Fungisida Spektrum Luas Ramah Lingkungan, Belum Banyak Yang Tahu

Setelah bertahun-tahun menggunakan fungisida, rata-rata fungisida yang spektrumnya luas penggunaannya harus hati-hati karena meninggalkan banyak residu yang merugikan. Belum banyak yang tahu, kalau ada fungisida spektrum luas juga, tapi lebih ramah lingkungan. Itu adalah fungisida dengan bahan aktif 50% asam kloro bromoiso sianurik.

Bahan aktif tersebut, ternyata juga memiliki fungsi ganda dalam penyerapannya. Bisa berfungsi sebagai perlindungan, juga dapat dengan cepat membunuh jamur yang membahayakan tanaman dan bakteri.

Bahan aktif ini, bila kita semprotkan ke permukaan tanaman secara perlahan dapat melepaskan asam bromat. Penggunaannya bukan hanya memiliki kemampuan untuk mencegah dan membunuh bakteri dan jamur saja, tetapi juga memiliki efek meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman.

Objek pencegahannya pada tanaman sayur, adalah terhadap penyakit busuk daun, layu bakteri, dan layu fusarium. Sedangkan pada tanaman seperti padi adalah terhadap penyakit hawar bakteri, bercak daun, busuk akar, maupun busuk batang.

Apa yang Membuat Fungisida ini Layak untuk Digunakan?

Begini, saya jelaskan. Penyakit dalam pertanian yang bisa saja datang, bukan hanya karena satu penyebab saja. Biasanya, jamur tertentu yang kuat akan menginfeksi tanaman dulu. Setelah luka terbentuk di permukaan tanaman, jamur lain, bakteri, bahkan parasit yang lemah bisa mengambil kesempatan bersama menginfeksi luka juga, sehingga bisa banyak terjadi serangan penyakit di lapangan. Atau dengan kata lain terjadi serangan campuran. Inilah pentingnya melakukan pengendalian sejak awal. Kalau sudah terlihat gejalanya, bukan tidak mungkin itu akan menjadi pintu gerbang bagi jamur lain yang bisa menginfeksi. Maka bahan aktif asam kloro bromo iso sianurik ini saya rasa cocok untuk pencegahan dan pengobatan penyakit kompleks.

Kelebihan dari fungisida ini adalah penutupan luka yang cepat. Asam kloro bromoiso sianurik tidak terpengaruh dengan lapisan lilin tanaman, sehingga lebih aman. Ketika gejala penyakit muncul, lapisan lilin dihancurkan. Setelah bahan aktif ini kontak dengan jaringan tanaman yang terkena, ini akan menyebabkan sel tanaman yang paling dekat dengan tempat gejala penyakit terjadi, tidak rusak. Jadi, sel terluar tanaman tetap dalam keadaan baik-baik saja.

Baca juga : HARGA ALAT SEMPROTAN PESTISIDA TERBARU DAN TERJANGKAU

Perbandingan dengan Bahan Aktif Lain

Kalau Juragan mengenal bahan aktif kasugamisin yang biasanya berfungsi sebagai bakterisida, bahan aktif tersebut memang bekerja dengan cepat, tapi tidak dengan kontrol secara keseluruhan. Pada bahan aktif tembaga organik memang aman, tetapi buruk efektivitasnya. Lain lagi pada bahan aktif tembaga anorganik seperti tembaga hidroksida. Memang memiliki kerja yang lebih cepat, tapi dari segi keamanannya, masih termasuk buruk. Biasanya bahan aktif tembaga hidroksida tersebut baru berguna setelah terjadi serangan yang besar, untuk memberantas semua jenis jamur bahkan dengan cara kocor. Jadi, saya rasa menggunakan bahan aktif tembaga hidroksida tidak cocok bila kita gunakan untuk pencegahan.

Sementara pada bahan aktif asam kloro bromo iso sianurik, secara langsung bisa menyebabkan kematian sel bakteri. Selain itu juga menutup luka tanaman. Dan pada bintik-bintik yang penyebabnya adalah penyakit bakteri akan cepat kering setelah terkena obat. Juga memiliki efek cepat yang baik pada bakteri.

Campur Asam Kloro Bromo Iso Sianurik

Bagaimana jika asam kloro bromo iso sianurik dicampur dengan bahan aktif lainnya?

Sebenarnya boleh-boleh saja. Bahan aktif ini memiliki berbagai kompabilitas. Hanya saja, tidak bisa dicampur dengan pestisida golongan organofosfat seperti profenofos, dimetoat, klorpirifos, atau diazinon. Juga tidak bisa campur dengan pestisida lainnya yang sifatnya alkali.

Untuk tindakan pencegahan, baiknya penyemprotan dilakukan dalam dua kali seminggu berturut-turut. Kalau untuk penyakit akibat jamur, bahan aktif ini efeknya hanya dalam jangka yang pendek. Tidak disarankan menggunakannya sendiri bila untuk pengendalian jamur. Bahan aktif ini dapat kita gunakan dengan kombinasi bahan lain untuk memastikan efek yang bertahan lama dan meningkatkan kecepatan dan keandalan efeknya.

Tentunya dengan melarutkan sendiri dulu, baru dicampur dengan larutan fungisida lainnya.

Contoh produknya adalah fungisida bakterisida Puanmur 50 SP dengan kandungan 50% asam khloro bromo iso sianurik (CBIA). Per kemasan 100 gram fungisida ini harganya sekitar 65 ribuan.

Untuk mengatasi bercak daun pada tanaman cabe akibat cercospora capsici, dosisnya adalah 0,5 atau 1 gram per liter. Sementara untuk tanaman padi, untuk mengendalikan penyakit kresek dan blast, dosisnya 125 atau 250 gram per hektar, atau sekitar 0,5 sampai 1 gram per liter. Sebenarnya untuk tanaman padi juga bisa kita jadikan fungisida perlakuan benih, dengan dosis 1,5 atau 2 gram per kg benih per liter air. Perendaman benih padi ini membutuhkan waktu 24 atau 48 jam.

Dari segi ramah lingkungan, residunya memang lebih aman ketimbang bahan aktif lainnya. Tapi bukan tidak mungkin baginya juga membunuh mikroba baik dalam tanah, yang biasanya membantu penguraian bahan organik dan menyediakan unsur hara yang dapat diterima tanaman.

Penggunaan fungisida ramah lingkungan yang lebih selektif dan targetnya spesifik untuk patogen tanah dapat menjadi alternatif yang lebih baik untuk menjaga keseimbangan mikroba dalam tanah.

Trichoderma

Tidak lain adalah dengan penggunaan fungisida biologi yang memanfaatkan bakteri bacilus, atau jamur seperti trichoderma. Itu akan lebih aman.

Contoh produk dengan kandungan terbaiknya adalah Saco P. Yang memilki kandungan trichoderma sebanyak 5 kali 10 pangkat 6 spora per gram. Harga 500 gram trichoderma ini sekitar 68 ribuan. Dosis penggunaannya, adalah 3 sampai 5 gram per liter air. Cara aplikasinya dengan cara semprot ke seluruh bagian tanaman dan sekeliling leher akar tanaman yang terserang penyakit. Ketika terlihat gejala seperti ada bercak daun, aplikasinya bisa dilakukan dalam interval 5 sampai 7 hari.

Kandungan trichoderma yang banyak juga ada pada Trico Z, dengan kandungan 8 kali 10 pangkat 7 cfu per gram. Harganya lebih murah dari Saco P, sekitar 35 ribuan per kemasan isi 500 gram. Dosis penggunaan trico Z untuk tanaman hortikultura, adalah 5 gram per lubang tanam. Bila juragan gunakan untuk pengomposan, dosisnya 2 kg, untuk setiap ton bahan kompos.

Kalau trichoderma dengan bentuk cair, ada rekomendasi produk Tricoderma harzianum sebanyak 5 kali 10 pangkat 8 per mili. Harganya per liter sekitar 60 ribuan. Untuk aplikasi pada tanaman, dosisnya 2 mili per liter. Silakan bisa Juragan aplikasikan setiap 1 atau 2 minggu sekali.

 

Mau pakai asam kloro bromo iso sianurik atau tidak, tergantung pada pilihan Juragan. Bahan aktif yang mungkin terdengar baru ini, bisa menjadi pilihan atau opsi untuk rollingan fungisida Juragan, yang bisa melakukan aksi penutupan luka dengan cepat.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Puanmur – Link Shopee 
Saco-P – Link Shopee 
Floraone – Link Shopee