back to top

Jumlah Tonase Cabe Master, Absolut 69, dan Ponirun, 50-125 Ribuan

Perawatan pada tanaman cabe yang dilakukan dengan sedemikian rupa, tujuannya agar bisa mendapatkan panen dalam jumlah yang banyak. Kalau bisa juga dengan kualitas buah yang bagus. Akan kita review 3 benih sekaligus, yaitu cabe Master, Absolut 69, dan Ponirun.

Melihat dari tonase, dan hasil panennya.  Ketiga benih ini, klaimnya bisa memberikan hasil yang banyak, ketimbang benih-benih RM (rawit merah) di kelasnya.

Master

Setiap tanaman benih Master, menghasilkan total kurang lebih 600, sampai 750 buah rm. Berat setiap buahnya, kurang lebih 2,4, sampai 2,7 gram. Beratnya terbilang biasa, jika kita bandingkan dengan rawit lainnya. Namun, karakter buahnya termasuk keras. Lebih keras dari cabe Ori 212.

Dengan itu, cabe Master dapat bertahan dalam penyimpanan selama 6, sampai 8 hari, setelah panen.

Bagaimana dengan tonasenya?

Dari total cabe 600, sampai 750 buah yang sudah disebutkan tadi, dalam satu tanaman, maksimal dapat menghasilkan 1,4, sampai 1,7 kg.

Namun, di kemasan benih master tertera hanya 0,8, sampai 1 kg saja. Ini karena hasil dari setiap budidaya cabe, tidak dapat dipungkiri tergantung pada bagaimana perawatannya, seperti apa kondisi lahannya, dan sebagainya. 0,8 sampai 1 kg tersebut, merupakan hasil rata-ratanya.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak, Juragan dapat menonton video yang ini, tentang cara tanam cabe Master, atau video yang ini, tentang cara perawatannya.

Jika kita hitung dalam satu hektar, dari populasi 20.000 tanaman, dengan benih master Juragan bisa mendapatkan hasil, kurang lebih 32, sampai 35 ton. Dari jumlah 1,6 kg pertanaman, kali 20.000 tanaman.

Harga benih ini, per kemasannya 125 ribu. Dengan daya kecambah 90 persen.

 

Absolut 69

Setiap tanaman cabe Absolut 69, menghasilkan total lebih dari 322 buah rm per tanaman, berdasarkan sertifikasinya. Berat buahnya kurang lebih 2,4, sampai 2,7 gram.

Buah cabenya, dapat bertahan dalam penyimpanan, selama 6, sampai 8 hari setelah panen.

Tonasenya, dari total 300 lebih buah cabe itu, potensi hasilnya, mencapai 0,8, sampai 1 kg per tanaman. Dari populasi 18.500, sampai 19.000 tanaman, dapat menghasilkan sekitar 15 ton buah cabe, per hektar.

Harga benih cabe ini, berkisar antara 85, sampai 90 ribuan, per bungkus 10 gram. Dengan daya kecambah minimal 85 persen.

Baca juga : Harga Bibit Cabe Master Terbaik Bagi Petani Pemula

Ponirun

Setiap tanaman cabe Ponirun, menghasilkan kurang lebih 567, sampai 723 buah cabe rm. Berat buahnya, berkisar antara 3, sampai 4 gram.

Buah cabenya, dapat bertahan dalam penyimpanan, selama 7, sampai 8 hari setelah panen.

Berapa jumlah tonasenya?

Dari total 560, sampai 700 buah cabe tersebut, potensi hasilnya bisa mencapai 0,8, sampai 1 kg per tanaman. Jika tonasenya kita hitung total dari populasi tanaman sebanyak 20.000, maka, hasil bisa Juragan dapatkan rata-rata 15, sampai 18 ton per hektar.

Untuk hasil yang lebih banyak, ada SOP yang bisa Juragan akses dari perusahaannya langsung. Silakan bisa juragan cek sendiri di website Halbanero Company.

Harga 10 gram benihnya, berkisar antara 50, sampai 60 ribuan. Dengan daya kecambah 90 persen.

 

Nah, itu tadi Juragan, penjelasan tonase dari 3 benih rawit merah, yang berpotensi memberikan hasil yang banyak. Kalau Juragan mau tahu, 3 benih tadi bukanlah benih hibrida, melainkan benih-benih lokal unggul asal Jawa Timuran semua.

Untuk benih Master dan Absolut 69, cocok untuk semua dataran, baik rendah, menengah, maupun tinggi. Sedangkan khusus benih Ponirun, lebih direkomendasikan untuk dataran menengah dan tinggi saja.

Di samping tonasenya yang banyak itu, ketiga cabe tadi, juga memiliki ketahanan penyakit yang bagus, terutama pada virus. Namun tentu saja, ketahanan penyakitnya ini berbeda-beda.

Sesuai keterangan di kemasannya, benih-benih tadi sudah toleran layu dan virus. Tapi, Kalau untuk cabe Master, ketahanan terhadap virusnya yang paling baik, adalah dalam menghadapi untuk kutu kebul dan trips.

Jadi, tanaman Juragan akan terbebas dari tanaman yang kerdil yang diikuti dengan penguningan daun belang seperti virus mosaik, juga bebas dari daun yang mengeriting menggulung ke atas dengan warna keperakan pada daun, yang biasanya, daunnya akan mudah rontok.

Sementara untuk cabe Ponirun, ketahanannya paling baik adalah dalam menghadapi kutu kebul dan layu fusarium. Jadi, dengan Ponirun tanaman Juragan aman dari penguningan daun yang belang seperti mosaik disertai dengan kerdilnya tanaman, dan juga bebas dari layu akibat cendawan fusarium.

Kiranya itu saja yang bisa saya bagikan, sesuai dengan informasi yang ada.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Master – Link Shopee 
Absolut 69 – Link Shopee  
Ponirun – Link Shopee  

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });