Sekian bulan merawat tanaman cabe dengan banyak pupuk, kalau harus terhenti karena tanaman yang mulai tidak produktif, cukup disayangkan. Apalagi kalau pada bulan-bulan sebelumnya, tanaman memberikan hasil yang bagus.
Tanaman cabe, ketika sudah berumur panjang sekitar 6 bulan, akarnya berkurang. Setelah pempupukan pun, pada kondisi ini otomatis hasil buahnya akan segitu-segitu saja. Jelas karena yang menyerap air dan pupuk saja sedikit.
Maka yang perlu Juragan lakukan adalah memperpanjang umur cabe. Ada 3 pilihan.
-
KOCOR PUPUK DAN BAHAN ORGANIK
Air, sebagai sumber kehidupan utama harus selalu tersedia secara cukup. Bagaimana penyerapannya oleh tanaman, sangat dipengaruhi oleh kondisi akar.
Biasanya, kita menggunakan pupuk MKP pada fase awal generatif. Tujuannya tidak lain untuk memperkuat perakaran. Karena dengan akar yang kuat, potensi terjadinya rontok juga bisa lebih kecil.
Rontoknya daun bahkan bunga pada kondisi tanaman yang masih muda saja bisa diakibatkan oleh kurangnya air. Itu karena akar memang tidak bisa memberi asupan air secara cukup.
Alasan pemberian pupuk MKP di fase tersebut, juga karena akar serabut, yang tidak bisa bertahan lama. Akar serabut, sebenarnya berfungsi sangat penting dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Tapi, umurnya hanya sekitar 30 atau 40 hari saja. Setelah itu baru akan tumbuh lagi akar serabut yang baru, dengan mencari sumber air.
Jika jumlah akar tidak seimbang dengan umur tanaman, maka secara bertahap daun tanaman akan rontok, diikuti dengan buah yang rontok juga. Dalam kondisi seperti ini, tanaman sudah tidak efektif lagi untuk bisa produksi.
Itu berarti, yang harus dilakukan adalah pemberian pupuk fosfat secara berkala, secara nutrisi.
Dan untuk membuat akar tanaman lebih kuat, pakai bahan organik Mikoriza. Seperti yang kita tahu, mikoriza ini bekerja dengan masuk dalam akar tanaman. Tanda fisik kalau mikoriza berhasil menginfeksi akar, adalah ketika ada putih-putih di area akar.
Kalau dari akar tersebut sudah ada makhluk hidup yang tidak lain adalah mikoriza ini, maka akar tidak akan mati membusuk. Dengan mikoriza, akar serabut yang terbentuk juga lebih panjang. Sudah tentu membantu penyerapan air dan hara yang lebih baik. Inilah mengapa, pemberian pupuk fosfat dan mikoriza sangat membantu.
Yang perlu menjadi perhatian, aplikasi mikoriza tidak efektif kalau akar tanaman sudah besar. Harusnya, pemberian mikoriza pada saat pindah tanam. Dengan cara tabur, lalu siram. Bukan dengan cara kocor, karena sejatinya mikoriza juga tidak larut air. Untuk memberi makanan pada mikoriza, pakai PGPR.
-
ROTASI TANAMAN CABE DAN POLONG
Kelebihan unsur nitrogen pada tanaman yang dipetik buahnya seperti cabe, malah justru bisa menyebabkan tanaman buah terlambat berbuah atau malah gagal berbuah. Pada saat berbunga, tanaman seperti ini lebih membutuhkan unsur phospat, dan saat berbuah tanaman buah lebih banyak membutuhkan unsur kalium. Untuk itu, lebih cocok ditanam setelah sayur polong.
Kalau tidak melakukan rotasi, ketersediaan mikroorganisme di tanah tidak akan seimbang. Supaya seimbang, kalau tidak menggunakan cara yang pertama tadi, lakukan rotasi dengan tanaman polong. Yang cukup menjanjikan hasilnya misalnya buncis, atau kacang panjang.
Rotasi tanaman meningkatkan meningkatkan kualitas struktur tanah dan mempertahankan kesuburan, dengan melakukan pergantian antara tanaman berakar dalam dengan tanaman berakar dangkal. Umumnya, panjang tanaman cabe sekitar 35 cm. Sementara pada tanaman polong, panjangnya lebih dari 90 cm.
Sehingga, ketika kondisi mikroorganismenya bagus, lanjut diberi pupuk NPK, dengan penyiraman yang bagus juga, serapannya lebih maksimal. Seperti dengan pemberian pupuk fosfat dan mikoriza tadi. Makin mantap Juragan!
Baca juga : AMISTARTOP VS NATIVO VS SCORE, FUNGISIDA SISTEMIK PALING LARIS SAAT INI
-
MEREMAJAKAN CABE DENGAN HORMON
Kalau cara ini sedikit berbeda. Penggunaan hormon giberelin dan auksin bisa menumbuhkan tunas-tunas baru. Modalnya memang hanya sedikit. Setiap bungkus hormon auksin harganya sekitar 5 ribu. Kalau hormon giberelin harganya per sachet sekitar 10 ribu. Dua kemasan ini saja, mencukupi untuk aplikasi satu tangki. Tapi, untuk aplikasi ini, membutuhkan kondisi normal pada tanaman.
Dengan cara ini, hasilnya akan membuat tunas-tunas baru pada tanaman. Kalau pada saat penyepraian hormon tanaman terserang penyakit, atau memang kerdil, aplikasinya tidak bisa memberikan hasil yang sesuai harapan. Kalau terserang penyakit, butuh pengobatan dulu.
Dari cara tadi, pemberian bahan organik dan nutrisi dalam memperpanjang umur cabe, memberi dampak yang lebih paten. Dari akar yang sudah pasti kuat, mau pakai jenis pupuk apa saja lebih berani.
Daripada jika menggunakan ZPT, yang apabila diaplikasikan pada tanaman yang tidak normal, membuat tanaman cabe sendiri kaget. Keadaan tidak normal, tapi dipaksa harus membuat tunas baru. Akhirnya, justru tanaman lebih cepat mati. ZPT hanya bisa kita gunakan pada kondisi tanaman normal saja.
Yang paling berpengaruh, sebenarnya adalah pupuk fosfat dan mikoriza. Hasilnya akan sangat bagus jika sejak awal sudah Juragan berikan.
DAPATKAN PRODUKNYA
Pupuk MKP – Link Shopee
Mikoriza – Link Shopee
Hormon auksin – Link Shopee
Hormon giberelin – Link Shopee