back to top

Kalsium Campur NPK dan Pestisida, Perbedaan Kalsium Karbonat dan Kalsium Ionik

Ada banyak jenis pupuk kalsium dalam berbagai macam bentuk, dalam senyawa yang berbeda.

Kalsium dalam bentuk bubuk seperti manohara, merupakan kalsium yang masih murni, yaitu dalam bentuk CaCo3, atau yang sering kita sebut sebagai pupuk kalsium karbonat. Pupuk jenis ini menaikkan ph larutan sangat tinggi. Memiliki kisaran pH antara 8 hingga 9, yang jelas termasuk alkali. Maka dari itu, fungsi utamanya memang menjadi penyeimbang pH pada tanah asam, serta permukaan tanaman yang terlapisi lapisan asam dari air hujan. Dari kemampuan alkalinya itu, mampu menghambat inkubasi jamur patogen dan menyerap kelembaban udara.

Daya larut pupuk ini rendah. Dengan itu, justru bisa terserap oleh tanaman secara slow release sesuai kebutuhan. Aplikasi terbaiknya adalah dengan cara kocor. Untuk tanaman yang terlalu vigor akibat kelebihan nitrogen, juga bisa direm atau dikurangi pertumbuhannya dengan pupuk kalsium karbonat ini. Dengan cara mengeraskan sel-sel tanaman yang terlalu lunak.

Bagaimana Campuran Pupuk Kalsium dan NPK

Yang menjadi pertanyaan di mana-mana, apakah bisa pupuk kalsium campur dengan NPK?

Untuk bentuk kalsium karbonat seperti manohara, bisa campur dengan NPK. Tidak ada masalah dalam penyerapan pupuk nantinya. Boleh dengan cara kocor atau tugal. Justru, pupuk kalsium karbonat ini bisa memaksimalkan serapan unsur pupuk lain kalau dengan NPK. Misalnya, untuk kebutuhan pupuk dasar menggunakan 1 karung, tambahkan dengan 3 kg pupuk kalsium bubuk manohara. Kalau untuk pupuk kocor susulan pada fase vegetatif, bisa pakai setengah kilo saja, campurkan dalam 200 liter air bersama pupuk NPK. Sementara untuk dosis kocor fase generatif, pakai 1 kg per 200 liter air, campur dengan NPK.

Kalsium bubuk dalam bentuk kalsium oksida yang sifatnya kationik, juga bisa campur dengan npk secara langsung. Misalnya seperti pada merk Cal Ha. Pupuk kalsium bubuk seperti ini juga bisa campur dengan NPK langsung.

Yang tidak boleh campur, adalah kalsium karbonat dengan pupuk tunggal seperti TSP atau SP36.

Dua jenis pupuk kalsium karbonat dan kalsium oksida tadi, tidak cocok apabila kita kombinasikan dengan aplikasi banyak pestisida yang berbentuk larutan.

Kalsium Campur Pestisida

Bisa dikatakan sebenarnya susah melakukan pencampuran antara pupuk kalsium dan pestisida. Menggunakan kalsium nitrat yang 100% larut air saja belum tentu berhasil. Tapi, seiring berjalannya waktu, ada jenis pupuk yang bisa campur dengan pestisida.

Kalau memang mau mencampur Kalsium dengan pestisida, pakailah pupuk kalsium yang sifatnya asam lemah. Sekalipun merupakan pupuk kalsium, tapi tidak membuat pH larutan naik secara drastis. Cukup aneh, karena biasanya pupuk kalsium menaikkan pH. Tapi, pada jenis pupuk ini, sifatnya malah asam lemah. Contoh produknya adalah Java Higros.

Kalsium di dalamnya merupakan kalsium oksida dalam bentuk ionik, yang 100% larut dalam air. Ketika melakukan campuran pupuk dengan ini pun menghasilkan larutan yang bening tanpa endapan sama sekali.

Baca juga : INSEKTISIDA KONTAK TERBAIK 3 BAHAN AKTIF TERKUAT TAHAN LAMA BASMI HAMA

Umumnya, endapan dalam kalsium bubuk akan mengikat larutan pestisida yang dicampur. Tapi, kalau memakai Java Higros, aman-aman saja. Itu karena kalsiumnya sudah dalam bentuk senyawa yang berbeda. 100% larut air dalam bentuk ionik.

Dengan catatan, antara pestisida dan pupuk kalsium Java Higros dilarutkan dalam masing-masing wadah dulu. Baru setelah itu masukkan pestisida dalam tangki berisi air, dan terakhir larutan Java Higros yang masuk. Melalui cara itu, tidak akan ada masalah pencampuran.

Jenis kalsium Java Higros, kalau campur dengan pupuk daun juga bisa. Misalnya dengan Gandasil atau dengan pupuk SPGRO. Yang perlu di ingat, dalam pencampurannya, tetap dengan di larutkan dulu masing-masing pupuk dalam wadah terpisah. Setelah larut, baru campurkan dalam tangki.

 

Pada intinya, silakan Juragan aplikasikan sesuai kebutuhan. Memang, memakai kalsium oksida ionik seperti Java Higros aman bila dicampur dengan pestisida maupun dengan pupuk daun. Akan tetapi, kalau tujuannya untuk sekaligus menetralkan pH tanah yang asam tentu tidak bisa.

Kaitannya dengan pH tanah, untuk hasil yang baik dan murah memang sebaiknya menggunakan kalsium karbonat. Memang cara aplikasi yang paling cocok untuk kalsium karbonat dalam bentuk bubuk, adalah dengan cara kocor atau tugal. Berikan pada tanah.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Pupuk Cal Ha – Link Shopee 
Pupuk Java Higros – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });