Bibit cabe rawit pedas yang berkualitas merupakan salah satu poin yang harus diperhatikan bagi para petani sebelum menyiapkan budidaya cabe.
Petani atau pekebun biasanya hanya berfokus perihal lokasi semai, hama, atau vitamin pendukungnya tanpa memperhatikan detail kualitas bibitnya.
Oleh sebab itu, penggunaan bibit cabe dan cara pengelolaannya harus menjadi perhatian khusus agar hasil panen bisa maksimal, seperti sebagai berikut!
Cara Mengelola Bibit Cabe Rawit Hingga Siap Panen
Sebenarnya, Anda bisa menjadikan beberapa persen dari hasil panen sebagai bibit. Namun, ini membutuhkan waktu dan keahlian. Sementara, hasilnya belum tentu sama persis dengan induknya.
Membeli bibit cabe rawit pedas unggul menjadi solusi yang lebih mudah. Selain cepat, harganya juga cukup terjangkau. Apalagi benih unggul sudah dibuat sesuai dengan kondisi lingkungan Indonesia dan hasil panennya lebih baik.
Meskipun demikian, ketika mengelola cabe dalam pertanian maka ada detail hal yang harus diperhatikan. Mulai dari penyemaian hingga akhirnya siap panen agar tidak salah dalam pengelolaannya.
1. Pastikan Bibit Dalam Kondisi Baik
Pertama, detail yang harus di perhatikan ketika Anda ingin menggunakan bibit cabe rawit pedas adalah dengan memastikan kondisi awalnya.
Kondisi awal yang di maksudkan, yaitu bibit yang ada harus dalam keadaan prima. Jka dalam bentuk bibit (benih), maka pastikan tidak ada kerusakan, jamur atau busuk.
Memastikan bibit dalam kondisi baik adalah upaya utama untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik juga lho!
Jika bibit sudah dalam bentuk tanaman bertunas kecil, pastikan sudah siap di pindahkan ke lahan. Anda dapat melihatnya dari jumlah daun yang tumbuh berkisar 3 sampai 5 helai.
2. Lahan Pertanian Harus Siap Tanam
Kedua, Anda harus memperhatikan lahan pertanian haruslah siap tanam.
Pastikan bahwa tanah untuk menyemai tidak dalam kondisi kering atau terlalu terendam air yang bisa memicu kebusukan bibit.
Bahkan petani bisa menambahkan vitamin atau pupuk jika di perlukan. Selain itu, bisa memberikan penambahkan kapur kalau PH tanah terlalu asam, khususnya di musim hujan.
3. Menyiapkan Keperluan Vitamin, Pestisida, dan Alat Pertanian
Tak hanya dua hal yang perlu di perhatikan dan di kelola. Petani juga harus menyiapkan keperluan tambahan bagi bibit cabe, seperti vitamin, pestisida untuk hama atau alat-alat penunjang pertanian seperti cangkul, gunting atau lainnya.
Menyiapkan keperluan semacam ini sangat perlu agar petani bisa memastikan kesehatan bibit cabe hingga masa panen terjadi di usia 80 harian.
4. Memperhatikan Pemberian Pupuk Hingga Penyiraman
Terakhir, petani juga bisa memperhatikan pemberian pupuk serta penyiraman yang akan di berikan pada bibit cabe sejak awal, proses pertumbuhan dan masa menjelang panen.
Kecenderungannya, bibit cabe dapat di siram dengan intensitas air yang cukup. Anda bisa menyiram cabe di pagi serta sore hari dengan memperhatikan cuaca di Indonesia. Saat musim hujan, Anda bisa mengurangi proses penyiraman dan sebaliknya.
Sudah siap mencoba bertanam cabe, baik di pekarangan atau lahan lebih luas? Anda bisa menerapkan hal-hal yang di sebutkan di atas secara optimal, agar hasilnya sesuai ekspektasi. Perhatikan pula cara merawat, mencegah hama, dan panen yang lebih terperinci.
Bibit Cabe Rawit Pedas Bisa Anda Beli Disini!
Jangan lupa, agar mendapatkan hasil panen yang baik maka Anda bisa menggunakan bibit cabe rawit pedas merk Master yang bisa di beli di Toko Derees. Alamatnya lengkap bisa Anda lihat di https://tokoderees.com/produk.
Selain itu, Anda juga bisa mencari di toko yang sama di marketplace terbesar Indonesia, Shopee dan Tokopedia. Bahkan, chat langsung dengan kami juga boleh di 0812-9109-9109.
Ada banyak cara berbelanja, jadi tidak salah jika membeli benih lombok Master di toko terpercaya dan rekomenden Toko Derees. Yuk, belanja!