Mankozeb dikenal baik sebagai bahan aktif fungisida yang spektrumnya luas, toksisitas rendah, rendah residu, namun memiliki potensi tinggi dalam aksinya. Di samping itu, mankozeb juga memiliki sifat pencampuran yang baik dan dapat campur dengan banyak fungisida sistemik untuk memperkuat pengendalian penyakit dan menunda resistensi. Dari segi harga pun masih relatif rendah. Tidak terlalu memberatkan pada petani.
Selama ini, penggunaan fungisida mancozeb ditujukan sebagai pelindung tanaman dari hujan. Lebih berfungsi sebagai fungisida protektif. Sama halnya seperti maneb, propineb, tiram, dan ziram, fungisida yang termasuk dalam golongan organosulfur tersebut lebih tepat untuk pencegahan saja. Tidak efektif jika untuk jamur yang sudah menginfeksi tanaman.
Berikut ini beberapa keunggulan lain dari mankozeb yang perlu Juragan ketahui.
Kualitas Tinggi
Ketika mankozeb kita semprotkan ke permukaan tanaman, daya rekatnya kuat. Dalam kondisi yang berembun atau ada tetesan air hujan justru akan menyebar lebih luas pada permukaan tanaman. Dengan kata lain penyebarannya lebih merata.
Maka dari itu, penyemprotannya akan baik sebelum hujan, dan tidak perlu melakukan penyemprotan lagi bila terjadi hujan yang ringan.
Banyak Kombinasi
Mankozeb bisa campur dengan berbagai macam fungisida asal yang tidak segolongan. Yang banyak digunakan untuk campuran mankozeb adalah bahan aktif dimetomorf, metalaksil, atau simoksanil, yang sifatnya sistemik. Umumnya untuk mencegah penyakit bulai hawar daun, antraknosa, dan bercak daun, busuk phytophthora, dan bercak daun.
Contoh produk fungisida campuran mankozeb dan dimetomorf adalah Barozeb. Dalam produk ini juga ada kandungan silikanya, sehingga tujuan utama Juragan untuk melindungi tanaman dari penyakit akan lebih terkendali. Dosisnya 1 atau 2 gram kalau hanya untuk busuk daun. Harganya sekitar 65 ribu per kg-nya.
Sementara contoh produk fungisida mancozeb campur metalaksil adalah Delsen dengan dosis rekomendasi 0,5 sampai 1 gram per liter. Harganya lebih mahal, sekitar 45 ribu per kemasan 100 gram. Campuran mankozeb dan simoksanil bisa Juragan temukan pada fungisida Curzate dengan dosis pemakaian 1 sampai 4 gram per liter, yang per kemasan 400 gram harganya 60 ribuan.
3 Contoh produk tadi merupakan fungisida sistemik dan kontak, yang akan membuat pencegahan hama lebih kuat.
Menambah unsur hara
Seng dan mangan yang terkandung dalam bahan aktif mankozeb juga dapat berfungsi sebagai nutrisi. Seng bermanfaat untuk perkembangan tunas mudah dan daun muda, sedangkan mangan merupakan elemen yang dibutuhkan untuk fotosintesis daun.
Itulah mengapa mankozeb masih menjadi bahan aktif yang paling banyak digunakan untuk mencegah serangan penyakit, terutama pada musim hujan sebagai pelindung. Namun ada yang perlu kita perhatikan dalam penggunaannya.
Mankozeb tidak bisa campur dengan pestisida yang sifatnya basa. Ini karena adanya kandungan mangan dan seng, sehingga mankozeb tidak bisa campur dengan senyawa logam berat yang mengandung tembaga. Karena bila campur, akan mengurangi efektivitas dari mankozeb.
Baca juga : BIBIT CABE RAWIT PALING BAGUS DAN TIPS BUDIDAYANYA!
Hanya saja, jika kita aplikasikan fungisida mancozeb secara terus menerus akan berdampak pada resistensi jamur sehingga membuatnya kebal. Maka dari itu, ada bahan aktif yang bisa menggantikan fungsi mankozeb sebagai pelindung saat musim hujan dengan aksi mencegah banyak penyakit dan dalam jangka waktu yang lama. Bahan aktif ini belum banyak yang tahu. Ini adalah fluazinam. Belum pernah mendengarnya?
Bahan aktif Fluazinam
Cara kerjanya dengan mengganggu respirasi seperti bahan aktif azoksistrobin pada Amistartop yang terkenal ampuh itu. Aktivitasnya tinggi dengan efek kontrol yang baik dan stabil pada dosis rendah. Juga tahan terhadap pencucian hujan karena sifatnya translaminar, yaitu bisa sistemik tapi lokal hanya pada bagian tertentu saja.
Bahan aktif sistemik lain yang kuat seperti metalaksil atau seperti dimetomorf yang mudah diserap tanaman memang bagus, tapi durasinya pendek. Kalau fluazinam bisa membuat lapisan luar daun untuk membentuk lapisan pelindung, yang tidak hanya memperlambat pengenceran dan penguraian khasiat, tapi juga memiliki durasi pengendalian yang lebih lama, yaitu 10 sampai 14 hari. Lapisan pelindung tersebut terbentuk pada permukaan batang dan daun untuk mencegah infeksi dari jamur patogen. Selain bisa bertahan hingga 14 hari, fluazinam juga bisa digunakan untuk perawatan tanah karena dapat terserap dan bertahan selama lebih dari 30 hari untuk melindungi akar bibit dari infeksi oleh patogen.
Kaitannya dengan resistensi, fluazinam tidak memiliki resistensi silang meski digunakan lebih dari 10 kali dalam musim tanam. Uniknya fluazinam juga memiliki aktivitas akarisida. Bahan aktif ini bisa membunuh tungau dewasa.
Berikut ini contoh produknya.
Nando 500 SC
Bahan fluazinam yang ada pada fungisida mancozeb nando ada 500 gram per liter. Bisa mengendalikan penyakit jenis busuk dengan spektrum pengendalian yang luas, termasuk pada penyakit tular tanah. Apabila terjadi hujan 2 jam setelah aplikasi tidak perlu melakukan penyemprotan lagi karena produk ini memiliki daya tahan terhadap hujan. Per kemasan 100 mili fungisida ini harganya sekitar 120 ribuan.
Dosis penggunaannya adalah 1 mili per liter.
Banjo Forte
Dalam fungisida baru ini ada 200 gram per liter fluazinam. Memang lebih rendah dari fungisida Nando, tapi ada tambahan 200 gram per liter dimetomorf. Pemakaiannya cukup 4 sampai 5 kali saja untuk melindungi. Dosis penggunaannya 0,5 mili sampai 1,5 mili per liter. Per kemasan 250 mili fungisida ini harganya sekitar 200 ribuan.
Saat ini baru saya temukan 2 produk dengan bahan aktif tersebut, karena memang langka dan belum banyak petani gunakan. Perlu Juragan tahu, semprotan fluazinam harus konsisten, dan jangan menyemprot pada hari berangin atau hujan dalam waktu 1 jam.
Kiranya itu saja, semoga bisa memberi ilmu baru. Jenis-jenis fungisida tadi bisa mencegah banyak jenis penyakit jamur, terutama pada musim hujan.
DAPATKAN PRODUKNYA
Nativo 75 WG – Link Shopee
Uniman 50/25 WG – Link Shopee
Strozol 80 WG – Link Shopee