Benih cabe rawit unggul tahan penyakit menjadi trending topik saat harganya naik drastis. Dimana per kilonya bisa mencapai Rp 150 ribuan, yang jelas cukup memberatkan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Karena itu, menanam sendiri cabe rawit menjadi solusi yang tepat bagi sebagian masyarakat.
Naiknya harga cabe rawit ini bukan tanpa alasan. Banyak faktor yang bisa menyebabkannya. Mulai dari rusaknya panen cabe karena perubahan cuaca tak menentu, serangan hama atau meledaknya permintaan yang tidak seimbang dengan stok yang ada.
Macam-macam Ancaman yang Dapat Merusak Benih Cabe Rawit Unggul Tahan Penyakit
Cuaca yang tak menentu memang bisa merusak tanaman cabai. Seperti ketika hujan deras berangin yang turun berhari-hari, panas ekstrem atau angin topan. Meski sebenarnya masalah ini masih bisa diatasi dengan cara menempatkan tanaman cabai di lahan yang tertutup tapi transparan. Jadi, sinar matahari tetap bisa masuk dengan mudah.
Selain cuaca, ancaman lain yang tak kalah menjengkelkan para petani cabai adalah serangan hama yang datang secara mendadak tanpa aba-aba. Hama apa sajakah itu?
Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Hama Kutu Daun Persik
Kutu daun berukuran kecil seperti semut. Mereka sangat suka hinggap di dedaunan cabai dan menghisap sarinya, sehingga akan tertinggal bercak-bercak hitam pada daun yang kemudian mengeriting rapuh lalu mati.
Cara sederhana untuk mengatasi hama ini adalah dengan memetik daun yang telah terinfeksi hama, kemudian membakarnya. Jika masih belum berhasil, gunakan semprotan yang telah diisi insektisida berbahan aktif yang terdapat kandungan diafenthiuron atau fipronil abamektin di dalamnya.
2. Kutu Kebul
Sebelum mulai berbunga, benih cabe rawit unggul tahan penyakit akan menumbuhkan banyak daun dan ruas. Namun, lagi-lagi pertumbuhan daun ini bisa terhambat akibat serangan kutu kebul.
Hama ini mampu mengeluarkan cairan yang akan menghambat proses fotosintesis pada daun yang di tempatinya. Lebih menyebalkan lagi, kutu kebul ini memiliki sifat reproduksi yang cepat, sehingga harus segera di tangani begitu muncul tanda-tandanya.
Ada dua cara untuk mengatasi hama ini. Pertama, memanfaatkan perangkap kuning atau musuh alaminya yaitu serangga, patogen, parasitoid dan predator. Bila masih belum ampuh, maka semprotkan cairan pestisida.
3. Tungau Merah dan Tungau Kuning
Daun cabai rata-rata berukuran panjang 8,5 – 9,2 cm dan lebar 4,6 – 5,5 cm. Pucuk daun benih cabe rawit menjadi favorit bagi tungau merah dan tungau kuning. Mereka menyerap sari pati daun hingga daun pun mengeriting ke bawah, kaku, menebal dan berubah warna menjadi kecokelatan.
Pucuk daun yang terserang lama kelamaan akan rapuh dan mati. Serangan hama ini harus segera membasminya dengan dua cara. Pertama, potong atau cabut tanaman yang telah terserang kemudian bakar sampai kering.
Kedua, semprotkan obat tunai akarisida di sekeliling tanaman cabai bila kondisinya sudah parah.
Minimalisir Kerugian Akibat Hama dengan Memilih Benih Cabe Rawit Unggul Tahan Penyakit!
Ancaman dari tiga macam hama di atas memang cukup mengkhawatirkan. Namun, Anda tak perlu resah karena kerugian ini bisa diminimalisir dengan menanam benih yang memiliki toleran terhadap hama seperti benih cabe rawit Master yang toleran terhadap virus gemini.
Dapatkan produk benih cabe rawit unggul tahan penyakit ini di Shopee dan Tokopedia, marketplace terbaik di negeri ini!
Ada harga spesial dan free ongkir ke seluruh Indonesia, serta diskon dan cashback menarik untuk Anda pelanggan setia marketplace tersebut. Yuk, langsung pesan sekarang juga!