali berturut-turut. Harus rolling dengan bahan aktif lain. Dan kalau kasus layu di lahan Juragan yang terjadi akibat dari penggunaan kohe yang belum terfermentasi dengan baik, sebaiknya tanaman yang belum terkena layu juga diberi aplikasi kocor.
DAPATKAN PRODUKNYA