back to top

Trotol Bawang Merah, Aplikasi Obat dan Pupuk

Trotol, bisa terjadi kapan saja pada tanaman bawang merah Juragan, mengikuti kelembaban lahan. Munculnya penyakit trotol, ditandai dengan adanya bercak melekuk berwarna putih atau kelabu pada bagian daun. Pada serangan lanjut, bercak ini akan berubah warna menjadi keunguan, dan melingkar membentuk cincin, dengan tepi agak kemerahan yang dikelilingi zona berwarna kuning.

Berikut cara penanganannya, mulai dari pemakaian fungisida, sampai pupuknya.

KURATIF (Sudah Ada Serangan)

Ketika sudah ada gejala penyakit trotol 10% saja dari total tanaman, segera lakukan pengendalian dengan fungisida kontak. Menggunakan bahan aktif kontak dan sistemik yang kuat.

Rekomendasi produknya menggunakan Buzzete 8/64 WP. Bahan aktifnya 8% simoksanil dan 64% mankozeb. Mankozebnya bekerja secara kontak, sementara simoksanilnya bekerja secara sistemik. Dosisnya 2 gram per liter. Atau sekitar 2 sendok makan penuh, per tangki sprayer 16 liter.

Karena tanaman sudah terserang bercak ungu, interval aplikasinya lebih sering, yaitu 3 hari berturut-turut. Rolling dengan bahan aktif yang bekerja secara sistemik.

Bisa dengan Topsindo 70 WP, yang bahan aktifnya 70% metil tiofanat. Bahan aktif ini bekerja secara sistemik, protektif dan juga kuratif. Jadi lebih efektif. Kalau Buzzete tadi aplikasinya 3 hari berturut, Topsindo ini aplikasinya 7 hari sekali. Dosisnya juga dua sendok makan penuh, untuk takaran tangki sprayer 16 liter.

Perolingan tadi harus rutin, sampai gejala serangan berhenti. Tidak perlu campur dengan pupuk lainnya dulu. Fokus pada jamurnya saja, sampai benar-benar hilang.

Baca juga : SEMPROT DAN KOCOR H2O2, GINI CAMPURANNYA

PROTEKTIF (Setelah/Sebelum Ada Serangan)

Setelah sembuh, fungisida yang digunakan hanya untuk pengendalian saja. Bahan aktifnya tidak hanya satu, karena dalam pengendalian pun tetap harus rolling. Dalam interval semprot 10 hari sekali.

Pakai bahan aktif sistemik yang termasuk golongan triazol. Misalnya tetrakonazol, yang ada pada fungisida Domark 100 EC. Dengan fungisida bahan aktif triazol, bisa membuat daun lebih tebal dan kaku. Triazol bertindak sebagai pengatur tumbuh tanaman dan mempengaruhi keseimbangan hormonal, laju fotosintesis, dan aktivitas enzim. Dosis Domark cukup 2 mil per liter.

Rollingannya, dengan fungisida kontak klorotalonil saja. Misalkan dengan produk Potanil 70 WP, yang kandungannya 75% klorotalonil. Dosis pakainya cukup 2 sendok makan penuh, per tangki.

Pada setiap aplikasi fungisida tadi, campur dengan insektisida yang bisa mengatasi trips. Alasannya, tanaman yang dilemahkan hama trips, lebih rentan terkena penyakit bercak ungu ini.

Pilihan insektisidanya ada dua, yaitu Imidakloprid 10% seperti pada Klopindo 10 WP. Dan Beta Siflutrin 25 gram per liter, yang ada pada Inova 25 EC.

Maka, pada rollingan pertama menggunakan fungisida Domark 2 mili per liter, campur dengan Klopindo 2 gram per liter.

Lanjut pada rollingan kedua, menggunakan fungisida Potanil 2 gram per liter, dan insektisida Inova 1,5 mili per liter. Kalau Juragan mau tahu, insektisida Inova ini juga berfungsi untuk mengatasi hama ulat. Biar sekalian mampus ya Gan.

Nah, dari dua rollingan untuk pencegahan ini, akan lebih baik jika masing-masing ditambah dengan pupuk silika. Tujuannya, untuk membuat lapisan tanaman lebih tebal. Pupuk silika ini penting terutama pada tanaman yang tengahnya bolong, seperti bawang merah. Juragan bisa pakai pupuk Forsil.

Khusus pupuk silika, aplikasinya tidak perlu sering. Kalau pada bawang merah aplikasinya pada usia 15, 30, dan 45 HST.

Pupuk Tambahan (Kalsium dan Imunisasi)

Di sela-sela aplikasi rolling tadi, aplikasikan pupuk kalsium. Biar tanamannya tambah lebih kuat. Dalam satu musim, tanaman bawang merah membutuhkan kalsium 6 kali semprot. Dua kali semprot pada usia di bawah 30 HST, dan 4 kali semprot pada usia di atas 30 HST. Pakailah pupuk kalsium yang benar-benar bisa diserap tanaman. Seperti dengan pupuk Java Higros.
*) Interval aplikasi kalsium seminggu sekali – nunut tambahke yaa ning visual 🙂

Kalau bisa, kita juga melakukan aktivasi imun pada tanaman. Karena bawang merah pada usia 60 HST sudah persiapan panen, maka aplikasi imun ini hanya di sekitar 7 HST saja. Rekomendasi produknya dengan bahan aktif asam fosfit, yang ada di fungisida Folirfos. Diaplikasikan satu kali saja, dengan dosis 4 mili per liter.

Kurang lebih seperti itu Juragan, rekomendasi produk mengendalikan trotol atau bercak ungu, dalam satu musim. Lengkap dari saat ada serangan serta pengendaliannya. Juga pupuk untuk memperkuat. Saya harap bisa membantu.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Buzzete 8/64 WP – Link Shopee 
Topsindo 70 WP – Link Shopee 
Potanil 70 WP – Link Shopee 
Klopindo 10 WP – Link Shopee 
Inova 25 EC – Link Shopee 
Pupuk Forsil – Link Shopee 
Pupuk Java Higros – Link Shopee 
Folirfos – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });