Pandemi COVID-19 memang membatasi banyak hal, di mana orang-orang disarankan untuk melakukan berbagai aktivitas di rumah. Untungnya, kamu dapat belajar cara menanam cabe dari biji untuk mengisi waktu luang.
Biji cabe dapat dikeringkan untuk menjadi benih. Lantas, benih ditanam menjadi bibit hingga tumbuh menjadi cabe dewasa. Kamu juga dapat membeli benih cabe di toko pertanian.
Cara Menanam Cabe dari Biji
Selain mengisi waktu luang, menanam cabe juga dapat menghemat finansial. Soalnya, hampir setiap makanan membutuhkan cabe untuk memperkaya cita rasa.
Cabe memiliki nama latin Capsium annum L. Tanaman ini tergolong hortikultura yang dapat diperbanyak dengan biji. Namun, cabe juga dapat diperbanyak secara vegetatif buatan, yakni dengan stek batang dan cangkok.
Kamu dapat menjumpai berbagai varietas cabe, seperti cabe rawit, cabe merah besar, cabe keriting, dan lain-lain.
1. Mengolah Media Tanam dengan Memerhatikan Langkah-Langkah Tertentu
Sebelum mulai menanam cabe, ada baiknya mengolah media tanam terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghemat waktu agar dapat memindahkan bibit cabe setelah proses penyemaian secara langsung.
Jika kamu menanam cabe di lahan yang luas, maka perlu membajak lahan untuk membuat tanah menjadi gembur sekaligus menghilangkan tanaman gulma.
Cara menanam cabe dari biji memang harus diawali dengan mengolah tanah, khususnya tanah dengan pH lebih dari 5. Kamu dapat melakukan proses pengapuran untuk memperoleh pH yang sesuai.
Kemudian, memberi pupuk kandang untuk menambah nutrisi. Kamu hanya perlu menunggu 1 minggu sembari melakukan proses penyemaian.
2. Memilih Benih Cabe dengan Kualitas Terbaik untuk Proses Penyemaian
Untuk membuat benih cabe berkualitas, kamu harus memerhatikan kualitas indukan, seperti bobot dan kondisi kulit cabe tersebut, apakah cabe benar-benar tidak memiliki kulit yang keriput, bersih, dan memiliki warna yang cerah.
Selain itu, kamu juga harus mengambil biji tanaman yang berbuah lebat dengan usia 7 sampai 8 bulan. Pasalnya, jika kamu mengambil biji cabe di periode panen pertama, maka biji tersebut akan menghasilkan bibit yang berbuah sedikit.
Sedangkan, jika menggunakan biji cabe yang muncul di periode panen akhir, maka biji akan menghasilkan bibit dengan buah yang lebat, tetapi berukuran kecil.
Cabe yang sehat dan tidak terserang hama dan penyakit juga menjadi prioritas. Selain itu, ada baiknya mengambil buah di bawah cabang tanaman.
Soalnya, biji cabe memiliki persentase yang tinggi untuk tumbuh sesuai karakteristik indukan. Kemudian, biji dijemur dan diseleksi menggunakan air, di mana benih terbaik adalah biji yang tenggelam.
3. Menyemai Benih untuk Menghasilkan Bibit Cabe dengan Kualitas Unggul
Benih yang telah kering dan melalui seleksi, kini dapat disemai untuk menjadi bibit unggul.
Untuk melakukan hal ini, kamu membutuhkan tempat khusus yang tidak terkena hujan dan sinar matahari secara langsung. Sebagai gambaran, jika ingin menanam cabe di lahan pertanian dengan luas 1 hektar, maka kamu membutuhkan benih cabe seberat setengah kilogram.
Penyemaian berperan untuk menyeleksi bibit unggul yang dapat ditanam di tempat pembesaran. Biasanya, penyemaian dapat dilakukan di polybag berukuran 5×10 sentimeter dengan media khusus, seperti campuran tanah, kompos, dan sekam.
Cara menanam cabe dari biji harus melalui proses perendaman sekitar 6 jam. Tujuannya meningkatkan rangsangan agar benih segera tumbuh saat ditanam pada media.
Kemudian, tanam dengan kedalaman 0,5 sentimeter. Kamu juga harus menyiram benih secara berkala, yakni pada pagi dan sore hari dengan air yang tidak terlalu deras.
Proses penyemaian sebaiknya juga tidak terkena sinar matahari, angin, atau hujan secara langsung. Oleh karena itu, kamu membutuhkan tempat khusus.
4. Teknik Menanam untuk Pembesaran Tanaman
Proses pemindahan dapat dilakukan pada usia 1 sampai 1,5 bulan. Pada umumnya, bibit memiliki karakteristik khusus, seperti kuantitas daun sebanyak 4 hingga 6 helai.
Pemindahan harus kamu lakukan secara hati-hati agar tidak merusak bibit cabe yang cenderung rapuh. Cabe juga tumbuh di lokasi yang lebih luas atau membutuhkan wadah yang besar.
Baca juga : Cara Menanam Cabe di Polybag Praktis
Kamu sebaiknya membuat lubang tanaman terlebih dahulu, di mana ukuran lubang ini sesuai dengan tunas tanaman cabe.
Selain itu, perhatikan waktu pemindahan. Pada dasarnya, lebih bagus memindahkan tanaman pada pagi atau sore hari. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab untuk menghindari agar cabe tidak mudah layu, khususnya saat cuaca terik.
5. Memerhatikan Proses Penyiraman dan Pemupukan
Cabe dapat kamu siram sesuai kondisi, seperti saat musim kemarau guna mencegah tanaman menjadi layu.
Dalam hal ini, kamu lebih baik menyiram 2 kali sehari atau merendam bedengan jika cabe tertanam di lahan pertanian yang luas. Perendaman sebaiknya hanya kamu lakukan 2 minggu sekali sehingga akar cabe tidak membusuk.
Cara menanam cabe dari biji juga melibatkan pemupukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan. Kamu dapat menggunakan pupuk kompos atau pupuk anorganik dengan dosis tertentu.
Pupuk kompos membutuhkan dosis sebanyak 500 sampai 700 gram untuk tiap-tiap tanaman cabe. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan pupuk organik cair sebanyak 100 mililiter.
6. Memasang Ajir dan Melakukan Perempelan pada Bagian Bawah Tanaman
Mungkin, beberapa tanaman cabe tumbuh terlalu lebat sehingga seolah-olah akan roboh pada suatu hari. Oleh karena itu, kamu harus memasang ajir, apalagi cabe juga memiliki akar yang rentan.
Jika kamu terlambat memasang ajir, bisa jadi akar tanaman menjadi rusak sehingga menghambat pertumbuhan.
Jangan lupa untuk melakukan proses perempelan, khususnya pada tunas-tunas yang ada di bagian bawah tanaman. Dengan demikian, cabe dapat tumbuh optimal.
7. Penyiangan atau Membersihkan Lokasi
Proses penyiangan kamu butuhkan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma. Jadi, apabila gulma mulai tumbuh secara tidak terkendali, kamu dapat melakukan penyiangan atau membersihkan lokasi.
Soalnya, gulma mampu menghambat pertumbuhan tanaman, sebab mengambil nutrisi yang ada di dalam media tanam. Alhasil, cabe menjadi kurus dan berbuah sedikit.
Baca juga : Cara Menanam Cabe di Rumah, Kamu Harus Bisa
Cara menanam cabe dari biji memang membutuhkan penyiangan dengan mencabut tanaman gulma hingga bagian akar.
Selain menggunakan tangan, kamu juga dapat memakai alat-alat berkebun, seperti sabit. Bahkan, jika gulma tumbuh terlalu banyak, kamu juga dapat mencangkul media tanam tanpa melukai tanaman cabe.
8. Panen
Akhirnya, cabe mulai berbuah di usia 3 bulan, sedangkan panen dapat kamu lakukan saat cabe berusia 6 bulan.
Dalam proses hidupnya, cabe dapat mencapai umur 2 tahun dengan 15 sampai 18 kali panen. Tentu saja, hal ini sangat menguntungkan untuk konsumsi rumah tangga.
Demikian langkah-langkah menanam cabe dari biji untuk mengisi waktu luang. Selain sederhana dan menyenangkan, hal ini juga menawarkan keuntungan, di mana kamu dapat menghemat finansial dengan mengonsumsi cabe dari aktivitas berkebun.
Oleh karena itu, perhatikan cara menanam cabe dari biji dan praktikkan hal ini baik-baik selama pandemi.
Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.