Abamektin, bahan aktif sebagai obat hama yang terkenal ampuh dan efektif digunakan. Sekalipun daya basminya kuat, efeknya tidak terlalu berbahaya pada tanaman. Tidak seperti bahan aktif profenofos dan dimetoat yang jika kita gunakan dalam jangka panjang berdampak pada daun yang kaku, bahkan menguning.
Hama seperti thrips, aphids, dan kutu kebul bisa mati dengan abamektin. Abamektin sendiri diketahui memiliki cara kerja kontak lambung dan semitranslaminar (dia akan masuk dalam jaringan tanaman meski tidak menyeluruh, hanya pada bagian yang terkena semprotan saja). Itu artinya daya kerja abamektin sangat optimal untuk mencegah ataupun mengatasi serangan hama.
Abamektin juga bisa digunakan untuk mengatasi hama ulat dan wereng. Berbagai uji coba pada berbagai tingkat konsentrasi ternyata memiliki efek mematikan bagi berbagai jenis serangga mulai dari telur, larva hingga serangga dewasa.
Pada dasarnya, abamektin tidak membunuh telur. Dalam golongan avermectin yang bisa membunuh telur adalah emamektin benzoat. Namun, abamektin bekerja menggagalkan penetasan telur, paling tidak bisa mengurangi. Sedangkan pada pupa abamektin menghambat pengelupasan kulit.
Fakta Abamektin
Abamektin ternyata hampir tidak larut dalam air dan memiliki kecenderungan yang kuat untuk mengikat partikel tanah. Oleh karena itu, abamektin tidak bergerak dalam tanah dan tidak mungkin untuk mencemari air tanah. Mengikat erat dengan degradasi cepat oleh organisme mikro tanah.
Senyawa hasil dari degradasi abamektin juga tidak bergerak dan tidak mungkin mencemari tanah. Padahal daya basminya kuat ya Juragan. Tapi walau bagaimanapun, dalam jangka waktu tertentu abamektin juga akan terdegradasi. Di permukaan tanah, abamektin mengalami degradasi dalam waktu paruh 8 atau 21 jam saja. Jadi, waktu degradasinya cepat, tanpa mencemari tanah. Ini adalah salah satu dari kelebihan abamektin.
Bila aplikasinya pada permukaan tanah dan tidak teduh, tetesan abamektin yang tertinggal di tanah bertahan sekitar 1 minggu. Sementara pada kondisi oksigen yang tercukupi dan gelap, sisa abamektin bisa ada 2 minggu sampai 2 bulan.
Bagaimana efek abamektin yang tertinggal di tanah ini? Tidak ada efeknya pada tanaman. Karena faktanya, tanaman tidak menyerap abamektin dari tanah.
Baca juga : BENIH MASTER, KUALITAS UNGGUL CABAI RAWIT YANG NYATA BUKTINYA!
Cara Pakai Abamektin
Karena bukan insektisida sistemik, penyemprotannya harus dilakukan dengan tepat. Hama sasarannya kebanyakan merupakan serangga, maka sebaiknya aplikasikan pada sore hari. Sekitar jam 4 atau 6 sore saat serangga keluar dari persembunyiannya.
Penggunaannya juga tidak bisa campur dengan pestisida yang sifatnya alkalin, atau pun dengan bahan yang sifatnya basa seperti kapur kalsium, kapur belerang, magnesia atau kapur dolomit, dan amonia cair.
Jangan melakukan penyemprotan abamektin pada siang hari di musim panas. Penyemprotan pada siang hari dapat menyebabkan air cepat menguap dan pupuk hanya akan menempel pada permukaan daun. Pada saat siang hari pun mulut daun dalam keadaan menutup.
Abamektin harus dijauhkan dari suhu tinggi dan sumber pengapian. Perlu Juragan tahu, kalau bahan aktif ini bekerja dengan normal dalam rentang suhu 16 sampai 22 derajat celcius. Pada suhu di atas 25 derajat celcius atau ketika pada suhu yang panas, lebih saya sarankan untuk menggunakan emamektin benzoat.
Pada 20 hari sebelum panen, hentikan aplikasi abamektin. Idealnya, penyemprotan pestisida dihentikan pada 10 hari sebelum panen. Tapi pada penggunaan abamektin dihentikan 20 hari sebelum panen. Abamektin merupakan salah satu jenis pestisida yang tergolong dalam kelompok pestisida kontak yang efektif melawan hama pada tanaman, tetapi tidak menyebar melalui seluruh tanaman. Jika abamektin diberikan terlalu dekat dengan waktu panen, maka bisa saja residu pestisida tersebut masih terdapat dalam tanaman yang akan dipanen.
Apabila setelah proses penyemprotan terjadi hujan, insektisida ini tidak akan tercuci oleh air hujan. Sehingga tanaman akan tetap terlindungi oleh insektisida tersebut. Ini terjadi karena insektisida tersebut sudah masuk ke dalam tanaman. Kerja dari insektisida jenis abamectin ini mampu bertahan dalam jaringan tanaman selama kurang lebih 1 minggu setelah proses penyemprotan.
Abamektin Campur Imidakloprid
Abamektin memang memiliki sifat translaminar, namun hanya pada bagian tertentu. Kalau kita maunya hama terkendali dengan cara kontak dan sistemik sekaligus, perlu kita tambahkan bahan aktif sistemik. Untuk memperkuat pengendalian pada hama, kita bisa menggunakan bahan aktif tambahan sistemik, yaitu imidakloprid.
Abamektin kalau campur dengan bahan aktif diafentiuron akan menjadi formulasi akarisida. Penggunaannya cenderung untuk mengatasi hama sejenis tungau saja. Kalau campur dengan Klorpirifos akan menjadi formulasi kontak lambung saja. Maka untuk melengkapi kerja obat hama agar bisa kontak dan sistemik saya sarankan untuk menggunakan campuran abamektin dan imidakloprid.
Umumnya abamektin digunakan untuk mengendalikan hama jenis kutu-kutuan seperti tungau, thrips, kutu kebul dan aphids. Juga bisa membasmi hama Wereng dan Jenis ulat seperti penggorok daun dan ulat grayak.
Imidakloprid juga bisa menjadi pengendali hama jenis kutu seperti abamektin, wereng coklat, lalat daun, juga penggerek batang pada padi.
Tapi, tanpa harus mencampur kita bisa menggunakan campuran dua bahan aktif ini dalam satu produk. Berikut ini beberapa produknya.
DobelMan 54 EC
DobelMan merupakan insektisida racun kontak dan lambung yang bentuknya pekatan dan dapat diemulsikan. Di dalamnya ada kandungan abamektin 36 gram per liter dan imidakloprid 18 gram per liter. Penggunaannya akan membantu mengatasi hama trips yang biasanya bandel pada tanaman cabe. Per kemasan 500 mili insektisida ini harganya sekitar 160 ribuan.
Dosis penggunaan untuk tanaman cabe adalah 1 atau 2 mili per liter. Kalau Juragan baru pertama kali menggunakan campuran insektisida ini, gunakan dengan dosis yang rendah dulu.
Amexda
Insektisida Amexda komposisinya terdiri dari abamektin 36 gram per liter dan imidakloprid 300 gram per liter. Jenis hama yang bisa dikendalikan adalah lalat buah, wereng coklat, kutu kebul, ulat penggerek batang, ulat grayak, sundep, hama putih palsu, trips, dan kutu daun.
Produk ini bisa mengendalikan hama-hama tersebut mulai dari dosis 0,5 mili per liter. Ini karena kandungan bahan aktifnya yang tinggi. Saat ini, harga per kemasan 500 mili sekitar 75 ribu.
Avimax
Dalam insektisida Avimax ada kandungan abamektin 20 gram per liter dan imidakloprid 100 gram per liter. Produk Cap Pak Tani ini bentuk formulasinya EC untuk mengendalikan hama jenis trips, kutu, dan wereng batang coklat. Penggunaannya cukup dengan dosis yang sangat rendah, yaitu 0,25 mili per liter untuk tanaman cabe dan padi sawah. Maksimal dosisnya 1 mili per liter.
Harga 100 ml Avimax sekitar 45 ribuan.
Enclor
Abamektin dalam insektisida ini ada 28 gram per liter. Sementara imidaklopridnya 300 gram per liter. Penggunaannya bisa mengendalikan penyakit trips, tungau, kutu daun, kutu kebul, sundep, wereng coklat, hama penggulung daun, sampai ulat daun.
Dosis penggunaan untuk tanaman hortikultura termasuk cabe rata-rata 0,5 sampai 1 mili per liter. Khusus untuk tanaman padi, dosisnya 1 sampai 2 mili per liter. 100 mili Enclor harganya sekitar 80 ribuan.
DAPATKAN PRODUKNYA
Nativo 75 WG – Link Shopee
Uniman 50/25 WG – Link Shopee
Strozol 80 WG – Link Shopee