Fungsi 6 Hara Mikro pada Cabe, Ini 4 Pupuk Mikro Paling Lengkap

Hara mikro bukanlah unsur pembangun utama dalam tanaman. Namun banyak yang bilang kalau pupuk mikro ini juga penting untuk tanaman. Tak terkecuali cabe.

Pada dasarnya, unsur hara mikro merupakan mineral dan logam yang tersedia secara alami dalam tanah. Namun pada lahan-lahan pertanian yang telah ditanam bertahun-tahun, ketersediaannya akan berkurang, bahkan habis.

1. Besi (Fe)

Secara fisiologis, besi berfungsi sebagai katalisator pembentukan klorofil dan pembawa elektron pada proses fotosintesis dan respirasi. Maka, dampak dari besi pada tanaman akan meningkatkan bobot kering hasil panen, meningkatkan hijau daun, dan meningkatkan daya simpan hasil panen.

Ciri ciri tanaman yang kekurangan besi bisa diketahui lewat daunnya. Daun cabe yang kekurangan besi akan mengalami klorosis. Yaitu kondisi dimana daun menguning, namun dengan tulang daun yang tetap hijau. Biasanya dimulai dari pangkal daun dekat tangkai. Gejala kurangnya unsur hara besi ini jarang ditemukan pada tanah yang cenderung masam. Kecuali adanya hambatan penyerapan karena pengaruh reaksi unsur lain.

Namun apabila kelebihan unsur besi, daun cabe justru akan berwarna oranye atau perunggu. Kadang diawali dengan bercak cokelat. Pembungaan akan terhambat, dan tanaman menjadi kerdil. Tanpa unsur besi, penyerapan unsur hara lain juga bisa terhambat.

Karakteristik unsur hara ini tidak mudah bergerak di tanah. Begitu pula dalam jaringan tanaman. Sehingga pemupukannya baik diaplikasikan langsung pada daun agar efeknya cepat terlihat. Hara besi ini antagonis dengan unsur lain. Oleh karena itu, pupuk mikro besi yang baik digunakan adalah yang dalam bentuk kelat (chelate). Biasanya di beberapa produk ada tulisan EDTA. Ini yang bagus Juragan. Nanti kita lihat apa saja ya produknya.

Baca juga : DAUN CABE MENGUNING? INI PERAWATAN CABE ORI BEBAS VIRUS

2. Tembaga (Cu)

Pada tanaman, tembaga berfungsi sebagai pembentuk protein yang berperan dalam proses oksidasi dan reduksi, menunjang transpor dalam fotosintesis, dan sebagai pembentuk klorofil dan jaringan kayu.

Pengaruhnya pada tanaman, akan menunjang pertumbuhan vegetatif dan generatif, dan menunjang pembentukan kayu. Sumber tembaga yang paling baik juga bila dalam bentuk kelat.

Apabila tanaman Juragan kekurangan unsur hara tembaga, akan membuat daun berwarna hijau lebih gelap atau kebiruan, dan menggulung. Namun dengan kondisi ujung duan lemas dan terkulai. Dan titik pertumbuhan macet sehingga tanaman akan kerdil.

Namun apabila berlebih, justru akan menghambat besi. Akar menjadi pendek, kaku, tebal, dan berwarna gelap. Selain itu, pada daun ada bercak dan mengering.

Unsur hara tembaga ini sama halnya dengan besi. Sama-sama tidak mudah bergerak dalam tanah maupun tanaman. Maka paling baik, pemupukannya langsung pada daun.

3. Seng / Zinc (Zn)

Seng atau zinc dalam tanaman, berfungsi sebagai pembentuk hormon IAA (auksin) secara alami. Juragan di sini sudah pernah mendengar zpt hormon auksin kan? Unsur hara yang berperan dalam pembentukannya, adalah seng ini.

Seng juga akan mengaktifkan enzim pembentuk protein dan karbohidrat. Maka pada tanaman, akan menjadikan batang dan cabang lebih panjang, menjaga kestabilan pertumbuhan tanaman di tengah perubahan suhu, dan mempertahankan klorofil pada daun- daun tua.

Apabila kurang, tanaman akan kerdil dengan ruas percabangan yang pendek. Sekalipun bisa tumbuh, juga terlambat. Akan terjadi juga klorosis dengan bentuk bercak. Dan perubahan warna daun menjadi perunggu (bronzing) dengan urat daun tetap hijau.

Kalau kelebihan, malah membuat bentuk daun kecil dan kaku. Juga terjadi klorosis dan nekrosis.

nekrosis daun cabe
nekrosis daun cabe
klorosis daun cabe

Unsur hara seng juga tidak mudah bergerak sehingga bila unsur ini kurang harus dicukupi dengan pemupukan daun.

4. Mangan (Mn)

Mirip dengan hara mikro sebelumnya, mangan juga berfungsi untuk mengaktifkan fungsi dari berbagai enzim. Juga sebagai pembentuk protein, berpengaruh pada konversi cahaya matahari di kloroplas, dan berperan penting dalam metabolisme nitrogen dan karbohidrat.

Apabila kurang, akan menyebabkan bintik bintik pucat pada daun muda. Sementera pada daun tua, bintik tersebut berwarna abu-abu atau kecoklatan. Juga akan terjadi klorosis.

Namun apabila berlebihan, tanaman tumbuh kerdil. Percabangannya terbatas, pembentukan akar terhambat, dan akar menebal dengan warna yang gelap.

Sebenarnya unsur mangan mudah bergerak di tanah. Namun akan sulit tersedia pada tanah yang berpasir, tanah yang basah, dan tanah-tanah alkalin (basa). Maka untuk pemupukannya, tetap baik lewat daun langsung.

5. Boron (B)

Boron, biasanya dibutuhkan pada fase generatif cabe. Unsur hara dengan lambang B ini, berperan dalam pengangkutan zat gula, menunjang metabolisme kalium dan kalsium, juga berperan dalam sintesis asam nukleat. Boron ternyata juga berperan dalam pembentukan sel-sel tunas, tepung sari, bunga, dan akar.

Maka pada tanaman, akan berdampak pada peningkatan bobot dan kualitas panen. Boron akan menunjang perkembangan tunas-tunas apikal atau titik titik pertumbuhan. Juga menunjang proses pembentukan putih sari dan penyerbukan bunga. Dengan boron, stabilitas dinding sel tanaman lebih kuat sehingga kokoh dan tidak mudah rebah.

Gejala kekurangan boron ditandai dengan pucuk atau tunas yang mengkerut, tidak mampu berkembang. Buahnya akan berkulit tipis, keriput, dan mudah busuk. Sementara proses pembuahannya juga berkurang karena tepung sari hanya terbentuk sedikit.

Jika kelebihan, gejala keracunan boron yang paling sering terjadi adalah penuaan dini hingga kematian sel-sel, yang didahului dengan klorosis mulai dari daun muda. Kadang juga keluar getah pada tanaman.

Unsur hara mikro Boron ini, bekerja secara sinergis bersama kalium untuk menghasilkan kualitas dan bobot panen yang lebih baik.

6. Molibdenum (Mo)

Molibdenum berfungsi menunjang pengikatan unsur N dari udara, dan sebagai katalisator yang mereduksi unsur nitrogen sehingga mudah terserap tanaman.

Dengan hara mikro ini, perkembangan bakteri penambat nitrogen akan lebih optimal sehingga kita bisa menghemat pupuk N anorganik.

Tanaman yang kekurangan molibdenum akan mengalami mati pucuk dan tumbuhnya tidak normal. Namun bila kelebihan, daunnya memucat kemudian berubah warna menjadi kuning, diikuti kematian sel sel dari sel sel muda.

Sebenarnya kebutuhannya hanya sedikit. Ketersediaan unsur hara ini dipengaruhi oleh ph media tanam. Dimana media tanam yang asam, akam membatasi ketersediaan molibdenum.

Itu tadi 6 unsur hara mikro yang dibutuhkan dalam tanaman cabe. Apa saja, pupuk mikro yang memiliki 6 hara mikro tersebut dengan kandungan yang paling lengkap dan tinggi. Berikut rekomendasinya.

Santamikro

Pupuk Santamikro bisa digunakan untuk fase vegetatif maupun generatif. Kandungannya terdiri dari mangan 2,01%, tembaga 1,90%, seng 2,10%, boron 2,13%, dan molibdenum 0,02%. Pupuk ini mudah larut air karena bentuknya sudah kelat dengan EDTA.

Harganya sekitar 3 sampai 4 ribu per kemasan 2,5 gram.

Penggunaannya boleh campur dengan pestisida kecuali yang sifatnya alkali tinggi. Tidak boleh juga jika campur dengan produk yang tinggi tembaga dan mangan. Karena sifatnya higroskopis, maka tidak dapat disimpan dalam bungkus yang terbuka.

Untuk dosis pemakaiannya, satu bungkus pupuk ini cukup untuk 20 liter air. Atau sekitar 25 gram per 200 liter air.

Meroke Fitovlex

Dalam pupuk mikro ini, ada kandungan mangan sebanyak 7%, seng 5%, besi 2,5%, tembaga 2%, boron 2%, dan molibdenum 0,1%. Unsur-unsur hara tersebut tersedia dalam bentuk kelat (EDTA) yang larut air.

Kalau kita bandingkan dengan Santamikro, kandungan hara dalam pupuk ini lebih lengkap, juga dalam konsentrasi yang lebih tinggi. Walau begitu, harganya tidak jauh berbeda. Kemasan yang sama 2,5 gram harganya sekitar 3000 saja.

Untuk dosis kebutuhannya sama dengan pupuk Santamikro tadi. 2,5 gram cukup untuk 1 tangki sprayer.

YaraVita Tripholate

Kandungan hara mikro dalam pupuk YaraVita Tripholate juga tidak kalah banyak. Ada mangan 7%, seng 4,5%, besi 2,5%, tembaga 2%, boron 2%, dan molibdenum 0,1%.

Untuk dosis aplikasinya juga sama. Satu bungkus kemasan 2,5 gram untuk 1 tangki knapsack sprayer. Sela jarak penyemprotannya bisa 2 minggu sekali, atau sesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Harganya lebih mahal daripada pupuk mikro sejenisnya. Tapi secara kualitas, produk-produk dari Yara tidak mengecewakan.

Kemasan 2,5 gram harganya sekitar 8 ribuan.

Vitaron SL

Berbeda dengan 3 produk sebelumnya, hara mikro dalam vitaron dikemas dalam bentuk cair. Karena bentuknya yang cair, pupuk ini rendah kristal sehingga tidak meninggalkan residu higroskopik pada permukaan tanaman. Namun, hara mikronya sudah kelat (EDTA) juga.

Kandungan hara mikro yang ada dalam pupuk ini diantaranya adalah besi 3.200 ppm, tembaga 1.600 ppm, seng 600 ppm, mangan 1.600 ppm, boron 800 ppm, dan molibdenum 120 ppm.

Masih ada lagi bedanya dari 3 produk sebelumnya. Dalam pupuk cair ini juga ada kandungan magnesium oksida sebanyak 3% dan sulfur 1%.

Dosis pemakaiannya cukup dengan 1 sampai 2 mili per liter air. Penggunaannya bisa campur dengan pupuk daun lain (kecuali yang sifatnya alkali atau basa seperti kalsium) jika kondisi tanaman normal. Untuk tanaman yang sedang mengalami kekurangan unsur mikro atau sedang dalam fase pemulihan, setelah serangan penyakit baiknya aplikasikan Vitaron secara tunggal.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Santamikro – Link Shopee 
Meroke Fitoflex – Link Shopee 
Yaravita Tripholate – Link Shopee 
Vitaron SL – Link Shopee