Rollingan Baru Usir Ulat Bor Ulat Grayak 3 Bahan Aktif

Hama ulat grayak cukup susah dikendalikan jika sudah ada banyak. Menggunakan satu bahan aktif saja yang sudah banyak digunakan, rasanya belum cukup, untuk membasmi secara tuntas. Jika kita sudah terbiasa menggunakan bahan aktif yang sama terus untuk mengatasi hama ulat, sekalipun awalnya sudah mati, bisa saja di kemudian hari jadi bandel.

Sebab selain hama ulat yang nampak secara nyata di mata kita, ada telur-telur dari ulat tersebut, yang calonnya akan menjadi perusak baru. Dengan satu bahan aktif saja, tidak cukup untuk membasmi hama ini. Perlu gabungan bahan aktif yang bisa mengatasi secara kontak dan sistemik.

Saya rekomendasikan 3 produknya yang bisa mengatasi ulat sampai telur-telurnya.

Emamektin Benzoat – Kontak

Cara kerja emamektin benzoat, mengganggu konduksi saraf, dan menyebabkan hilangnya fungsi sel. Larva akan segera berhenti makan setelah kontak, menyebabkan kelumpuhan, dan akan mencapai tingkat kematian tertinggi, dalam 3 sampai 4 hari.

Selektivitas emamektin benzoat kuat dan aktivitasnya paling kuat terhadap hama lepidopteran, atau yang termasuk ngengat dan kupu-kupuan.

Emamektin benzoat tidak memiliki sifat sistemik pada tanaman, tetapi dapat menembus ke dalam jaringan epidermis, yang akan meningkatkan periode residu obat. Jadi, puncak kedua kematian insektisida, terjadi setelah 10 hari.

Saya rekomendasikan produknya seperti, Emacel yang bentuknya emulsi. Harganya sekitar 40 ribuan per kemasan 100 mili. Dosis normalnya 2 sendok makan per tangki. Atau Siklon 5,7 WG yang bentuknya butiran, dengan dosis normal setengah sendok per tangki untuk tanaman cabe. Harganya 40 ribuan per kemasan 25 gram.

Kalau serangan hamanya parah, bisa pakai yang dua bahan aktif. Seperti pada insektisida Toxedown. Selain ada emamektin, ada juga lufenuron. Yang mana, bahan aktif lufenuron tersebut lebih beracun jika dibandingkan dengan insektisida organofosfat seperti klorpirifos, dimetoat, profenofos, atau diazinon. Lufenuron juga bisa mematikan telur serangga.

Tiametoksam – Sistemik

Tiametoksam merupakan bahan aktif insektisida bekerja secara sistemik. Bahan aktif insektisida ini juga memiliki spektrum yang luas. Insektisida dengan bahan aktif tiametoksam, bekerja dengan cara mengganggu sistem syaraf pusat serangga.

Bahan aktifnya dapat ditemukan dalam insektisida Alika. Meskipun terlihat mahal, tapi kalau dibandingkan dengan Virtako, Alika masih lebih murah. Sekitar 70 sampai 80 ribuan per kemasan 100 mili. Itu pun dengan formulasi unik. Gabungan dari formulasi mikrokapsul dan cairan yang sangat pekat seperti susu.

Dalam insektisida Alika ini, juga ada bahan aktif lamda sihalotrin yang bekerja secara kontak. Baik tiametoksam atau lamda sihalotrin bisa mengatasi hama ulat, sekalipun di stadia telur.

Dosis normalnya untuk hama ulat, hanya setengah sendok teh saja per tangki 16 liter. Kalau Juragan sekalian mau mengendalikan kutu daun juga, bisa pakai 1 sendok teh saja, untuk takaran 16 liter air.

Baca juga : MEMPERBANYAK TUNAS BARU SEHABIS PETIK CABE

Klorfenapir – Kontak

Klorfenapir merupakan salah satu insektisida kontak yang cara bunuhnya paling cepat. Aktivitas hama akan berhenti pada 1 jam setelah aplikasi dan puncak kematian serangga terjadi dalam waktu 24 jam. Waktu pengendalian, berlangsung selama 7 sampai 10 hari.

Contoh merknya ada pada insektisida Arjuna. Per kemasan 80 mili, harganya 50 ribuan. Dosisnya membutuhkan satu setengah sendok makan, untuk takaran 1 tangki sprayer.

Untuk rolling, Juragan hanya membutuhkan 3 produk saja. Kombinasi dari bahan aktif emamektin benzoat, tiametoksam, dan klorfenapir untuk 3 kali spray. Kalau biasanya menggunakan metomil yang sudah ovisida saja belum bisa membasmi total, saya sarankan pakai rollingan tadi. Sebenarnya penggunaan rollingan tadi, tidak terbatas pada tanaman cabe saja. Bisa Juragan aplikasikan juga, untuk tanaman hortikultura lainnya.

Dari penggunaan 3 bahan aktif utama tadi, juga membantu mengatasi hama kutu cabe lainnya. Meskipun memang lebih fokus pada hama ulatnya.

Sejak umur 7 hari setelah tanam, seharusnya sudah mulai dilakukan penyemprotan. Interval semprotnya cukup seminggu sekali.

Hama ulat, secara umum berada di atas atau bawah daun, batang, dan buah. Cara penyemprotan hama ulat dilakukan dengan mengarahkan sprayer dari atas, bawah, samping tanaman, atau merata pada seluruh bagian tanaman. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari, sebelum matahari terik.

DAPATKAN PRODUKNYA

Emacel 30 EC – Link Shopee 
Siklon 5,7 WG – Link Shopee 
Toxedown 150 EC – Link Shopee 
Alika 247 ZC – Link Shopee 
Arjuna EC – Link Shopee