Musim kemarau kerap menjadi hambatan bagi petani cabe rawit. Meskipun cabe rawit bukan tipe tanaman yang membutuhkan banyak air, tapi bila kondisi tanah dan udara di sekitarnya terlalu kering, ia akan sulit untuk tumbuh. Tanam cabe rawit musim kemarau memang membutuhkan tips dan trik tertentu agar hasilnya tetap optimal.
Daerah dataran tinggi yang mana kualitas udaranya lembab dan tanahnya basah, mungkin tak jadi masalah jika musim kemarau karena ketersediaan air tetap ada.
Tapi berbeda dengan dataran rendah yang mana cuacanya menjadi semakin panas ketika memasuki musim kemarau. Bahkan ada daerahnya yang mengalami kekeringan.
Trik Mudah Tanam Cabe Rawit Musim Kemarau Biar Nggak Gagal Panen
Ilmu pertanian sangatlah luas dan selalu berkembang mengikuti arus zaman. Kenapa demikian? Tentu saja karena kebutuhan pangan manusia sangat bergantung pada hasil pertanian dan peternakan. Jadi, penyesuaian zaman sangat diperlukan agar stok pangan tetap ada untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Berikut ini cara merawat tanaman cabai rawit ketika musim kemarau supaya tetap bisa panen!
1. Melapisi Lahan Tanam dengan Mulsa Plastik
Tanah yang kering merupakan hambatan bagi tanaman cabai rawit. Karena itu kelembapan tanah harus selalu dijaga agar tidak cepat kering.
Caranya dengan menggunakan mulsa plastik untuk melapisi seluruh permukaan lahan tanam, kecuali lubang tanamnya. Bisa dengan mulsa plastik perak, yang biasanya dijual meteran.
Mulsa plastik memiliki banyak manfaat lainnya, yaitu menstabilkan suhu mikro tanah supaya optimal, mencegah erosi yang dapat melarutkan unsur hara tanah, mencegah tumbuhnya gulma atau tanaman liar, dan menghindari serangan hama.
Pasanglah mulsa plastik saat cuaca cerah. Pastikan Anda memasangnya dengan kuat agar tidak mudah lepas dan rusak akibat hujan atau angin.
2. Menyiram dengan Selang Khusus Tanaman
Saat musim kemarau, ketersediaan air sangat terbatas. Sehingga kita harus pandai-pandai menghematnya.
Pada dasarnya untuk tanaman cabai sendiri, kebutuhannya tidak banyak. Penyiraman hanya sampai tanahnya basah, bukan menggenang.
Supaya tidak ada air yang terbuang sia-sia, gunakanlah selang khusus tanaman pada saat menyiram tanaman cabai rawit.
Siramlah dengan rata, satu kali putaran saja. Pastikan semua tanaman cabe rawit Anda tersiram dengan baik.
3. Memasang Atap Transparan pada Lahan Tanam
Tanam cabe rawit musim kemarau sangat rentan mengering akibat terik matahari yang teramat sangat.
Untuk mengurangi intensitasnya yang masuk ke lahan tanam, Anda bisa memasang atap transparan di atasnya. Umumnya terbuat dari bahan plastik atau kaca khusus untuk tanaman.
Atap transparan ini juga berfungsi untuk melindungi tanaman cabai rawit dari kerusakan akibat hujan yang deras ketika memasuki musim penghujan.
4. Membuat Penampungan Air Hujan
Sebelum musim kemarau, hujan turun dengan intensitas yang sering. Sayang sekali bila hujan ini dilewatkan begitu saja.
Air hujan yang melimpah seharusnya bisa Anda tampung dalam wadah yang kedap udara dan tahan panas. Paling tidak dengan cara ini Anda sudah berupaya menyetok air untuk kebutuhan cabai rawit.
Tanam Cabe Rawit Musim Kemarau Tak Jadi Masalah? Pilih Master!
Ketahanan tanaman cabe rawit ketika musim kemarau juga bergantung pada jenis benihnya.
Benih yang original, bagus premium pasti memiliki kekebalan yang baik, tidak mudah layu dan terserang penyakit. Seperti benih rawit Master, produk lokal asli hibrida yang dikenal cocok di segala musim dan di julan dengan harga 125.000 saja.
Yuk, jangan ragu pilih Master untuk tanam cabe rawit musim kemarau! Pesan produk kami di Shopee dan Tokopedia.
Tak ada hujan, panen tetap jalan!