back to top

Cara Mengatasi Layu Fusarium, Cepat dan Lengkap

Memasuki usia generatif, Juragan perlu waspada dengan serangan jamur, yang menyebabkan layu. Entah itu penyebabnya fusarium atau bakteri. Bila sudah nampak beberapa tanaman yang layu, yang harus dilakukan bukan menyembuhkan tanaman yang terserang. Melainkan menjaga, bagaimana caranya tanaman lain yang masih sehat agar tidak terserang. Bukan hanya dengan cara kocor, tapi juga dengan cara semprot. Selengkapnya, simak cara mengatasi layu fusarium sampai selesai.

Fungisida + Bakterisida

Sebelum perlakuan obat, jika ada satu dua tanaman yang mulai layu, segera lakukan blokade media dengan cara mencabut tanaman. Bukan hanya tanamannya saja yang kita buang jauh. Ambil juga tanah bekas tanaman dan buang jauh dari lahan. Karena besar kemungkinan patogen fusarium masih bisa tertinggal di tanah.

Baik fusarium dan bakteri penyebab layu, keduanya berasal dari tanah. Obat yang bisa menangani itu sekaligus, adalah fungi plus bakterisida. Umumnya berupa fungisida tembaga, seperti Copcide 77 atau Nordox. Juragan bisa memilih salah satunya saja.

Nordox 56 WP bahan aktifnya tembaga oksida 56%. Sementara Copcide 77, kandungannya tembaga hidroksida 77%. Kandungan dari dua merk tersebut, sama-sama setara dengan 50% tembaga. Setiap kemasan 100 gram, harganya sekitar 25 ribuan.

Alasan mengapa bahan aktif tembaga yang direkomendasikan, adalah karena sudah ada serangannya. Biar cepat, kendalikan secara kontak. Cara aplikasinya pun juga dengan cara kocor. Menyesuaikan, darimana jamur dan bakteri penyebabnya berasal.

Dalam aplikasinya nanti, campur dengan kalsium yang tidak larut air. Fungsinya, pertama untuk menaikkan pH tanah. Karena jamur fusarium dan bakteri, aktif di pH tanah yang asam. Fungsi kedua pemberian kalsium ini, juga untuk memperkuat dinding sel tanaman, agar lebih kuat.

Campurannya dengan perbandingan 2 gr : 2 gr per liter air untuk tiap 4 – 5 tanaman (200 – 250 ml per tanaman). Kalau Juragan menggunakan drum ukuran 200 liter dalam mencampurnya, bila dengan Copcide 77 kemasan 100 gram, membutuhkan 4 bungkus. Sementara kalsiumnya pakai 400 gram, atau sekitar 4 gelas.

Pada lubang tanam yang terkena layu, berikan dengan interval 5 hari sekali. Sementara pada tanaman yang tidak terkena layu, berikan dengan interval 10 hari sekali.

Fungisida Sistemik dan Kontak

Pengendalian bukan hanya dengan kocor, tapi secara semprot. Menggunakan fungisida sistemik dan kontak, diaplikasikan secara rolling.

Bahan aktif fungisida sistemik yang bisa digunakan adalah benomil, azoksistrobin, karbendazim, atau mefenoksam. Sementara fungisida kontaknya, bisa pakai mankozeb, propineb, atau zineb yang bekerja pada banyak jenis jamur.

Baca juga : PUPUK KOCOR SEMPROT CABE, SEIMBANG ORGANIK DAN KIMIANYA

Saya ambil contoh, misalnya menggunakan Amistartop untuk fungisida sistemiknya. Dengan bahan aktif azoksistrobin dan difenokonazol. Sementara fungisida kontaknya pakai Ridomil Gold. Sebenarnya, tidak sepenuhnya kontak juga. Karena dalam fungisida Ridomil Gold, selain ada 64% mankozeb, ada juga 4% mefenoksam yang sistemik.

Aplikasikan kedua fungisida tadi, secara rolling. Dalam interval satu minggu sekali. Bila menggunakan Amistartop, dosisnya 1 mili per liter. Sedangkan Ridomil Gold, dosisnya 2,5 gram per liter.

Agar lebih mantap lagi, bisa ditambahkan pupuk kalsium.

Menjaga pH Tanah

Agar tidak terjadi hal yang sama, dilakukan pengocoran dolomit. Untuk menaikkan pH tanah agar area perakaran lebih aman. Akan lebih baik jika campur juga dengan asam humat. Selain untuk menyuburkan tanah, juga agar pH tanah stabil. Sehingga tidak mudah menjadi asam lagi. Dengan begitu, jamur dan bakteri juga susah berkembang biak.

Dosisnya, menggunakan perbandingan 25:1 antara dolomit dan asam humatnya. Campuran tersebut diberikan dengan cara tebar bila masih sering hujan. Cukup berikan dalam 2 minggu sekali. Setiap tanaman perlu 1 sendok saja.

Sampai sini bisa kita tarik kesimpulan, setelah ada gejala atau beberapa tanaman yang layu segera cabut dan buang saja. Langsung dilakukan pengocoran tembaga, dibantu fungisida sistemik kontak, dan dolomit. Tidak ketinggalan, kalsium selalu digunakan.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Nordox 56 WP – Link Shopee 
Copcide 77 WP – Link Shopee 
Kalsium Cal Ha – Link Shopee 
Amistartop – Link Shopee 
Ridomil Gold – Link Shopee 
Powersoil – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });