back to top

Dosis Pupuk Cabe Musim Kemarau Paling Manjur

Pupuk cabe di musim kemarau diberikan secara bertahap sesuai dengan fase pertumbuhan cabe. Terdiri dari pemupukan dasar dan pemupukan susulan. Pemupukan susulan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu saat fase vegetatif dan fase generatif.

Pemupukan Dasar

Pupuk dasar cabe musim kemarau bisa menggunakan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg per tanaman. Juragan juga bisa menggunakan pupuk buatan seperti NPK 15:15:15 sebanyak 700 kg per hektar. Itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar bagi tanaman cabe.

Lihat juga : Pemupukan Dasar Cabe di Bedengan Mudah | Pupuk Dasar Cabe Musim Hujan

Pemupukan Susulan

Di musim kemarau, cara pemupukan cabe musim kemarau lebih baik dengan cara kocor ketimbang tabur.

Hal itu karena pupuk kocor cabe musim kemarau sudah tentu terserap dengan baik. Di samping itu, otomatis Juragan juga melakukan penyiraman untuk tanaman.

Lalu, apa saja yang perlu dilakukan dalam pemupukan susulan untuk tanaman cabe? Berikut cara pemupukan susulan dan penyemprotan cabe musim kemarau urut di setiap fase.

  • Setelah Pindah Tanam

Ketika tanaman baru pindah tanam, pupuk susulan cabe musim kemarau yang Juragan butuhkan adalah NPK. Juragan bisa menggunakan NPK 15:15:15 sebanyak 1-2 kg untuk dosis 200 liter air.

Setiap tanaman Juragan beri 250 ml atau setara dengan 1 gelas air. Pemberian pupuk kocor ini sebaiknya Juragan lakukan setiap minggu.

Lihat juga : Pupuk untuk Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Cabe

  • Fase Vegetatif

Fase vegetatif adalah di mana tanaman sedang fokus pada pembentukan akar, batang, cabang, dan daun. Memasuki fase vegetatif, tanaman cabe membutuhkan penyemprotan melalui daun atau akar. Pupuk yang Juragan butuhkan adalah pupuk daun dengan kandungan N yang tinggi.

Juragan bisa menggunakan cara semprot dengan larutan pupuk daun sebanyak 2 gram per liter ke bagian daun setiap 10 hari hingga berbunga.

Pada 30 HST, lakukan pemupukan susulan dengan campuran pupuk NPK 15:15:15 dan SP 36 dengan perbandingan 2:1. Taburkan 8 gram saja per tanaman atau 1 sendok makan dalam keadaan tanah basah setelah penyiraman atau dengan cara kocor.

  • Fase Generatif

Masuk fase generatif, pemupukan cabe Juragan fokuskan untuk pembentukan bunga dan buah. Berikan pupuk kandungan P dan K tinggi melalui daun dan akar. Juragan bisa menggunakan cara semprot dengan larutan pupuk sebanyak 2 gram per liter ke bagian daun setiap 10 hari.

Baca juga : Pupuk Kalium Cair – KALINET – 1 Ltr – Mitra Merdeka Tani

Pada 50 HST, berikan pupuk lagi. Campurkan pupuk NPK 15:15:15, Urea, SP 36, dan KCl dengan perbandingan 1:1:1:1. Setelah itu taburkan 4 sendok makan saja per tanaman dalam keadaan tanah basah setelah penyiraman atau dengan cara kocor.

Kurang lebih seperti itu Juragan cara pemupukan cabe di musim kemarau. Semoga dapat membantu Juragan agar bisa panen dengan hasil yang lebih baik di musim kemarau nanti.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami untuk mendapatkan berbagai produk pertanian unggul.

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });