Penyemprotan cabe pada fase generatif bunga, tetap membutuhkan pupuk daun, insektisida, juga fungisida. Praktisnya, kita campur saja jadi satu dalam sekali semprot. Akan saya rekomendasikan beberapa produk pilihan, termasuk pupuk yang bisa Juragan gunakan dan aman campurannya. Bagaimana cara mencampur pupuk daun pestisida?
Pupuk Daun
Poin pertama yang perlu menjadi perhatian, hanya pupuk daun dengan ph antara 5,5 sampai 7 saja yang bisa kita campur. Kaitannya dengan fase generatif, komposisi wajib dalam pupuk adalah unsur P dan K.
Untuk membuat tanaman memproduksi bunga dalam jumlah yang banyak, kita gunakan pupuk MKP. Harganya masih di sekitar 60 ribuan. Saya sarankan, kalau pupuk daunnya hanya tunggal MKP saja, penggunaannya khusus untuk fase pembungaan saja. Setelah masuk fase pematangan buah, saya sarankan menggunakan pupuk yang tinggi kaliumnya.
Dosis pupuk yang digunakan misalnya 3 sendok makan saja. Larutkan dulu pada wadah terpisah. Tidak langsung pada ember, atau tangki semprot.
Baca juga : PILIH PUPUK KNO3 MERAH ATAU ULTRADAP, PUPUK CABE VEGETATIF
Fungisida WP
Rekomendasi selanjutnya, menggunakan fungisida dalam bentuk WP. Pada musim kemarau, potensi serangan jamur tidak akan separah pada saat musim hujan. Sebagai pencegahan saja, tetap menggunakan fungisida.
Pakai yang cara kerjanya kontak, tapi spektrum pengendaliannya luas. Seperti mankozeb biru pada merk Dithane M-45 80 WP. 40 ribuan harganya per kemasan 200 gram. Mankozeb biru yang saya rekomendasikan, dengan alasan ada tambahan unsur mangan dan zinc.
Mangan, pada dasarnya tanaman butuhkan untuk sintesis klorofil, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Sinergis dengan mangan, zinc selain sebagai katalis, juga terlibat dalam perkembangan kloroplas. Kondisi klorofil atau hijaunya daun ini yang perlu kita pertahankan. Karena rentan dihisap habis oleh hama kutu, sehingga menjadikannya kuning keriting.
Penggunaan fungisida dengan formulasi WP juga ada alasannya. Umumnya, insektisida yang biasa kita gunakan formulasinya cair. Jangan sampai, formulasi fungisidanya juga larut air, karena akan berdampak pada perubahan larutan campuran.
Selain dengan mankozeb 80%, pilihan lainnya bisa pakai propineb 70% atau ziram 90%. Bedanya, kalau kita bandingkan dengan mankozeb dalam propineb dan ziram hanya ada tambahan unsur hara zinc saja.
Untuk dosisnya, silakan Juragan pakai 2 sendok makan. Masih sama caranya, dilarutkan dalam wadah terpisah dulu.
Insektisida EC
Untuk fungisida, pakai yang kontak saja sudah mencukupi. Sementara untuk insektisidanya, maksimalkan dengan penggunaan dua bahan aktif sekaligus. Tidak perlu repot campur dua insek, pakai saja satu insek yang dobel bahan aktif.
Kaitannya dengan serangan hama kutu yang paling utama dihindari, campuran dalam penyemprotan ini menggunakan gabungan antara abamektin 50% dan acetamiprid 100%. Dapat Juragan temukan salah satunya pada merk Andromeda. Harganya sekitar 120 ribu per kemasan 250 mili.
Hama trips, kutu daun, dan ulat grayak diatasi oleh bahan aktif abamektin. Sementara acetamiprid mengatasi hama jenis kutu hama lepidoptera, kutu daun, juga trips. Acetamiprid ini sebenarnya mirip dengan imidakloprid. Memang aslinya satu golongan. Tapi, acetamiprid spektrum insektisidanya lebih luas.
Dosis pakainya 1 mili per liter saja. Juga larutkan secara terpisah dulu.
Setelah melarutkan dalam masing-masing wadah, cara mencampur pupuk daun pestisida harus berurutan. Pertama masukkan dulu larutan pupuk daun. Kedua masukkan pestisida yang tidak larut air, pada contoh ini maka yang masuk dulu fungisida WP. Baru setelah itu, larutan insektisida EC yang masuk dalam campuran.
Setelah mencampur pupuk daun pestisida, silakan Juragan lakukan penyemprotan langsung. Meskipun tidak ada reaksi dalam persiapan pertama, itu tidak berarti bahwa campuran tadi dapat di simpan untuk waktu yang lama sesuka hati.
DAPATKAN PRODUKNYA
MKP Pak Tani – Link Shopee
Dithane M-45 – Link Shopee
Andromeda 50/100 EC – Link Shopee