Cara Membuat Bibit Cabe Sendiri dalam Skala Besar

Dalam budidaya cabe, kamu membutuhkan banyak bibit unggul untuk memperoleh hasil panen sesuai harapan. Cara membuat bibit cabe manual dengan kuantitas besar menjadi alternatif.

Meskipun kerap membutuhkan tenaga ekstra, tetapi membuat bibit cabe sendiri sebenarnya tidak tergolong sulit.

Secara umum, bibit cabe dapat dibedakan menjadi 2, yakni bibit OP (Open Pollinated) dan bibit hibrida. Jika didefinisikan, OP berarti bibit lokal dengan beberapa kekurangan, sedangkan bibit hibrida adalah persilangan induk berkualitas yang kerap dilakukan melalui pemuliaan tanaman.

Akan tetapi, bukan berarti tidak bisa membuat bibit unggul secara manual.

Cara Membuat Bibit Cabe dengan Cepat, Mudah, dan Murah

Industri cabe Indonesia
Industri cabe Indonesia

Tahukah kamu kuantitas dan kualitas panen tidak hanya berasal dari perawatan dan asupan nutrisi, melainkan juga berdasarkan bibit yang tertanam? Oleh karena itu, memilih bibit unggul merupakan salah satu prioritas. Tujuannya untuk mengoptimalkan hasil panen.

Selain itu, membuat bibit cabe secara manual juga sederhana. Dapat dibilang kamu hanya membelah cabe, kemudian menanamnya.

Akan tetapi, untuk memilih bibit berkualitas, orang-orang harus menerapkan beberapa tips khusus.

1. Memilih Induk Tanaman dengan Kualitas Optimal

Cara membuat bibit cabe yang pertama dengan memilih induk tanaman dengan kualitas terbaik. Dalam genetika sudah jelas bahwa suatu tanaman pada umumnya mengikuti sifat-sifat induknya.

Hal ini seperti pepatah kalau buah tidak jatuh dari pohonnya. Dengan demikian, induk cabe harus memiliki ketentuan khusus agar memperoleh bibit yang baik.

Salah satu ketentuan yang menjadi harapan adalah induk cabe tumbuh dengan sehat dan tidak terserang penyakit. Selain itu, induk memiliki keseragaman tumbuh di lapangan, menghasilkan buah dengan kualitas terbaik di usia 7 sampai 8 bulan, memiliki buah yang lebat, dan buah yang tua tampak memiliki kulit merah yang mengkilat.

Nah, setelah menemukan induk cabe dengan kualitas optimal, kamu harus merawatnya dengan baik. Tujuannya agar cabe menghasilkan buah dan biji untuk pembibitan.

Cara merawat induk cabe pada umumnya tidak berbeda dengan cabe lainnya, yakni dengan penyiraman, pemupukan, perempelan, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit, hingga panen.

2. Mengambil Biji Induk Tanaman Cabe Sebagai Bakal Benih

Cara membuat bibit cabe memang membutuhkan tenaga ekstra.

Awalnya, buah dipetik dari induk pilihan, di mana biji dari buah-buah ini merupakan dasar untuk pembenihan. Selanjutnya, benih dapat ditanam untuk menghasilkan pembibitan. Sebelum itu, buah juga disortir untuk memilih kualitas terbaik.

Jika kamu menjumpai buah busuk, cacat, atau memiliki ukuran tidak seragam, maka buah tidak layak dipilih.

Kemudian, sayat buah cabe menjadi 2 bagian secara hati-hati, sebab sayatan tersebut dapat melukai biji cabe yang ada di dalam buah. Hal iniĀ  untuk mengeluarkan biji-biji tersebut.

Beberapa petani juga memutuskan menjemur biji-biji ini untuk menghasilkan benih. Penjemuran dapat dilakukan secara tradisional, yakni dijemur di bawah sinar matahari secara langsung atau diangin-anginkan saja.

Hal ini dapat mengoptimalkan proses seleksi benih cabe menggunakan air bersih.

3. Seleksi Biji Cabe Menggunakan Air

Biji yang kering dapat disebut sebagai benih. Kemudian, benih diseleksi menggunakan air bersih. Soalnya, terdapat benih cacat yang mungkin tidak tumbuh secara optimal saat disemai atau ditanam.

Proses seleksi sama sekali tidak tergolong ribet, sebab kamu hanya membutuhkan ember atau bak sebagai wadah. Campurkan benih ke dalam air, lantas aduk-aduk untuk menghilangkan kotoran yang menempel.

Cara membuat bibit cabe berikutnya dengan merendam benih-benih tersebut semalaman. Setelah itu, kamu dapat memulai seleksi, yakni dengan membuang benih- benih cabe yang mengapung. Sedangkan, benih cabe yang tenggelam merupakan bakal benih untuk menumbuhkan cabe-cabe kualitas terbaik.

Proses ini dapat menentukan efektivitas penyemaian, khususnya menentukan apakah bibit tumbuh optimal, cacat, atau gagal.

Dengan kata lain, benih cabe yang lolos seleksi pada umumnya memiliki daya tumbuh mencapai 80 persen. Ini adalah angka optimal untuk meminimalkan risiko kematian.

4. Menjemur Benih Cabe di Tempat Teduh jika Ingin Menyimpan Benih Tersebut Kembali

Benih cabe sebaiknya dikeringkan dengan dijemur di tempat teduh atau diangin-anginkan. Tujuannya mengurangi kelembaban agar biji tetap awet jika berniat menyimpannya sebelum penyemaian.

Oleh karena itu, benih cabe di toko pertanian selalu berada dalam kemasan dan dalam keadaan kering. Hal ini agar benih memiliki usia yang lama.

Selain itu, benih yang lembab memperbesar risiko terserang jamur sehingga memiliki kualitas yang buruk. Benih-benih berjamur mungkin juga tidak tumbuh saat ditanam.

Di sisi lain, jika berada di media yang tepat, benih dengan kelembaban tertentu dapat tumbuh menjadi bibit cabe. Padahal, kamu ingin menyimpannya terlebih dahulu sambil menunggu waktu yang tepat untuk penyemaian.

Cara membuat bibit cabe memang membutuhkan tips khusus. Misalnya, sebelum memulai penyemaian ada baiknya kembali merendam benih cabe di dalam air.

Hal ini bertujuan untuk merangsang perkecambahan. Dengan proses perkecambahan yang maksimal, kamu dapat memperoleh bibit cabe lebih cepat dari biasanya.

5. Menyemai Benih Cabe untuk Bibit Skala Besar

Langkah terakhir adalah menyemai benih cabe untuk memperoleh bibit unggul dalam skala besar. Sebelumnya, kamu harus menyiapkan media tanam, baik media yang langsung berada di tanah atau semai ke dalam polybag.

Media tanam juga harus kamu siram sehingga dalam keadaan yang benar-benar basah agar cabe dapat berkecambah dan tumbuh sesuai ekspektasi.

Media tanam dapat kamu lubangi memakai jari secara manual untuk membuat tempat tumbuh. Mungkin, hal ini membutuhkan kesabaran ekstra, sebab kamu harus memasukkan benih cabe satu persatu ke dalam lubang-lubang yang terbuat.

Setelah itu, tutup lubang tersebut agar benih benar-benar terkubur. Tada, proses penyemaian sebenarnya telah selesai.

Namun, untuk mengoptimalkan proses ini, ada baiknya menutup media dengan plastik mulsa selama 1 minggu. Setelah itu, benih tumbuh menjadi bibit cabe saat plastik terangkat. Maka, kamu berhasil memperoleh bibit cabe dalam skala besar.

6. Merawat Bibit

Cara membuat bibit cabe telah selesai, tetapi kamu harus merawat bibit tersebut hingga dapat pindah ke tanah. Dalam hal ini, petani memiliki dua pilihan, yakni menjual atau menanam bibit tersebut untuk budidaya.

Pada umumnya, proses perawatan membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 6 minggu.

Nah, setelah bibit memiliki 6 hingga 8 helai daun, bibit dapat kamu pindahkan ke tempat pembesaran.

Dalam hal ini, perawatan hanya berupa penyiraman secara rutin. Tujuannya agar pertumbuhan bibit tidak terhambat.

Kamu juga dapat memilih bibit unggul dengan memahami ciri-ciri tertentu, seperti memiliki daun dan batang berwarna hijau, memiliki batang yang kokoh, dan terlihat sehat.

Demikian cara sederhana untuk membuat bibit cabe yang cepat, mudah, dan murah dalam jumlah yang besar. Membuat bibit cabe sendiri juga terasa menyenangkan.

Setelah memahami cara membuat bibit cabe, kamu dapat mulai menanam cabe untuk memperoleh keuntungan secara optimal.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.