Kurang Kalium atau Hama Thrips? Penyebab Daun Kuning Keriting

Pernahkah Juragan mendapati daun tanaman yang terlihat menggulung di bagian tepinya, sedikit mengeriting, dan ada bercak kuning di bagian tepi daun? Ternyata, belum tentu penyebabnya hanya hama thrips.

Kemungkinannya banyak. Bisa dikatakan bercak daun, bila ada bintik kehitaman juga. Bila hanya menguning saja tanpa keriting, bisa jadi penyebabnya adalah kekurangan hara magnesium atau besi.

Entah apa penyebabnya secara pasti, bila disertai dengan keriting, secara langsung bisa kita atasi semua.

 

Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium ini umumnya terjadi di musim kemarau. Pada kondisi tanah berpasir yang kering. Gejalanya daun yang sedikit mengkerut dan adanya bercak kuning ini terlihat pada tunas dan daun muda, yang mana bagian tersebut cepat pertumbuhannya.

Apabila kekurangan kalsium, tunas muda tidak berkembang dengan baik dan jumlahnya akan menurun seiring waktu. Awalnya, daun muda atau daun separuh dewasa memperlihatkan bercak kuning yang tersebar acak. Jika tidak diatasi, daun akan mulai melengkung, dan bagian tepinya, secara bertahap mengalami nekrosis dan seperti hangus. Pada daun-daun tua, tidak terpengaruh.

Akibat dari kekurangan kalsium ini, tanaman cenderung layu dan pertumbuhannya terhambat. Tanda kekurangan kalsium akan semakin jelas jika diikuti dengan bunga yang gugur, dan titik pertumbuhan daun baru hangus, atau bahkan mati.

Baca juga : CABAI RAWIT TAHAN PATEK PALING MURAH

Kekurangan Kalium

Gejala kekurangan kalium mirip dengan gejala kekurangan kalsium. Daun menguning mulai dari tepian, dan mengeriting.

Pertumbuhannya juga terhambat. Bedanya gejala ini terlihat pada daun yang lebih tua. Gejala nampak di daun muda apabila kekurangan kalium ini sudah parah.

Kekurangan kalium ringan, ditandai dengan terjadinya perubahan warna kuning ringan di tepi dan ujung daun, kemudian diikuti oleh ujung daun yang seperti terbakar.

Bilah daun berubah menjadi agak lebih pucat, namun tulang daun tetap hijau. Jika tidak diatasi, lama kelamaan menjadi bekas seperti terbakar, yang biasanya menyebar dari tepi. Daun cenderung mengeriting, mengkerut, dan sering gugur sebelum waktunya. Sementara daun muda tetap kecil dan kusam, terlihat menangkup.

 

Serangan Hama

Lain lagi bila akibat serangan hama. Ketika ada hama tungau, ini menyebabkan perubahan bentuk warna daun, kuncup daun, kuncup bunga dan buah. Terjadi juga keriting dan penebalan pada daun, pertumbuhan terhambat, bahkan mati pucuk.

Bila akibat hama thrips, daun yang terserang mengalami bercak berwarna coklat muda hingga perak, dan mungkin menunjukkan tanda-tanda deformasi (keriting). Dalam kasus ekstrim, ada pengeritingan parah pada daun dan perontokan daun sebelum waktunya. Pada bekas gigitan pada bunga, terlihat goresan kelopak, yang dapat menyebabkan pengeringan dan pengguguran bunga.

Solusi Masalah

Dari banyaknya penyebab itu, perlu adanya pemupukan daun, sekaligus pengendalian terhadap hama.

Lakukan dengan cara semprot di pagi dan sore hari. Pada pagi hari spray dengan campuran pupuk tinggi kalium dan kalsium. Misalnya seperti KNO3 Putih Pak tani dan CNG.

Dengan dosis pemakaian masing-masing 2 gram per liter. Atau sekitar dua sendok per tangki. Fungsinya, selain mengatasi defisiensi unsur hara, juga untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Karena ada tambahan bantuan unsur nitrogen juga, dalam masing-masing pupuk. Semprotkan pada pagi hari.

Sore harinya, semprot dengan insektisida. Menyesuaikan dengan hama thrips yang aktif pada saat matahari tidak terik. Gunakan secara rolling insektisidanya. Saya rekomendasikan, misalnya dengan Promectin, Movento, dan Arjuna. Urutannya, pakai Promectin dulu, yang bahan aktifnya abamektin untuk mengatasi secara kontak. Aplikasi selanjutnya menggunakan Movento yang sistemik. Pada rollingan selanjutnya, menggunakan Arjuna, yang bahan aktifnya klorfenapir, salah satu bahan aktif insektisida terkuat untuk hama kutu.

Khusus insektisida ini, aplikasinya 5 hari sekali, bila memang jelas terlihat ada serangan. Untuk pengendalian, pakai interval seminggu sekali saja.

Antara pupuk daun dan insektisida tadi, sebenarnya boleh-boleh saja, jika Juragan menghendaki cara campur. Tapi dengan catatan, insektisidanya dilarutkan secara terpisah dulu. Setelah menjadi larutan baru bisa dicampur dengan pupuk daun. Tujuannya, agar tidak terjadi penggumpalan, pada larutan.

Sampai sini, bisa kita tarik kesimpulan. Untuk mengatasi daun dengan bercak kuning yang menggulung bagian tepinya, adalah dengan pemenuhan unsur hara. Lanjutkan dengan pengendalian terhadap hama.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

KNO3 Putih – Link Shopee 
Kalsium CNG – Link Shopee 
Promectin 60 EC – Link Shopee 
Movento 240 SC – Link Shopee 
Arjuna 200 EC – Link Shopee