Pupuk Kalium adalah pupuk yang paling penting digunakan untuk pembentukan buah. Gunanya paling penting untuk meningkatkan metabolisme tanaman, meningkatkan perkembangan tangkai, juga meningkatkan hasil baik secara jumlah atau kualitas. Apabila kekurangan unsur ini bisa mengakibatkan daun menjadi seperti terbakar dan akhirnya gugur. Tanaman yang kekurangan kalium, sistem akarnya menjadi lebih pendek dan lebih sedikit, dan tanaman lebih rentan terhadap penuaan dini.
Jenis pupuk kalium antara lain kalium nitrat, kalium sulfat, dan kcl. Seiring berjalannya waktu, ada juga pupuk kalium yang mengandung humat, agar dalam pemupukannya bisa sekaligus menyuburkan tanah juga. Banyak jenis pupuk kalium itu harus diperhatikan juga penggunaannya.
Kalium Klorida (KCL)
Dari segi harga, pupuk ini memang yang paling murah, tapi dengan kandungan kalium yang tinggi. Lihat saja seperti pupuk KCL Meroke MOP yang harganya per kg sekitar 20 ribuan. Di dalamnya total ada 60% kalium oksida. Atau pada pupuk KCL Mahkota dengan harga yang hampir sama. Ada banyak lagi jenisnya ya, KCL Kujang, KCL Pak Tani, dan lainnya.
Pupuk KCL ini sifatnya mirip dengan garam. Saya rasa semua Juragan sudah tahu kalau dalam pupuk ini ada kandungan klor, yang mana jika digunakan berlebihan akan berdampak negatif. Pada tanaman umbi-umbian malah menyebabkan keracunan.
Keracunan pupuk KCL pada tanaman juga dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim dan kondisi tanah. Saat musim kemarau tiba atau pada saat kondisi tanah dalam ph asam atau rendah, dapat menyebabkan tingkat serangan keracunan klorida meningkat. Kalau pada kondisi tanah yang sangat kering akan menjadi masalah.
Pemupukan KCL tidak boleh jika pada kondisi tanah yang kering. Sekalipun pemupukannya dengan cara kocor, sebaiknya tanah kita buat basah terlebih dahulu. Kalau tanah tidak kering tidak masalah, karena klorida mudah terhapus dari tanah lewat proses pencucian. Maka alternatifnya, Juragan bisa menggunakan KCL Cair dengan cara semprot, meski dalam interval penyemprotan yang akan lebih sering.
Penggunaannya harus hati-hati. Apabila tidak disertai dengan penggunaan bahan organik, akan berdampak pada kondisi tanah yang makin berkurang kesuburannya.
Baca juga : MERK BIBIT CABE RAWIT UNGGUL TAHAN PENYAKIT TERBARU 2022
Kalium Nitrat
Kalium nitrat merupakan pupuk kalium yang paling baik kelarutannya dalam air. Pupuk kalium jenis ini sudah bebas klor dan ada kandungan nitrogennya. Biasanya terdiri dari 45% kalium dan 13% nitrogen.
Contoh pupuknya adalah KNO3 DGW yang harganya sekitar 40 ribuan. Atau dengan KNO3 Grand K yang harganya hampir sama, sekitar 45 ribuan. Dan masih banyak lagi merk kalium nitrat lainnya.
Nitrogen dalam pupuk ini berbentuk nitrat sehingga tidak mudah menguap (higroskopis). Kandungan kaliumnya cukup tinggi dengan kelarutan instan yang kuat dan memberikan hasil dalam waktu yang cepat.
Sifat pupuk ini netral, dalam aplikasi jangka panjang tidak menyebabkan pengasaman tanah. Sangat cocok untuk tanaman berbuah pada tahap pembuahan untuk menghasilkan kualitas buah dengan warna yang baik.
Pada semua jenis tanah cocok aplikasi pupuk ini dengan efek yang cepat. Pupuk ini tidak menyebabkan akumulasi garam di tanah. Meski harganya lebih tinggi, tapi kerjanya memang lebih baik. Tapi, pupuk yang mudah terserap ini ternyata juga mudah tercuci. Maka dalam aplikasinya sebaiknya jangan terlalu lembab.
Asalkan Juragan memperhatikan setiap pengaplikasiannya, dengan sesuai dosis yang sesuai anjuran, ini akan memberikan hasil yang lebih baik. Juga dengan memperhatikan interval aplikasinya, yakni di waktu kapan saja seharusnya tanaman kembali diberi pupuk.
Kalium Sulfat
Jika kita bandingkan dengan kalium nitrat, harga pupuk kalium sulfat lebih rendah. Tapi masih lebih mahal ketimbang dengan pupuk KCL. Kandungan kaliumnya ada 50% (lebih tinggi dari kalium nitrat) dan ada tambahan belerang sebanyak 18%. Kelarutan kalium sulfat dalam air termasuk baik.
Contoh pupuknya adalah ZK Pak Tani, yang kandungan klornya 1,5% saja. Harganya sekitar 20 ribuan per kg. Atau pada Meroke SOP yang bebas klor, dengan harga yang hampir sama.
Pupuk ini biasanya banyak digunakan untuk budidaya bawang atau daun bawang. Karena harganya murah, tapi sudah minim dari klor.
Hanya saja, penggunaan dalam jangka panjang dengan kalium sulfat atau penggunaan kalium sulfat pada tanah tinggi kalsium bisa berakibat pada tanah yang padat dan asam. Selain itu, kalium sulfat juga tidak dapat digunakan pada tanaman air.
Kalium sulfat jika kita aplikasikan pada tanah yang asam akan memperburuk keasaman tanah, bahkan sampai memperparah toksisitas aluminium aktif dan besi pada tanaman. Di bawah kondisi banjir, sulfat yang berlebihan akan berkurang menjadi hidrogen sulfida, yang malah membuat akar hitam.
Oleh karena itu, untuk penggunaan jangka panjang kalium sulfat harus ada kombinasi dengan pupuk kandang pertanian, pupuk fosfat alkali, atau kapur untuk mengurangi keasaman. Dalam aplikasinya, drainase yang baik harus diperhatikan untuk mencegah kelembaban yang tinggi.
Kalium Humat
Beda dengan pupuk-pupuk sebelumnya, kalium humat merupakan pupuk kalium padat organik yang bekerja lambat. Karena mengandung asam humat dengan aktivitas biologis yang kuat, ia memiliki sifat adsorpsi, kompleksasi, dan khelasi yang sangat kuat. Asam humat bisa mengikat unsur hara lain yang ada dalam tanah sehingga tidak banyak terbuang dan bisa menghemat pupuk.
Adanya asam humat juga akan meningkatkan kapasitas tukar kation unsur hara pada lahan yang ditanami terus menerus. Ini akan meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan ion-ion hara yang diberikan lewat akar. Humat juga berfungsi sebagai ph buffer (penyangga PH) pada tanah asam atau alkalis (basa).
Kalau Juragan mau tahu, pemanfaatan kalium humat ini bukan hanya lewat tanah saja, tetapi juga lewat daun. Fungsinya bisa meningkatkan respon tanaman terhadap pemupukan dan penyerapan karbon, mencegah stress, menetralisir asam pada permukaan daun, menunjang pembentukan enzim hormon, dan meningkatkan permeabilitas daya serap sel tanaman terhadap nutrisi.
Maka dari itu penyerapan dan pemanfaatan kalium akan lebih efektif. Contoh produknya Starka, yang harganya sekitar 60 ribu per kemasan 500 gram. Cukup mahal karena di dalamnya juga ada asam fulvat. Total ada 10 sampai 12% kalium, 60% asam humat dan sekitar 13% asam fulvat.
Atau pada produk Humicid. Kandungan dari humacid adalah asam humat 65%, asam fulvat 10% dan kalium 12%. Harganya sekitar 23 ribu per kemasan 100 gram.
Dari 4 jenis pupuk kalium tadi, mana yang paling baik untuk lahan Juragan sekarang? Dari penjelasan tadi, pupuk kalium yang paling baik kualitasnya adalah kalium nitrat. Sekalipun dari segi harga memang lebih mahal. Namun, pada tanaman sama sekali tidak ada efek negatif. Bahkan pada tanah, kalium nitrat bersifat netral tanpa mempengaruhi ph tanah.
DAPATKAN PRODUKNYA
KNO3 Putih DGW – Link Shopee
Grand K – Link Shopee
Meroke SOP – Link Shopee
Starka – Link Shopee
Humacid – Link Shopee